Bab 2
Semenjak falen menjadi seorang penyanyi kehidupan falen dan keluarga pun tercukupi tapi, hanya itu saja yang bermasalah adalah tetangga falen.
Tetangga falen sangat posesif dengan falen yang menjadi seorang penyanyi! Pangung ke panggung, Hingga ia dikatakan wanita tidak benar atau bisa di sebut dengan kata wanita murahan, Falen pun tak mengubris dengan perkataan orang lain.
Karna falen tujuanya hanya kuliah dan membahagiakan keluarganya yang Utama. Yaitu kakek dan neneknya! Falenn tidak bisa melihat kakek dan neneknya sedih ataupun dihina Orang.
Ketika falen pulang kerumah, Falen melihat kedua orang yang disayangi sedih dan Menangis.
" Kenapa menangis kek, nek? " ucap falen bertanya kepada sang Kakek dan Nenek.
" Cuk sebenarnya kamu menyanyi tidak melakukan apa - apakan? Apa menyanyi harus ada imbalannya cik? " ucap kakek pada sang Cucu.
Falen pun kaget dengan pertanyaan sang kakek, dalam batin falen ada maslah apalagi ini kok sampek kakek dan nenek Menangis.
" Kek! Falen bernyanyi! Falen gak pernah macem - macem Kek, ", jawabku Kepada Kakek.
" Cuk. Banyak orang bilang kalau kaMu jual diri agar menjadi Artis Terkenal ", ucap sang Kakek.
" Astaugfiruallah... Siapa yang bilang kayak gitu kek! Kok tega sekali dia berucap ", jawab ku pada kakek hingga tak terasa air mata pun jatuh sendiri membasai Pipi.
" Bu imah yang bilang cuk, Bahkan di kampung kita sudah ramai cuk! Makanya kakek dan nenek sedih ", ucapan sang kakek sambil menggusap air Matanya.
" Yaallah kek demi allah kek, falen gak jual diri falen cuman nyanyi dan kuliah kek! alhamdulillah. Sampai sekarang falen masih perawan kek, kalau kakek gak percaya kita ke dokter ya kek supaya di cek. " ucapku pada kakek sambil terisak nangis di hadapan Kakek.
" Alhamdulillah kalau gitu cuk, Kakek lega kakek percaya cuk kalau kamu gak bakal kyak gitu, " ucap kakek sambil Memeluk Ku.
" Nek! Nenek gak percaya kah sama falen? ," ucapku kepada Nenek.
" Nenek percaya sayang, Tapi masih sakit hati sama perkataan Bu imah, ", ucap nenek sambil Menangis.
" Sekarang! Jangan diambil pusing Nek, Kek kita fokus aja dengan masa depan. Jangan dengerin omongan orang lain lagi ", kataku kepada orang yang ku sayang.
" Iya cuk, Iya ", ucap mereka Berdua Sambil menggangguk kan Kepala.
" Kek, Nek, Besok ikut falen ya! Ke pasar, Kalau sekarang mungkin udah tutup pasarnya, " Pintaku pada Kakek, dan Nenek.
" Iya! Tapi mau ngapain cuk kesana? Nenek udah belanja buat stok satu bulan", ucap Nenek sambil Bertanya dan mengelus Kepalaku.
" Ada sesuatu Nek , Kek Besok ada kejutan buat Kakek dan Nenek", ucapkku sambil Tersenyum.
" Kejutan apa Cuk, Apa ada calon suami buat mu Cuk, " Ucap Kakek yang terlihat Penasaran.
" Yahh! Apaan sih Kek, Ini bukan masalah suami Kek! Falen aja gak punya cowok Kek, fokus kuliah dan karir dulu kek, ", ucapku sambil Cemberut.
" Hahahahhahaha ,,,... Kek tuh lihat cucumu sudah cantik, Baik Sholeehah masih gak punya cowok Kek, " ucapnya Nenek bikin Ketawa.
" Yeyyy Biarin Aja Nek! Yang penting falen terus sama Nenek dan Kakek", Jawabku dengan Santai.
Dan kemudian aku berpamit kekamar dan mandi terus Istirahat.
" Kek. Falen mau ke kamar ya! Mau mandi dan mau istirahat " ucapkku kepada Kakek dan Nenek.
" Iya! Jangan lupa sholat sebelum istirahat ", ucap Kakek Menginggatkan Ku.
" Iya Kek, Makasih udah diingetin Kek ", ucapku sambil Berjalan Menuju Kamar.
Tak lama kemudian! Aku pun membersihkan diri di kamar mandi. Dan tidak lupa sholat dulu ini kewajiban yang tdak boleh Ditinggalkan.
Besok harinya aku bangun pagi - pagi sekitar jam 5 subuh. Dan langsung mandi setelah itu sholat subuh, Sekitar jam 6 Nenek pun mulai Memasak, Dan Aku membantu Nenek Masak supaya Cepet, Gak sabar memberi Nenek dan Kakek Kejutan.
Alhamdulillah dengan hasil menyanyi yang aku tekuni selama 3 tahun. Ku tabung sedikit demi sedikit dan pada Akhirnya, Cukup buat membeli Perhiasan Nenek dan Kakek ku berikan Sebuah Mobil yang Diimpikan sejak Dahulu.
Selesai masak kutaruk masakan yang terhidang semua di taruk tempat meja makan dan nanti makan bersama di meja makan.
" Ayo kita makan Kek, Nek ", Ajak ku pada Kakek Dan Nenek.
" Ayo makan Kata Nenek, " ucap Nenek pada Aku dan Kakek.
" Jangan Makan Dulu, Berdoa dulu Cucuku, ", Jawabnya sambil mengangkat Tangannya, Tanda mau berdoa aku pun mengikutinya.
" Ohh Iya Kek!, Yaaalllah falen lupa ", kataku sambil Menepuk jidatku Sendiri.
Seketika kami pun berdoa, dan langsung menyantap makanan yang sudah dihidangkan di atas Meja Makan.
Setelah makan kami pun membereskan tempat makan dan mencuci piring yanh kotor, Setelah selesai semua pekerjaan rumah kami siap - siap Pergi Ke Pasar.
Terlihat di depan rumah ada Bu imah yang nangis minta bantuan kepada nenek untuk minjamin uang 300 rb, Untuk Membayar Hutang, Kepada Depkoleptor.
" Mbah! saya Mau minjam uangnya mbah, Saya mohon Mbah ", ucapnya dengan memelas Kepada Nenek.
" Emang Minjam buat Apa, Katanya banyak uang kok pinjam sama orang yang kau fitnah, ", ucapan Nenek Membuat bu imah terdiam dan memandang Nenek.
Bu imah diam tanpa kata, Batin saya pastk dia udah tertampar dengan perkataan Nenek Barusan, Dia hanya bisa menangis dan memohon kepada nenek agar dipinjamkan Uang.
" Tolong lah mbah, Saya Mau Bayar Hutang , Kepada depkoleptor, Mbah ", ucapnya sambil menangis di hadapan Nenek.
" Mau pinjam Berapa Bu imah ", ucap Nenek sambil menggambil lembaran kertas yang warna Merah.
" Hanya 300 rb Mbah, " jawabnya sambil Melirik di Tas yang dikenakan Nenek.
Aku hanya melihat dari balik korden jendela yang tak jauh diantara mereka, Aku yang udah siap hanya nunggu mereka selesai bercakap, Dan akhirnya nenek menguluarkan uang yang sesuai dengan kebutuhan Bu imah.
" Ini mah uangnya 300rb! Kapan di Kembalikan, " ucap nenek dengan Wajah Datar.
" Maksih Mbah, Ingsyaallah kalau suami udah gajian Mbah, " Jawabnya dengan nada Baik.
Apa gak inget yang sering menghina keluargaku dan memfitnah pula, sehingga kakek dan nenek menangis.
Aku pun keluar menggajak nenek dan kakek untuk Pergi Kepasar.
" Nek, Kek, Ayo kita Berangkat ", Ajakku Kepada Nenek dan Kakek.
" Hah .. Iya ayo Cuk ", Nenek menganggukkan kepala sambil melangkah Menuju Taksi Oline yang Ku Pesen.
" Kita berangkat naik taksi online ya Nek, Kek ", ucapkku kepada nenek dan Kakek.
" Iya Cuk, Terserah. Cucuku saja " jawabnya sambil mencubit Hidungku.
Tak lama kemudian taksi online pun Datang.
" Ayo Nek, Kek Naik " Ajakku Kepada Kakek & Nenek.
" Ayo Cuk, Kek ", Ajak Nenek Ke Kakek sambil melangkah berjalan dengan Pelan.
" Ini di sesuai Lokasi ya Mbak ", kata pak Sopir.
" Iya Pak sesuai denga lokasi yanh aku kirim ", Jawab ku kepada Pak Sopir.
" Ohh! iya Mbak! ", ucap Pak Sopir Sambil Menganggukkan Kepala.
Kemudian kakek bingung dengan apa yang rencanakan ku. Kakek dan Nenek diam dan gak bicara satu patah pun, Dia memandangi perjalanan yang kita lewati seketika taksi berhenti di sebuah toko dealler motor dan Mobil.
" Cuk Ngapain kesini Cuk! ", ucapnya Kebingungan.
" Ayo turun dulu Kek, ",jawabku Kepada Kakek.
" Sebentar Kek falen mau bayar ongkosnya dulu, ", ucapkku pada Kakek dan Nenek.
" Jangan Cuk biar kakek yang Bayar, " jawbanya sambil menahan Tangan Ku.
" Jangan Kek!, Uang Kakek taruk buat kebutuhan Kakek Saja, " ucappku kepada Kakek sambil Menggembalikan Uangnya.
" Berapa Pak Ongkosnya? ", Tanyaku pada Pak Sopir.
" 50 rb Mbak! " jawabnya Pak Sopir.
" Ohh! ini Pak makasih ya Pak, " ucapkku sambil menyodorkan Uang 50 rb An.
" Ayo Kek, Nek masuk Ke Shoroom ", Kataku Kepada Nenek & Kakek.
" Baik lah Cuk, ", jawab Nenek dan Kakek dengan Kompak.
Kami pun masuk kedalam shoroom dan sampai shoroom kami pun nyari mobil, Kakek Nenek pun terkejut kala aku mencari mobil! Kakek beradu pandang dengan Nenek.
" Nek, Kek mau Warna Apa " ucapku Kepada Nenek dan Kakek
" Terserah, Kamu dah Cuk Nenek Manut dan Kakek ", Kata nenek.
" Kamu dapet Uang dari mana Cuk?, ", Tanya Kakek Kepadaku.
" Kek, Falen menyanyi selain buat kuliah falen menyisihkan sebagian untk membeli mobil dan perhiasan buat Nenek, " jawabku Kepada Kakek dan Nenek.
" Cuk mending gak usah beli Mobil, Di tabung saja uangnya sayang Cuk", ucap Kakek.
" Kek Falen udah janji pada diri falen sendiri, Kalau falen mau beliin Kakek mobil dan Nenek, Dulu Kakek sangat ingin naik Mobil, Tapi mbak surti gak ngebolihin takut kotor mobilnya, " jawab ku Kepada Kakek untuk meyakinkan suapaya kakek mau ku belikan Mobil.
" Baik lah Cuk, Kakek mau tapi Kakek. Tidak bisa menyetirnya Cuk, ", ucap kakek sambil menggaruk Kepala.
" Tenang Kek, Nanti kita cari sopir buat Kakek, Kakek mau kemana aja bisa duduk manis aja bersama Nenek kayak Tuan dan Nyonya ", jawabku kepada Kakek sambil Bersemangat.
" Emmm kamu ini Cukk. Paling bisa buat kami Bahagia, " ucap kakek sambil menggelus Kepalaku.
Kami pun memilih warna sesuai kakek dan nenek inginkan ternyata, kakek nenek pilih warna putih, katanya sih melambangkan keindahan , emm ada ada aja Kakek.
Setelah membayar proses beli mobil dan kami membawa sebuah bpkp dan stnk dan kunci mobilnya di berikan kepada kakek dan nenek, tak tersa udah jam 1 siang kami pun pergi menuju tempat makan yang tak jauh dari Tempat Shoroom.
" Nek, Kek, Lapar Gak? Soallnya falen laper heheh makan yuk, " ucapku menggajak Mereka Makan.
" Iya Len Nenek dan Kakek lapar tak tersa ya udah jam 1. ", kata kakek.
" Mending kita cari musholla dulu atau masjid yang deket kita sholat dulu ", ucap Nenek.
" Iya Nek, Habis itu kita makan ya nek ", jawabku dengan senyuman Lebar.
" Iya Cuk ", Kata Nenek.
Kami pun pergi mencari tempat musholla yanh terdekat supaya bisa sholat duhur dulu, barulah pikiran tenang kayak tidak punya Beban.
Tak lama kami menuju musholla nurul huda
Musholla yang bersih dan rapi. Teringat kakek dan nenek mau umroh, Aku pun berdoa untuk dilancar kan segala urusan dan cobaan yang maha pencipta, Dan tak luput juga meminta kedua yang ku sayangi di berikan umur panajang suapaya bisa pergi umroh Bersama,,,.
Setelah menyelesaikan kewajiban lima waktu! Kami pun pergi makan tempat bakso kikil, Ini bakso favorit Kakek, dan Nenek. Dia paling suka makan Bakso.
" Nek habis makan, Kita ke toko perhiasan falen belikan Nenek perhiasan yang banyak Ya!, " ucapku sambil mencium pipi Nenek.
" Yaallah Cukk, Sungguh mulia kamu cuk semoga allah selalu meberikan rezeki melimpah dan Barokah " jawab nenek seraya mendoakan Ku.
" Aminnn yaallah ", ucapku sambil mengusap tangan ke wajah Ku.
Kemudian kami pergi dan menuju ke tempat toko perhiasan. Rasanya, seneng banget lihat orang yang di sayang bahagia, Tak terasa air mata pun jatuh dengan Sendirinya.
" Cuk, kenapa Menangis? " ucap nenek menanyakan ku yang sedang meneteskan air Mata.
" Ahh Enggak Nek. Falen menangis melihat Nenek bahagia! Jadi falen terharu " ucappku sambil memeluk Nenek.
", Ini tokonya cuk, " ucap nenek.
" Iya nek , Nenek pilih yang bagus ya Nek " ucapkan kepada nenek.
" Selamat siang Mbak, Nek, ada yang kami bisa bantu, " ucap pegawai toko emas NS.
" Iya selamat siang Mabk, Mbak saya mau cari Kalung, Anting, Gelang, Cincin Buat Nenek saya Mbak. " jawabku kepada pegawai toko Emas.
" Baik Mbak! Saya carikan yang pas untuk Nenek Mbak, " ucap pegawai toko Emas.
Ada yang menarik hati perhiasan yang sangat cantik dan bagus Elegan. Juga aku pun menunujuk perhiasan yang ku lihat di ujung Etalase.
" Maaf Mbak boleh saya lihat perhiasan itu? "Pinta ku kepada pegawai toko Emas.
" Heh Mbak! Kalau gak mau beli gak usah sok lihat perhiasan emang mampu beli Tah, Penampilannya gak Menentukan ", ucapnya dengan Kettus.
" Aku pasti beli Mbak, Kalau cocok sama selera saya Mbak, " jawabku dengan ramah dan Santai.
" Gak ada ini gak Dijual, Ini udh ada yang pesan karna barang ini limitid editions" ucapnya lagi dengan sok sok An.
" Ohh baik lah kalau begitu Mbak, ", jawabku dengan Cemberut.
Tak lama kemudian keluarlah pegawai yang sabar dengan nenek, nenek pun udah bungkus perhiasan yang Dipilihnya.
" Udah selesai Nek?, " tanyaku kepada Nenek.
" Udah Cuk, Nenek pilih ini ? Gimana menurut Cucuk, " tanya nenek sambil menyodorkann pilihanYa.
" Bagus Nek, Nenek kok bisa ya cari yang bagus, " kataku sambil Menggodanya.
" Ayo dah bayar dulu Nek, " imbuhku Lagi.
" Mbak Berapa semuanya " ucapku.
" Ohh ini ya Mbak, Saya cek dulu ya Mbak", ucap pegawai toko emas.
" Baik mbak ", jawab ku singkat.
" Mbak totalnya menjadi lima puluh lima juta tuju ratus sembilan puluh ribu rupiah ",
Ucap pegawai toko emas.
" Oke, Ini Mbak uangnya di hitung dulu ", jawabku sambil menyodorkan uang gepokkan.
" Baik mbak saya hitung Dulu ", ucap pegawai toko perhiasan.
Mereka pun menghitung uanh yang telah ku berikan, mereka menghitung dengan pakai mesin dihadapanku,
Setelah lama menghitung uang tenyata uangnya lebih 300rb, dan pegawai toko emas NS mengembalikanya kepada ku,
" Ini uangnya lebih 300rb mbak, Ini saya kembalikan lagi ke Mbaknya, " ucap toko emas.
" Ohh gak usah mbak! Itu buat mbak saja, Itu tips buat mbak kerna membantu nenek saya mencarikan perhiasan yang bagus, " jawabku kepada pegawai toko emas yanh baik hati.
" Jangan Mbak! Gausah ini memang tugas kami sebagai pegawai toko, Harus melayani custamer dengan baik, " ucap pegawai toko dengan Ramah.
" Ambil aja mbak gpp, Saya senneng beli disini dan kalau kesini saya beli disini harus mbak yanh melayani saya, Jangan kyam temen mbak situ juddes " kata ku kepada pegawai toko emas sambil melirik ke pegawai yang juddes.
" Iya Mbak! Dengan senang hati, Maksih ya mbak" ucapnya dengan gembira menemerimanya.
" Iya mbak sama sama " ucapku dan ku berlalu pergi Meninggalkan toko Perhiasan.
Aku, nenek,dan kakek menuju mobil dan langsung pulang kami menyewa sopir sementara untuk kami jalan Pulang,
Tak terasa udah samapai di rumah dengan selamat kedua yanh ku sayang tampak bahagia sekali, aku senang melihatnya mereka Tersenyum.
Hai teman - teman makasih udah mampir di ceritaku.
Selalu dukung othor ya biar tambah semangat lagi upnya,,,
Terima kasih ...
"