Alya sudah berada di rumahnya, wanita itu sedang sibuk shooting. Daviel sudah sembuh, namun setiap makan dan minum CEO itu menyewa chef pribadi nya.
Di rumah, Alya menyuruh Dania, gadis imut sahabat nya, pintu terketuk, Dania sudah datang, Alya membukakan pintu lalu memberi salam.
"Dania, aku rindu! apa kabar?" kata Alyara kemudian memeluk sahabat nya itu.
Dania, sahabat imutnya berwajah ceria.
"Alya, aku juga rindu, kamu gimana kabarnya? kamu tambah cantik yah" kata Dania gembira. sudah berbulan bulan mereka tidak ketemu.
"Dania, yuk ke kamarku, ada hal penting yang inginku ceritakan." kata Alya.
mereka berdua ke kamar Alya, untuk ngobrol, namun Alya ingin mengadu kejaidian apa yang menimpa Daviel.
Di kamar, Alya dan Dania sedang makan cemilan ringan.
"kamu tau ga Dania, minggu lalu, Daviel di racunin di restoran." adu Alya pada sahabat nya.
"apa?! di racunin? lalu? Apakah ia baik baik saja?" Dania prihatin.
"Daviel hanya minum satu teguk minuman maka racun nya tidak terlalu parah namun masih ketolongan ketika di rumah sakit" cerita Alya dengan wajah ngeri.
Dania tercengang kaget.
"lalu, belum lama kemudian Mr. Kennet Wright menelepon aku, mengejek, nanya apakah Daviel sudah sembuh! seram kan?" Alya terlihat ketakutan.
"Mr. Wright? Kan dia sudah di deportasi ke eropa." kata Dania bingung.
"Dania, Mr. Wright itu mafia, apapun bisa dia lakukan, aku takut Dania, aku takut kehilangan Daviel." kata Alya penuh rasa cemas.
"aku mau membantumu, kira kira kita berencana apa yah?" kata Dania mendukung Alya.
"aku ada ide, kamu ingat Sabrina Calitter? mantan pacar Kennet, kita comblangin aja dia, Sabrina kan baik padaku, kita comblangin agar Kennet tidak ganggu aku lagi!" kata Alya.
"Itu ide bagus, tapi, seperti kamu bilang, Mr. Wright bisa melakukan apapun karena dia mafia, mungkin di indonesia dia nyamar, ganti identitas. Sulitkan?" kata Dania merencanakan dengan otak cerdasnya.
"Oh yah juga yah, yang ada kita yang pusing kalau mencari identitas dia, malah kita yang masuk perangkap jebakan." jawab Alya.
"kalau begitu, kata Daviel, akan lapor ke polisi internasional, dan detektif. Semoga saja Kennet jera." kata Alya lagi. Dania mengangguk penuh dukungan.
Mereka berdua sedang nongkrong santai di kamar Alya, sambil makan cemilan.
☆☆☆☆☆
Di mobil. dua pemuda jahat sedang di bawa ke mansion milik Kennet. Vino dan Shane sangat gembira di bebaskan oleh Kennet, mobil melaju memasuki gerbang besar.
"Mr. Wright membebaskan kita, kesempatan kita untuk menghancurkan Alya bersama mafia itu." kata Vino.
"betul, ntar kita susun rencana super kejam untuk menghancurkan Alya, dan tunangan nya Mr. Carter." Shane mendukung Vino.
Mobil berhenti di depan sebuah pintu besar. dua pemuda jahat itu segera beranjak keluar dari mobil, sebuah mobil mewah.
seorang bodyguard menyuruh mereka masuk. pemuda nakal itu segera masuk, ke mansion luas yang mahal, mereka bertemu Kennet.
Terlihat seorang pria tampan dengan rambut cokelat muda terang,di sisir rapi, serasi dengan kulit pucat nya.
"Mr. Wright, selamat siang" kata Vino dan Shane dengan bahasa inggris.
"Vino, Shane gimana kabar kalian?" mafia itu berkata santai.
"kita kelaparan di penjara, masakan penjara kurang layak makan" jawab Vino.
"terimakasih telah membebaskan kita, Mr. Wright." kata Shane, hormat.
Kennet mengangguk. "mulai sekarang kalian memanggilku Mr. Agnor Wright. aku sedang menyamar di indonesia, aku di deportasi ke eropa, lihat, aku bahkan mengecat rambutku jadi cokelat muda terang" kata Kennet kemudian menenggak wine.
"Rencana balas dendam akan kita mulai." kata mafia itu lagi, "Vino, Shane silahkan duduk."
mereka bertiga menyusun rencana. Namun kali ini tak boleh sembrono, Kennet sedang menyamar maka polisi internasional tidak tahu siapa sebenarnya Mr. Agnor Wright.
☆☆☆☆☆
Setelah sekian jam berencana untuk menghancurkan Alya dan Daviel, mereka mempunyai ide yang cukup bagus.
Hilkia.
Musuh bebuyutan Alya pun akan di undang untuk ikut sabotase kejam itu, Kennet tahu Alyara tidak bakal tahan kalau berurusan dengan Hilkia, mereka berdua memang rival dalam segala urusan, hingga urusan tentang pria!
"Hilkia, senjata yang bagus!" Kennet berkata pada Vino dan Shane, mereka semua tersenyum jahat dan dendam menggebu.
"Hilkia, dia dulu mencoba nikung Alya, ketika aku menjadi tunangan Alya," cerita Kennet pada pemuda nakal itu. Vino dan Shane.
"Lalu?!" Vino dan Shane berkata heboh.
"Lalu, aku sudah membujuk Alya bahwa aku tidak pernah selingkuh dari Alya, tetapi..." wajah Kennet terlihat mendung. "Alya meninggalkanku. ia memilih Mr. Daviel Carter dari pada aku" Kennet bercerita dengan nada curhat.
"aku benci sekali pada Daviel, dan juga Alya, namun hatiku tak bisa melepaskan Alya." Kennet masih cerita curhat.
"sekarang, saat nya Alya merasakan pembalasanku melalui Hilkia, kita buat skenario segala macam agar Daviel selingkuh dengan Hilkia! itu rencana yang sangat bagus!" Kennet berkata dengan wajah sedikit geram.
"apapun rencana itu kita nurut" kata Shane.
"baiklah, besok, kita akan rapat bersama para anak buahku di mansion, waktu berkabar. kita buat rencana ajang balas dendam bermacam-macam" kata Kennet dengan gaya boss nya.
Balas dendam. Hanya itu yang mereka pikirkan. Tentu saja Kennet masih status nyamar, maka agak sulit dia untuk kontak langsung dengan Alya.
Rencana kejam tak hanya di rencanakan satu atau dua, tapi berbagai macam skenario akan di atur oleh mafia itu, dan juga detektif kepercayaan Kennet.
☆☆☆☆☆
Alya dan Dania sudah menduga, Kennet dalang yang meracuni Daviel. entah rencana macam apalagi yang akan dilakukan mafia kejam itu?
Dania sahabat imut nya berusaha menenangkan Alya agar tidak stress, karena minggu depan Alya full shooting iklan, wanita itu tidak boleh sakit.
....
Readers yuk komentar karya author tapi yang sopan yah komentarnya agar author semangat nulis.
DANA: 085218926699
silahkan donasi buat author terimakasih.