Keesokan harinya Theo sedikit khawatir dengan teman-temannya yang di Jepang sdan Karla pun mengetahui itu tapi ia tidak memikirkannya, pintu rumah pun diketuk oleh seseorang, saat dibuka itu adalah Oliver dan Laura.
"apa kita boleh masuk?" tanya Oliver
"silahkan saja" jawab Theo
Mereka berdua pun masuk kedalam rumah Theo, Mereka ber-empat duduk di ruang tengah
"ada apa? kenapa kalian kesini?" tanya Theo
"tidak ada berita khusus, hanya ingin mengajakmu menonton bola malam nanti" jawab Oliver
"Bola? di Allianz?" tanya Theo
"memangnya dimana lagi?" Tanya Oliver meledek
"apa kau sudah membeli tiket itu?" tanya Theo
"sudah" Jawab singkat Oliver
"ngomong-ngomong apa kakakmu masih menyimpan permainan kartu itu?" tanya Laura
"sejak kapan kakak bermain kartu?" Tanya Theo
"sejak dia kembali dari Jepang aku dan Laura sering bermain kartu dengannya" jawab Karla
"seingatku..."
Karla pun membuka satu laci, dan ia langsung menemukan permainan Kartu yang disebutkan Laura
"tuhkan ketemu" ucap Karla
"ayo kita bermain sebentar" ucap Theo
Mereka ber-empat yang berniat ingin bermain hanya sebentar ternyata lupa akan waktu dan sekitar, Theo pun seketika terkejut hari sudah siang ia melihat Karla dan yang lain masih menikmati permainannya tanpa memerdulikan waktu Theo melihat sekelilingnya dan melihat 1 kotak permainan catur dan ingin mengambilnya karena menuruntnya jika mereka bermain catur yang kalah akan cepat bosan bermain dan permainan bisa terhenti sebelum sore.
"Bagaimana jika kita bermain catur saja?" tanya Theo
"Yang benar saja kau mengajak Karla bermain catur" ucap Oliver
"Memang kenapa?" tanya Theo
"Kakakmu saja tidak bisa mengalahkannya apalagi cuma kau" jawab Oliver
"begini saja, bagaimana jika Theo berhasil mengalahkan Karla Karla alan mengenakan bando kuping kucing yang kubawa ini seharian tapi jika Theo yang kalah ia yang akan membayar tiket nanti malam" ucap Oliver
"Yang benar saja" ucap Theo dan Karla
Permainan pun dimulai dan Karla sedikit bingung dengan cara bermain Theo karena tidak bisa ia tebak dan sepanjang permainan Theo hanya tersenyum ia sangat menikmati permainan tersebut seakan gerakan yang dibuat Karla sudah ia atur dari sebelum permainan itu dimulai, alhasil sejarah baru pun tercetak untuk mereka pertama kalinya Karla kalah dalam bermain catur, mereka bertiga selain Theo kaget dengan hasil itu, Theo menunggu Karla mengenakan itu.
"Sebenarnya aku hanya ingin Theo yang membayar tiket kita, tapi ekhm melihatmu melihatmu mengenakan itu boleh juga" ucap Oliver
Saat Karla mengenakan itu Theo tertawa lepas dan langsung memotretnya dengan ponsel, Oliver dan Laura juga memotret Karla yang sedang mengenakan kuping kucing
"nyaa~" ucap Karla
"..."
Mereka bertiga terdiam mendengar Karla, Laura langsung memeluk Karla dan Oliver membetulkan kacamatanya dan Theo ia langsung mengirim foto yang ia ambil kepada Ito
"imutnya" ucap Laura
"Ito sudah pasti harus melihatnya" ucap Theo
"siapa Ito?" tanya Oliver
"paca-" Theo tidak sempat menyelesaikan perkataannya karena Karla dengan cepat menutup mulutnya
Mereka ber-empat mencari permainan-permainan yang dapat ditemukan di rumah Theo, dan mereka menemukan sebuah kotak besar yang berisi set untuk permainan bola kecil dan memutuskan untuk bermain bersama 2 melawan 2 Oliver dengan Laura sedangkan Karla dengan Theo pada akhirnnya mereka bermain tanpa melihat waktu lagi seperti saat bermain kartu dan kali ini mereka bermain sampai sore, tiba-tiba saja Theo teringat akan pertandingan di Allianz setelah mengingatkan yang lain dengan cepat mereka membuka pintu garasi Theo memilih salah satu mobil disana dan langsung berkendara ke Allianz arena untuk menonton klub 2 raksasa Jerman Rival der klassiker.
Mereka sampai satu jam sebelum pertandingan dimulai dan menyempatkan diri untuk membeli makanan dan minuman terlebih dahulu sebelum menonton pertandingan itu, saat mereka duduk di kursi masing-masing Theo merasakan ketegangan antara 2 penggemar yaitu Bayern München dan Borussia dortmund.
"ini belum seberapa dari yang akan kau rasakan nanti" ucap Oliver
"aku tidak yakin aku bisa menghadapinya" jawab Theo
"dan aku juga yakin kau tidak punya pilihan untuk mundur sekarang" balas Oliver
Saat pertandingan dimulai kedua penggemar bersorak sorai dan di babak pertama dalam lapangan Borussia dortmund sangat mendominasi dengan serangan-serangan tajam melalui sayap kanan dan juga penyerang tengah sampai-sampai Bayern München hampir kewalahan dengan serangan-serangan dari Borussia Dortmund pada akhirnya Bayern München membuka celah untuk Borussia Dortmund mencetak skor dikarenakan salahnya umpan dekat diantara pemain tengah dan belakang Bayern München akan tetapi Borussia Dortmund tidak dapat memanfaatkannya dan penggemar Bayern München menyoraki penyerang tengah Bayern München.
Bukan cuma sekali beberapa menit setelah itu Bayern München membuka celah untuk Borussia Dortmund dengan cara yang sama kedua kalinya dan mereka juga bisa memanfaatkannya dengan baik.
1-0 Borussia Dortmund memimpin pertandingan
Dan pada akhirnya babak pertama pertandingan selesai sudah, pada babak kedua pelatih Bayern München memutar otaknya agar bisa membalikan keadaan dan benar saja mereka terlihat bermain jauh lebih menekan daripada sebelumnya mengakibatkan pemain Borussia Dortmund melanggar penyerang Bayern München di dalam kotak pinalti.
1-1 Bayern München berhasil menyamakan kedudukan melalui pinalti
Borussia Dortmund berusaha sebaik mungkin untuk menambah gol tapi sia-sia mereka sangat kesulitan mencapai garis belakang Bayern München dengan pergerakan penyerang tengah Bayern München yang susah ditebak oleh pemain Dortmund Bayern München dapat menggandakan kedudukan lewat kesalahan fatal pemain belakang Borussia Dortmund.
2-1 Bayern memimpin
Theo sedikit mendapat bayangan jika ia yang bermain di lapangan nantinya, pada akhirnya pertandingan usai dengan skor 2-1 untuk kemenangan Bayern München.
Mereka ber-empat pun berpisah Theo dan Karla kembali ke rumah Theo, Oliver dan Karla entah mereka pergi kemana menjelang hari kepulangan Theo ke jepang hanya satu yang Theo ketahui ia sangat dicari oleh teman-temannya di jepang.