gelap.. hanya itu yang ada disekitar Stephen, disekelilingnya semuanya gelap dan sempit... Stephen makin khawatir dan takut, dia juga khawatir dengan keluarganya dan teman-temannya yang pasti tau bahwa dia sudah mati, untuk waktu yang sangat lama Stephen menunggu dan dia mulai kehilangan harapan tetapi tiba tiba ada cahaya dan suatu tangan menggapainya dan remaja tersebut melihat...
Tahun 1340
di dalam kastil yang terlihat tua sekaligus dikelilingi oleh kabut tipis, disalah satu ruangan besar kastil itu, terdapat anak kecil umur 9 Tahun. Ia mengenakan pakaian bangsawan yang mewah, sesuai dengan statusnya. rambut platinum panjangnya sampai menjangkau leher, dan tubuh yang tampak pendek untuk anak seusianya.
Mata kekuningannya yang tajam dan fokus pada sesuatu di meja-sebuah tugas yang diberikan oleh gurunya pribadinya.
tiba tiba, pintu kayu besar kamarnya terbuka. masuklah seorang pembantu muda, sekitar 20an, dengan rambut merah tuanya yang diikat menjadi ekor kuda rapi. Pakaian sederhana yang dikenakannya tidak mengurangi kesan anggun yang ia miliki. Dia berjalan dengan langkah tenang sebelum membungkuk dalam-dalam, menunjukkan rasa hormat pada anak bangsawan itu.
"Selamat pagi, pangeran Ayhner. Sarapan anda sudah siap." ucapnya dengan suara lembut, menundukkan kepalanya. Ayhner-anak kecil dengan rambut platinum- memandangnya sejenak sebelum menjawab. "Terima kasih, Rita. Kau bisa pergi dulu."
Mendengar itu, Rita menundukkan kepalanya sekali lagi, kemudian berbalik meninggalkan kamar, membiarkan ayhner sendirian. Saat pintu tertutup perlahan di belakangnya, dia menghela napas panjang, menepuk wajahnya dengan kedua tangannya. "sial, aku masih belum bisa beradaptasi dengan hidup sebagai bangsawan" gumamnya pelan, suaranya penuh frustrasi.
Kenyataan bahwa ia bukan lagi stephen, tapi kini adalah ayhner brunehart, seorang pangeran dari kekaisaran horizon, terus menekannya.
9 Tahun yang lalu, Stephen reinkarnasi didunia baru dengan nama ayhner brunehart, sebagai seorang bangsawan muda. Namun, meskipun sudah hampir satu dekade berlalu, stephen-sekarang ayhner-masih kesulitan untuk beradaptasi di dunia yang penuh dengan sihir ini. Bagi ayhner, hidup di dunia ini jauh lebih sulit daripada apa yang pernah ia bayangkan. Dalam pikirannya, dia menyalahkan para penulis novel, game, dan cerita fantasi yang terlalu meremehkan betapa kerasnya hidup di dunia seperti ini.
"Aku benar-benar benci dengan nasibku," pikir ayhner dengan kecewa, merasa bahwa pilihan untuk reinkarnasi di dunia ini sangat tidak adil. Harus meninggalkan orang-orang yang ia sayangi di kehidupannya yang lama, tanpa bisa menanyakan banyak pertanyaan membuatnya merasa sangat terpukul. Apa yang dia alami di sini herbeda dengan cerita para toko utama di novel, komik, atau game yang sering ia baca dulu. Dunia ini terasa jauh dari konsep petualangan indah yang sering digambarkan. Selama enam tahun, ayhner mengurung dirinya di kamar, menjauh dari dunia luar, menolak menghadapi kenyataan barunya. Namun, berkat dorongan dari pamannya, perlahan-lahan ayhner mulai keluar dari kamarnya, meskipun hanya untuk berjalan-jalan di sekitar kastil.
Setelah beberapa menit termenung, Ayhner memutuskan untuk keluar dari kamarnya. Namun sebelum itu, ia menoleh ke arah dinding dan seolah mengikuti nalurinya, melambaikan tangan di udara. Seketika, sebuah panel transparan muncul di depannya, melayang di atas lantai. Panel tersebut adalah sesuatu yang ia kenali sebagai window system-sebuah alat aajib yang sering ada dalam cerita-cerita tentang reinkarnasi yang pernah ia baca.
"Ada banyak hal yang aku benci dari situasi ini," gumam Ayhner, menatapi panel tersebut dengan ekspresi datar. "Tapi setidaknya, ini satu hal uang membuat hidup di sini sedikit lebih menarik." Meski tidak terlihat berguna baginya sejauh ini, window system ini memberi sedikit hiburan di tengah badai dalam menjalani kehidupan baru sebagai pangeran di dunia asing ini.
-------------------------------------------------------------------------------
Nama:Ayhner Brunehart
Nama asli:Stephen ######
Umur: 9 tahun
Strength/Str:3
Durability/Dura:3
intelligence/Int:4
Magic capacity/Mc:5
???:???
???:???
Skill:
1.Fear of Death
Skill tipe aktif dimana Skill ini hanya akan aktif jika Pengguna berada di titik bahaya yang berujung kematian, Skill ini dapat memberi Pengguna penglihatan 5 detik ke masa depan agar bisa menghindari situasi tersebut serta peningkatan refleks singkat untuk membantu menghindar.
-------------------------------------------------------------------------------
Window system itu pertama kali muncul beberapa bulan setelah dia lahir. Saat ini, semua statusnya masih dalam kondisi yang sama seperti saat dia lahir kecuali intelligence yang ada peningkatan. Meski sudah beberapa melihatnya, Ayhner belum berani mencoba meningkatkan statusnya karena rasa takut yang terus menghantuinya. Namun, seiring berjalan waktu dan dirinya tumbuh. Ayhner mulai memberanikan diri untuk bereksperimen, merasa bahwa mungkin inilah satu-satunya cara untuk memahami dunia barunya.
Di window system itu, ayhner mulai memahami berbagai fungsi kegunaan setiap fitur, meskipun ia masih mempertanyakan logika di balik cara sistem tersebut berkerja. Statusnya masih tampak rendah dan terbatas dibandingkan dengan harapan yang ia miliki. Namun, ada dua hal yang membuatnya penasaran-dua status yang masih berupa tanda tanya. Ia bertanya-tanya kapan status tersebut akan terbuka, dan ia menduga mungkin kekuatan atau pencapaiannya belum cukup untuk memunculkan informasi tersebut.
Setelah terdiam beberapa menit, menatap panel transparan di hadapannya. Ayhner memutuskan untuk bergerak. Dia turun dari kursi, dan begitu kakinya menjejak lantai, window system itu menghilang dengan sendirinya, seolah menyadari tidak dibutuhkan lagi.
Ayhner keluar dari kamarnya, melangkah menuruni tangga yang terbuat dari batu. Dengan detail ukiran yang indah di setiap sudutnya. Dia menyapa para pembantu yang ia lewati dengan anggukan singkat. Ia melintasi koridor kastil yang penuh ornamen mewah-lukisan-lukisan besar dan patung-patung marmer yang seakan hidup di bawah cahaya lilin. Setelah beberapa saat, ia tiba di depan sebuah pintu besar yang mengarah ke ruang makan.
Dia membuka pintu itu perlahan, dan langsung disambut oleh aroma makanan yang menggugah selera. Tanpa menunggu lama, ayhner mengambil tempat duduk di kursi terdekat, dan para pembantu mulai meletakkan makanan di meja di hadapannya. Hening sejenak, namun semua sudah tertata sempurna.
Setelah beberapa menit, mereka akhirnya selesai menyajikan, dan Ayhner pun menyantap sarapannya. Ditengah dia makan, pintu ruang makan terbuka dan pria berambut putih serta muka umur awal 30an dengan berpakaian elegan memasuki ruangan kemudian duduk diseberang meja.
"Kau sudah bangun, ya? Baguslah, tidak perlu lagi aku menarikmu dari tempat tidur lagi." Ucap pria itu sambil menaruh secarik kertas yang diikat dengan tali serta suatu lambang.
"Surat apa ini, Paman?." tanya Ayhner, berhenti makan dan melihat kertas itu sebelum membuka matanya dengan lebar setelah mengenali lambang itu.
"Surat dari Oldingham." Dia menyebutkan sambil tersenyum tipis. Pria itu adalah Zaynick brunehart, paman kedua Ayhner, dan dia saat ini adalah adipati agung dari wilayah iothana. Surat yang dia berikan juga adalah surat langsung dari Kekaisaran yang ditulis oleh Kaisar julius sekaligus ayah Ayhner yang disertai lambang Kaisar untuk memperjelas kredibilitas surat itu.
Ayhner membuka kertas itu dan kemudian mulai membacanya dengan perlahan. "Ayah memanggil semua anaknya ke Greyridge? Untuk apa?." Ayhner menoleh ke zaynick.
"Untuk membahas siapa yang akan jadi penerusnya," jawab zaynick. "Untuk menjadi kaisar, terdapat dua test. Yang pertama itu test evaluasi, sedangkan yang kedua itu test bebas. Test pertama cukup penting, mengingat situasi dimana ayahmu tidak melihat perkembangan kalian masing-masing sejak keputusannya untuk tidak memperbolehkan para anaknya di Oldingham pasca kelahiranmu."
Mendengar itu ayhner mengangguk. "Karena itu, sekarang kau mulai siap siap. Aku akan menyiapkan kereta kuda segera." Ucap Zaynick sebelum dia berdiri dan berjalan keluar.
"Paman juga ikut? Bukannya ada banyak tugas yah? Mengingat Paman adalah adipati agung dari wilayah iothana." Ayhner bertanya dengan penasaran.
Mendengar itu, zaynick tersenyum tipis. "Kau pikir kau bisa kesana sendirian? Kalau tidak ada aku, kau tidak bisa bertahan sendirian disana." Mendengar itu, ayhner hanya bisa menghela nafas. Zaynick kemudian keluar dari ruang makan.
Sejam berlalu, Ayhner keluar menuju halaman depan kastil Gourdley, didampingi Rita yang memegang tas berisi pakaiannya. Ayhner melihat ke langit sembari berjalan, "nampaknya cuaca hari in tidak terlihat buruk." Gumam ayhner, ia kemudian melihat kedepannya dan Terlihat Zaynick berbicara dengan dua orang yang penampilan berbeda. Satunya mengenakan zirah berat, sedangkan satunya lagi adalah pria pendek tua yang mengenakan pakaian yang sedikit mahal di mata Ayhner.
"Ah, akhirnya kau disini." Ucap zaynick sembari berjalan mendekat dengan kedua pria tadi dibelakangnya.
"Ayhner, aku ingin kau bertemu dengan teman-temanku. Pria ini," zaynick menujuk ke pria yang memakai zirah. "Adalah Arthan, dia adalah salah satu dari Kesatria Seven Head Order yang dulu aku pernah ceritakan."
Arthan menundukan kepalanya untuk memberi hormat dengan sopan. "Senang bertemu denganmu Pangeran, aku harap pamanmu tidak mengajarkan sesuatu yang buruk."
Mendengar itu, Zaynick hanya mengelengkan kepalanya sebelum dia menoleh ke orang tua pendek tadi.
"Dan ini adalah Tommy, seorang pedagang dari HTU." Mendengar itu, Ayhner menoleh ke zaynick dengan sedikit bingung. "Apa itu HTU?."
Zaynick sempat ingin menjawab sebelum dipotong oleh Tommy. "Pangeran, HTU adalah singkatan dari Harmonious Trade Union. Suatu organisasi perdagangan yang berdiri cukup lama. Alasan kami akan mengikuti anda dikarenakan Tuan Zaynick adalah mitra dagang lama kami serta teman pribadiku. Karena itu, apakah anda tertarik mensponsori kami? Mengingat Wings of power akan segera dimulai. Kami bisa membantu anda untuk kedepannya jika mau." Ucap dengan senyuman gemilang sebelum zaynick mendorong wajahnya sedikit dengan bercanda.
"Biar aku aja yang bahas itu dengannya nanti, kita harus segera ke Oldingham." Ucap zaynick sebelum dia berpaling ke Ayhner. "Mereka ini akan menemani kita ke Oldingham, kebetulan mereka ada keperluan disana. Barang-barangmu sudah kau siapkan?."
Ayhner menunjuk ke tas yang dipegang Rita, Zaynick mengangguk sebelum dia menunjuk ke Rita. "Rita, kau bisa tinggal disini sembari mengurus kastil tua ini. Aku percayakan posisi kepala pembantu sementara kepadamu." Rita membungkuk hormat. "Baiklah, Tuan. Jaga diri anda dalam perjalanan." Balasnya, Tas yang dipegang Rita kemudian diambil oleh zaynick dan dimasukkan kedalam kereta kuda sebelum dia naik. Ayhner, dengan bantuan zaynick, ikut memanjat naik ke dalam kereta. Rita dan pelayan lainnya kembali masuk ke dalam kastil. Arthan menaiki kudanya dan berjalan menuju bagian depan konvoi, diikuti oleh pasukan bayaran Tommy. Tommy sendiri berada di dalam kereta kudanya sendiri, dibagian belakang konvoi. Dengan posisi kereta kuda Ayhner dan zaynick ditengah, mereka pun bergerak meninggalkan kastil gourdley.
konvoi mereka bergerak perlahan melewati hutan kecil yang mengelilingi Kastil. Tidak lama kemudian, mereka sampai di desa yang bernama Cloudshire, desa kecil yang dekat dengan kastil gourdley. Ayhner melihat keluar dari dalam kereta kudanya dan terpukau oleh beragam ras yang ada disini. Dia sudah sedikit membaca-baca tentang ras yang ada tapi tidak pernah sekalipun dia melihat secara langsung. Desa ini ramai dengan ras Beastfolk, dwarf, dan manusia. Tidak sedikit juga ada Elf disini mengingat mereka terbilang tidaklah banyak.
Namun konvoi mereka terus bergerak melanjutkan perjalanan. Setelah meninggalkan Cloudshire, mereka pun sampai di Hutan bernama Massive Woods. Seperti namanya, hutan ini sangatlah besar dengan pohon pohon yang menjulang tinggi dan menciptakan suasana gelap meski di siang hari.
Zaynick, sebagai pemimpin Konvoi mereka memutuskan untuk bergerak melewati Massive woods meski banyak nahaya yang mengintai disana.
Selama perjalanan mereka didalam Hutan tersebut, Ayhner melihat beberapa hewan langka uang pernah dia baca di beberapa buku. Seperti Golden Bear, Canivox, dan Woursena.
Menurut dari beberapa buku yang Ayhner pernah baca terdapat salah satu buku menjelaskan tentang Massive wood dimana di hutan tersebut ada Hewan yang dianggap sebagai predator yang dianggap sebagai penguasa bagi hewan lain yang dinamakan Racitar. dari gambaran yang dibuat dibuku tersebut, Racitar Memiliki bentuk yang mirip dengan Velociraptor tetapi memiliki ukuran 2 kali lipat dan jauh lebih berbahaya. Hewan ini memiliki cakar tajam yang mampu memotong baja dengan mudah serta kecepatan yang gila, dari apa yang dia baca, hewan ini bahkan jauh lebih cepat dari cheetah didunia lamanya. Kecepatannya yang setara dengan mobil sport.
Beberapa Racitar mencoba menyerang konvoi mereka, namun dikarenakan kelemahan mereka terhadap api, mereka terpaksa mundur dari konvoi disebabkan obor yang dipegang setiap orang orang kecuali yang didalam kereta kuda. Namun, ada beberapa Racitar keras kepala berani melompat ke kereta kuda Ayhner, namun mereka dengan sekejap, dibelah olah Zaynick dengan cepat meski dia sebelumnya ada didalam kereta kuda. Sekarang, zaynick berdiri diatas Kereta kudanya sembari mengarahkan konvoi mereka sekaligus melindungi kereta kudanya terutama keponakannya.
Setelah perjalanan yang panjang dan tantangan, konvoi mereka berhasil keluar dari massive woods dengan hanya beberapa luka ringan di antara pengawal.
Mwreka melanjutkan perjalanan hingga mereka akhirnya sampai di lembah greyridge. Sebuah lembah alami seperti dibilang beberapa orang, yang menjadi pintu gerbang menuju ibu kota kekaisaran Horizon.
Setelah beberapa jam melewati lembah, Dari kejauhan, akhirnya ayhner bisa melihat ibu kota greyridge terbentang di hadapannya, tembok raksasa yang mengelilingi kota itu. Hari sudah sore dan ayhner bisa melihat matahari terbenam tepat dibelakang greyridge, tidak heran kalau tempat ini adalah ibu kota dari kekaisaran Horizon.