Hari ini Agniasri pergi ke festival musim panas di kota lilium bersama Azalea putri nya. Di sana mereka berdua tidak sengaja berpapasan dengan Raja Arjuna. Didalam novel asli nya seharusnya Agniasri dan Raja Arjuna bertemu untuk pertama kalinya di kekaisaran, semua nya kini telah berubah ia dan Raja Arjuna bertemu pertama kali di festival musim panas kota Lilium. Raja Arjuna memiliki bentuk tubuh ideal sebagai seorang pria, ia memiliki wajah tampan kulit putih, rambut hitam panjang yang terikat, tinggi, dan mata berwarna hitam sehitam arang, Agniasri baru menyadari bahwa pria yang ia lihat sekarang adalah sang tokoh utama pria yaitu Raja Narendra De Coelogyne Asperata Sang Raja dari kerajaan Coelogyne Asperata.
"Selamat datang di kekaisaran Delonix Regia, Yang Mulia" ucap Agniasri dengan senyum lembut nya sambil hormat anggunnya
Arjuna terkejut mendengar Agniasri yang mengetahui identitas nya "kenapa anda bisa tahu nama saya Arjuna Lady?" tanya Raja Arjuna "Siapa anda sebenarnya?."
Agniasri menelan ludah, ia panik karena ia tidak tahu apa yang harus ia katakan "Maaf atas ketidaknyamanan nya Yang Mulia, perkenalkan nama saya Agniasri De Delonix Regia Kaisar wanita pertama di kekaisaran ini". Jawab Agniasri dengan tenang
"Saya Azalea Peony De Delonix Regia Yang Mulia Raja, Yang Mulia pangeran" ucap Putri Azalea
Satu persatu karakter novel mulai saling memperkenalkan diri mereka "Saya Aksaka De Coelogyne Asperata, Baginda Kaisar, Tuan putri" ucap Pangeran Aksaka
"Saya Arjuna De Coelogyne Asperata Raja dari kerajaan Coelogyne Asperata" ucap Raja Arjuna sambil tersenyum lembut kepada Agniasri
"Kalau begitu, mari saya perlihatkan keindahan alam milik kekaisaran Delonix Regia, Yang Mulia!" Ajak Agniasri sambil menggandeng tangan putri nya
Saat di tengah perjalanan Agniasri dan Raja Arjuna tidak sengaja melihat kejadian yang tidak mengenakkan "hey, mana sopan santun mu kepada ku?!" Tanya preman jelek kepada budaknya
"Maaf, saya lelah dengan sikap mu kepada ku pria jelek!" Ucap babu tersebut
"Apa kau bilang?!" Tanya preman jelek tersebut sambil menjabak rambut babu wanita nya
Agniasri dan Raja Arjuna tidak tahan melihat nya, tidak segan segan Agniasri langsung menjabak rambut preman jelek tersebut "hey jelek! Berani berani nya kau tidak menghormati seorang wanita!" Ujar Agniasri dengan nada keras
Melihat reaksi Agniasri kepada preman jelek tersebut Raja Arjuna terkejut diam membeku "ini pertama kali nya ada bangsawan tinggi pakai nada memaki" batin Raja Arjuna
Preman jelek tersebut marah kepada Agniasri dan membalas menyerang nya "hey wanita sialan, apa kau bilang? Jelek? Siapa yang kau bilang jelek?" tanya preman jelek tersebut sambil menjabak rambut Agniasri
Melihat perlakuan preman tersebut Arjuna marah, saat Arjuna akan memukul sang preman jelek Agniasri menghentikan Arjuna
"Jangan, Yang Mulia!" Ujar Agniasri "biar saya saja yang mengurus nya, ini adalah masalah kami" ucap Agniasri
Agniasri dan si preman jelek saling serang menyerang dan juga saling jambak menjabak rambut satu sama lain, melihat tingkah mereka Tuan Putri Azalea geram dan kesal bukan main.
"Iih! Lepaskan ibu ku" ucap Azalea sambil menginjak kaki preman jelek
Si preman jelek kesakitan "aduh! Dasar bocah sialan!" Maki si preman jelek yang akan menyerang balik Azalea
Melihat reaksi tangan si preman jelek Raja Narendra si tokoh utama pria dengan cepat dan sigap menghentikan si preman jelek "kau! Berani berani nya kau menyerang keluarga kekaisaran!" Ujar Arjuna dengan nada kasar, ia marah dan murka
Melihat reaksi ekspresi wajah si tokoh utama pria Agniasri langsung menghentikan serangan pedang Arjuna.
"Kenapa anda menghentikan saya lagi Baginda Kaisar? tanya Raja Arjuna, sedih karena ia tidak bisa membalas perbuatan si preman jelek
"Jangan, ini urusan kami! Saya tidak mau melibatkan anda dan pangeran Yang Mulia raja dari kerajaan Coelogyne Asperata" jawab Agniasri dengan lembut
Agniasri menyuruh putri nya untuk memanggil para ksatria kerajaan "Lea putriku, panggil para pengawal kemari! Kau ajak pangeran juga ya" perintah Agniasri kepada putrinya
2 jam kemudian Agniasri dan para rombongan kembali ke kastil kaisar. Disana si tokoh utama pria yaitu Raja Arjuna dan putranya yang bernama Aksaka disambut dengan baik dan meriah oleh nya. Setelah penyambutan Kaisar Agniasri mengubah tatanan kekaisaran soal perbudakan wanita, di aula istana banyak para menteri dan pengikutnya yang menolak usulan Agniasri tentang perbudakan wanita. Melihat reaksi dan jawaban dari para menteri dan pengikutnya Agniasri marah besar "Kenapa kalian menolak tatanan ini?" tanya Agniasri "ini kan juga demi negeri kita?"
Arjuna senang karena apa yang ia lihat tidak seperti yang ia dengar. Di dalam novel asli nya Antagonis wanita yaitu Kaisar Agniasri banyak sekali memiliki rumor dan gosip buruk mengenai tentang nya, karena ini bukanlah Agniasri yang asli melainkan Akira dari abad modern yang berusaha mengubah seluruh alur cerita.
Di dapur istana Ia dan putri Azalea memasak bersama untuk jamuan tamu kekaisaran. Di dapur Agniasri dan Azalea senang karena mereka bisa menghabiskan waktu bersama.
"Ternyata kalian disini rupanya" ujar Arjuna
Pangeran Aksaka bingung "apa itu?" tanya pangeran Aksaka sambil menunjuk makanan yang ada didepan nya
"Pangeran, ayo kita masak bersama kami!" Ajak Agniasri dengan wajah tersenyum lembut
Didalam novel asli nya Agniasri sangat benci kepada pangeran Aksaka, karena Aksaka adalah putra dari sang mendiang Ratu Kinanti. Saking cintanya kepada pangeran Aksaka dan mendiang Ratu Kinanti sang tokoh utama pria tidak mau punya anak lagi dari nya.
"Kini telah berbeda, aku bukanlah Agniasri yang asli melainkan sosok wanita abad modern yang tidak sengaja merasuki tubuh si antagonis Agniasri" batin Agniasri "mulai sekarang aku akan mulai menyayangi pangeran Aksaka dan tuan putri Azalea, aku anggap mereka seperti anak kandung ku sendiri"
"Benarkah?" tanya Aksaka dengan wajah polos nya
"Imutnya..." batin Agniasri
Agniasri tersenyum lembut "tentu saja" jawab Agniasri
"Baginda, Baginda mengajak putra saya memasak?" tanya Arjuna
"Oh, apakah saya telah melakukan kesalahan Yang Mulia?" tanya Agniasri kepada Raja Arjuna
Nareswara menggaruk kepala "Jangan bilang selama ini anda memasak sendiri?" Tanya Raja Arjuna
"Ya tidak juga sih" jawab Agniasri
"Kalau begitu apakah saya juga boleh ikut memasak bersama anda?" tanya Arjuna
Agniasri terkejut mendengar perkataan nya "hah?"
Azalea langsung menjawab "tidak boleh!" Ucap Azalea kepada Arjuna
Malam ini adalah malam yang meriah. Kekaisaran Delonix Regia mengadakan acara pesta dansa dalam rangka ulang tahun putri Azalea. Agniasri dan Raja Arjuna sang tokoh utama pria berdansa dengan nya.
"Apakah ini tidak salah?" Pikir Agniasri
Raja Arjuna menuntun Agniasri berdansa bersama di aula dansa, ia terus menerus memandang wajah Agniasri "Apakah ini benar kaisar wanita Agniasri yang kejam seperti tiran itu?" Batin Arjuna
Banyak para bangsawan kekaisaran yang melihat kaisar wanita dan Raja Arjuna berdansa bersama, Agniasri mulai merasa tidak nyaman akan tatapan mereka kepada nya "Yang Mulia, bisakah kita berhenti sekarang?" tanya Agniasri
Raja Arjuna bertanya kembali kepada Agniasri "kenapa?" tanya Raja Arjuna kepada Agniasri sambil menuntun Agniasri berdansa bersama
"Yang Mulia, bisakah anda tidak bertanya kembali kepada saya" pinta Agniasri kepada Raja Arjuna
Raja Arjuna menghela kan nafas nya, Arjuna murung musam karena Agniasri menghentikan dansa pertama nya dengan nya "Baiklah" jawab raja Arjuna murung sedih bagaikan anjing kecil yang ditinggal induknya
Melihat ekspresi wajah sang tokoh utama pria Agniasri mulai sedikit luluh kepada nya "manisnya..." batin Agniasri
Agniasri berdeham "Yang Mulia, bisakah anda tidak bersikap seperti itu?" tanya Agniasri
"Musik, hentikan!" Teriak Agniasri kepada para pemain musik
Seketika itu suasana ruangan aula dansa menjadi hening, sebelum suasana ruangan aula dansa semakin hening Agniasri mulai membuka pidatonya "Wahai Rakyat Ku Sekalian Terimakasih atas kunjungan kalian karena sudah repot repot datang ke acara pesta dansa ini dalam rangka ulang tahun Kekaisaran Delonix Regia kita yang ke 100 tahun, Terimakasih semua nya." ucap Agniasri sambil menunduk hormat yang anggun
Para Bangsawan mulai bertepuk tangan meriah, pidato Agniasri mulai disambut dengan baik oleh para bangsawan di aula dansa.
Setelah berdansa bersama tokoh utama pria langsung memerah merona.
Hari ini Agniasri meninjau wilayah kekuasaan mendiang suami nya yaitu Marquees Peony. Ia ditemani oleh dua tokoh utama pria yaitu Raja Nareswara dan Ksatria Astama. Sesampainya Agniasri mulai membantu penduduk kota peony dari hal kecil sampai besar hingga ke akar akar nya.
"Baginda, boleh kah saya ikut membantu anda juga Lady?" tanya Arjuna
Agniasri terdiam mendengar perkataan Nareswara "apa anda yakin?" tanya Agniasri kepada Arjuna
Arjuna menurunkan alis matanya "Ya, saya tidak tega melihat seorang wanita mengangkat barang berat sendirian begini." jawab Arjuna
"Baiklah." jawab Agniasri
Tidak segan dan tidak ragu Arjuna mulai mengangkat barang berat yang Agniasri bawa.
Malam pun telah tiba kini saatnya bagi Agniasri, Raja Arjuna dan Ksatria Astama untuk mengistarahat kan tubuh mereka didalam kediaman Marquees Peony Regia.
Saat Arjuna hendak ke kamarnya ia tidak sengaja melihat pelayan pribadi Agniasri membawa sebuah nampan makanan ke arah kamarnya, sebelum ia sampai ke kamar sang antagonis wanita Arjuna langsung menghentikan langkah kaki pelayan pribadi Agniasri "tunggu dharma! Biar aku saja yang mengantarkan nya." pinta Arjuna
"Tapi kan Yang Mulia Raja" ujar Dharma
"Sudah, sini!" Pinta Arjuna
Dharma menghela nafas, "Baiklah" jawab Dharma dengan lembut
Sesampainya Arjuna di kamar Agniasri Ia terkejut melihat Agniasri tertidur melihat Agniasri tertidur pulas di kamar nya.
Arjuna membelai rambut Agniasri dengan halus dan lembut "sepertinya dia kelelahan" gumam Arjuna "sebaiknya ku letakkan kembali ke dapur, aku tidak mau membangun kannya" gumam Arjuna seraya mengusap kepala Agniasri