Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Sebuah Ucapan Selamat Tinggal

🇮🇩isltte
--
chs / week
--
NOT RATINGS
3.5k
Views
Synopsis
Hal yang tak disangka sangka akan terjadi,hanya memecahkan satu masalah kecil bisa membuka pintu peluang yang berkali kali lipat dari itu Hidupku berubah 180° Tapi.....kenapa ini semua harus diiringi oleh perpisahan?
VIEW MORE

Chapter 1 - Pertama

"Jadi pembunuhnya adalah...." situasi menjadi semakin tegang."Kamu Tuan Aarav!",aku menunjuk kepada seorang lelaki yang menggunakan jas dan dasi layaknya seorang bos.Mata lelaki tersebut membesar,tekejut,lalu akhirnya mengeluarkan suara "T-tapi tidak ada bukti kan?Iya kan?!Kamu hanya iri dengan reputasi saya dan ingin menjatuhkan saya!Lagipula,yang tidak memiliki alibi sama sekali adalah Syana kan?!".Aku tersenyum tipis,"Sayangnya...sudah ada bukti yang kuat",Tuan Aarav mendengus marah."Jika ada maka tunjukanlah!Dasar pengfit-"

"Buktinya ada di dalam tas Syana"aku memotong.

Polisi segera mengambil tas Syana,sekertaris Tuan Aarav,yang tergeletak di atas meja komputernya.Tas tersebut dibuka,"Tidak ada apa-apa yang mencurigakan di dalam tas ini Nona", ucap sang polisi."Keluarkan seluruh isi tas nya" aku perintah.

"Nona!Ada resleting pada dasar tasnya!"."Hm,betul.Sekarang buka resleting tersebut".Halis Tuan Aarav mengerung,."A-a-ada pisau di dalam poket rahasia ini!",ucap polisi tersebut.

"Berarti Syana adalah pembunuhnya!",ucap salah satu karyawan Aarav.

"Salah,Aarav lah pembunuhnya" jawab Narendra,salah satu detektif yang aku kenal."Aarav membeli sebuah apartemen di kota yang ia tinggali sebelumnya,setelah satu bulan, apartemen itu sudah ditinggali oleh 10 orang termasuk dirinya sendiri.Tanpa ia ketahui,apartemen tersebut akan dirubuhkan dalam jangka waktu satu setengah bulan setelah ia membeli apartemen tersebut.Semua orang yang meninggali apartemen tersebut adalah pekerja kantoran,sudah pasti mereka berangkat di pagi hari.Perubuhan juga dilakukan pada pagi hari,maka pada sore hari.Boom!Apartemen sudah hancur.Orang yang meninggali apatemen tersebut marah besar,mengatai Aarav penipu yang sebenarnya ia pun tidak tahu apa-apa.Sang penjual apartemen tidak bisa dihubungi.Aarav harus mengganti rugi semuanya hingga lebih dari 160 juta rupiah.Hari-hari nya dipenuhi oleh panggilan buruk,tidak ada yang mau menerima lamaran pekerjaannya.Ditambah lagi fitnah yang disebar oleh tak tahu siapa.Setelah bertahun-tahun ia kembali bangkit.Bisnis nya berjalan dengan sangat lancar hingga sekarang,ia sangat bahagia,hingga ia menemukan bahwa salah satu karyawannya adalah sang penipu tersebut.Dendam tak lepas darinya walau sekarang ia sudah sukses berkali kali lipat dari dahulu.Jika ia melaporkannya pada polisi,mereka hanya akan memenjarainya - tidak puas.Maka ia memutuskan untuk membunuhnya pada hari ini,mengundang semua tamu-tamu penting sebagai saksi bahwa ia telah bunuh diri,tetapi salah.Kamu mengundang seorang detektif ke dalam acara mu ini.Toh kamu juga melakukan kesalahan dengan posisi yang sudah dibunuhnya".Narendra akhirnya berhenti berbicara.Mata Tuan Aarav berkaca-kaca.Wajah geramnya berubah menjadi wajah yang penuh kesedihan,marah beserta penyesalan,ia mulai menangis

"A-a-aku memang melakukannya.....Dia telah menghancurkan hidupku!Aku di fitnah,di cap penipu oleh orang lain,aku memang sukses tetapi semua rasa kasih sayang untukku menghilang, semuanya...Tidak adil jika dia hanya akan dipenjara....Maka aku akan membalasnya sendiri.",ia diam sejenak."Maafkan aku Syana...aku hanya ingin membalasnya,maafkan aku...maaf..."polisi mulai menahannya."Kamu bisa melanjutkan semuanya di kantor polisi Tuan Aarav",ucap salah satu polisi yang sedang menahannya ."Kamu hebat nak.....hebat sekali",ucap Tuan Aarav kepada Narendra.Ia sudah keluar ruangan,akan dibawa ke kantor polisi.

Wajah Syana terlihat murung sekaligus marah."Mengapa ia berusaha untuk menyalahkanku...?Apa aku berbuat salah kepadanya....?"."Tidak,kamu tidak salah.Itulah mengapa Aarav meminta maaf kepadamu",jawabku."Ia mendesain itu khusus untukmu hanya untuk menyembunyikan barang bukti,yang kemudian diberikan kepadamu".Syana menghela napas panjang "Terimakasih...aku tidak dipenjara berkat kalian"."Sudah menjadi kewajiban kita nona!jika ada apa - apa,panggil saja kita!"jawab Narendara tersenyum - senyum.