Chereads / Diluar Waktu / Chapter 2 - Perbatasan Timur dan ISFA

Chapter 2 - Perbatasan Timur dan ISFA

Setelah perjalanan yang panjang dan sedikit menegangkan, helikopter yang membawa Rizqin dan Serena serta Kapten Amir akhirnya tiba di perbatasan barat. Mereka segera dijemput oleh pasukan keamanan dan konvoi menuju markas tentara di dekat perbatasan. 

Namun, ketika mereka tiba di sana, Rizqin merasakan ada benda yang anrh berlaku di sana. Dia mendapati suasana yang jauh dari apa yang dia harapkan.

Kanselir Angela Müller dari Jerman, seorang pemimpin yang sangat dihormati di tingkat dunia yang memimpin Jerman, sedang berdiri di depan markas tentara dengan senyuman lebar di wajahnya. Sejumlah pejabat tinggi militer dan diplomatik juga berada di sekitar, dan semuanya tampak santai dan gembira.

'Dia ni.'Rizqin tahu ini semua perbuatan Angela Müller. Tapi dia masih lagi mengambil sikap berhati-hati.

"Saudara Rizqin!" sapa Angela Müller dengan gembira ketika Rizqin keluar dari helikopter. Angela Müller sudah menunggunya di hadapan helicopter dengan pakaian rasminya.

"Selamat datang di perbatasan barat!."

Rizqin berpura-pura terkejut dan bingung. "Kanselir Müller, saya mendengar ada masalah serius di perbatasan timur. Kerana itu saya dating ke sini. Apa yang sebenarnya terjadi?"

Angela Müller hanya tersenyum lebih lebar lagi. "Oh, Rizqin, maaf jika saya menyebabkan kekhawatiran. Sebenarnya, masalah ini adalah gurauan belaka."

Semua orang di sekitar tertawa, dan Rizqin mulai memahami bahwa ini adalah lelucon yang telah dipersiapkan untuk menguji reaksinya. 

Selama beberapa saat, dia merasa dipermainkan bahwa tidak ada masalah nyata di perbatasan timur.

"Saya kira Anda berhasil mengejutkan saya, Kanselir. Saya fikir ia mengenai vampire." kata Rizqin dengan senyum. "Saya harap ini adalah salah satu dari sedikit momen santai yang kita miliki."

Angela Müller mengangguk. "Tepat sekali, Rizqin. Kita harus menikmati momen-momen seperti ini dalam pekerjaan kita yang serius."

"Dan tidak mungkin vampire ada di markas tentera bukan? Jika tidak mereka mungkin tiada lagi~"

'Amaran ya…' Agak sulit untuk Rizqin memahami Angela Müller.

Setelah lelucon itu selesai, Rizqin dan Angela Müller bersama-sama menghabiskan waktu untuk membahas isu-isu geopolitik yang lebih serius dan membicarakan kerjasama antara negara mereka. 

Meskipun insiden tersebut hanyalah gurauan, pertemuan ini tetap penting dalam membangun hubungan diplomatik yang kuat antara kedua negara.

Dan… Mengenai masalah vampire yang berlaku di Eropah.

"Eropah tu kubu kuat vampire kamu tahu?" Itulah apa yang didengar oleh Rizqin daripada Angela Müller.

"Sukar untuk kami mengetahui mana satu Vampire di antara kami. Dan mungkin…Saya vampire?~" Nada Angela Müller mungkin bergurau tetapi Rizqin faham apa niatnya.

Jangan percayakan sesiapa…

Sebelum Rizqin mahu Kembali ke bangunan Perdana, dia mula berfikir tentang ISFA.

Dia akhirnya mengambil keberanian untuk bertanya kepada Angela Müller, "Kanselir, apakah saya sesuai untuk memohon masuk ke ISFA?"

"Maksud kamu Akademi Tentera Khas Antarabangsa?"

Angela Müller memandang Rizqin dengan serius sebelum menjawab, "Rizqin, Anda adalah antara pemimpin yang hebat dan sudah memiliki banyak pengalaman di dunia ketenteraan. ISFA adalah tempat yang luar biasa, tetapi pertanyaanku adalah, apakah Anda masih merasa perlu untuk belajar lebih banyak di sana?"

Rizqin berfikir sejenak sebelum menjawab, "Saya percaya bahwa selalu ada kesempatan untuk belajar dan meningkatkan diri. ISFA adalah salah satu tempat terbaik untuk mengasah keterampilan tentera khas. Selain itu, saya ingin bertemu dengan pelajar yang lebih kuat dan belajar dari mereka. Mungkin… saya boleh berjumpa dengan vampire yang kamu katakana."

Kanselir Angela Müller tersenyum mengerti. "Pandangan kamu tentang pembelajaran yang berkelanjutan sangat mulia, Rizqin. Saya yakin kamu memenuhi syarat untuk belajar di ISFA jika Anda memilih untuk melakukannya. Saya akan mengatur pertemuan Anda dengan pemimpin akademi untuk membahas opsi ini."

"Cuma.."

"Cuma apa?" Rizqin memandang ke arah Angela Müller yang terdiam menundukkan kepalanya.

"Kamu perlu melakukan maklumat palsu tentang diri kamu kerana kamu sudah digelar 'uncle' mengikut umur kamu~"

Dengan senyum dan salam perpisahan yang hangat, Rizqin dan Serena kembali ke helikopter untuk perjalanan pulang ke ibu kota manakala kapten Amir ada kerja yang perlu dilakukan.

  Mereka mungkin telah lolos dari masalah palsu di perbatasan barat, tetapi Rizqin sedar bahawa tentangan sesungguhnya selalu menanti di luar sana, dan mereka harus selalu siap untuk menghadapinya dengan kepemimpinan yang kuat.

Menghadapi Vampire.