Chereads / ADEK MESUM / Chapter 3 - 3. Ketua Tim.

Chapter 3 - 3. Ketua Tim.

Sesampainya di depan club Zergan, memarkirkan mobilnya, melihat kedepan di mana langsung terlihat pintu utama di sana.

"Kak, mau mampir dulu gak ke club aku?" tawar Karina, sambil melepaskan sabuk pengamanan.

"Sepertinya..."

Cek-lek.

"Ketua tim... Mau pergi kemana?" teriak salah satu rekan tim Karina.

Ucapan Zergan, tergantung karena melihat seseorang yang keluar dari pintu, Karina, yang melihat itupun langsung turun dari mobil bersama dengan Zergan, yang ikut turun.

"Ketua tim," teriak Karina, kepada Arga, sang Ketua tim yang mendengar namanya di panggil menghentikan langkahnya.

"Karina, kamu dari mana saja sih? Cepat bujuk Ketua tim." ujar Raka, khawatir jika Ketua timnya itu benar-benar pergi.

Karina, berlari kecil menghampiri Arga, yang sedang berdiri dengan tangan masuk kedalam saku celananya.

"Kak Arga, apa lagi sekarang? Jangan pergi." pinta Karina, wajahnya benar-benar tidak iklas bila Arga, pergi.

Arga, tersenyum manis melihat wajah Karina, yang hampir menangis, 1thn bersama tim membuat Arga, juga enggan meninggalkan tim, tetapi apa boleh buat, impiannya harus berakhir sampai disini.

"Aku, sakit Karina, sudah ada pengganti aku, kalian harus percaya dengan Ketua tim baru kalian nantinya." jawab Arga, memegangi kepala Karina, membuat gadis itu berhasil menangis.

"Kak Arga," rengek Karina, memeluk lelaki yang sudah di anggap kakak kandung olehnya.

"Maaf. Kakak, harus pergi dari kalian, aku sudah tidak bisa lagi memimpin kalian." ujar Arga, membalas pelukan Karina, sambil mengelus lembut kepalanya.

"Hikss... Hikss... Tapi kenapa harus secepat ini? Kak Arga, tidak perlu pergikan, kakak, masih bisa memimpin kami." kekeh Karina, pelukannya semakin erat.

"Udah akhh, kok jadi cengeng sih. Kakak, memang pergi dari tim, tapi kakak, akan selalu mendukung tim sampai kapanpun, kakak akan jadi fans berat kamu Karina," bujuk Arga, melepaskan pelukannya menatap wajah Karina, sambil tersenyum tulus.

"Bagaimana kalo Ketua tim yang baru, lebih galak dari kakak, lebih menyebalkan dari kakak, lebih ngeselin dari kakak, gimana?" rengek Karina, terus menangis namun begitu imut.

"Jika benar aku menyebalkan, kenapa aku ingin pergi malah di tahan, dan kau juga menangis? Seharusnya kamu, senang aku pergi." jahil Arga, membuat Karina, salah tingkah bukan itu maksud dia.

"Ih, kak Arga, bukan begitu maksudnya." kesel Karina, namun Arga, hanya tersenyum senang karena berhasil membuat Karina, salah tingkah.

Pembicaraan Karina, dan Arga, terlihat jelas oleh Zergan, lelaki itu hanya berdiri menyender di mobil dengan kedua tangan ia lipat di dada.

"Cewek kalo udah nangis kaya gitu lucu." ucapnya pelan sambil tersenyum manis.

***

Pagi telah tiba di mana di pagi ini tim CXC, mengadakan rapat untuk mengangkat orang baru di timnya, di karena Arga, sudah pensiun dan keluar dari tim.

Arga, pensiun bukan tanpa sebab, dia memiliki luka di kedua tangannya, sudah tidak mampu untuk menekan tombol, dan tidak mampu untuk hanya sekedar menggeser mouse.

Karena itu dia undur dari tim, Karena di babak kemarin mereka kalah, dan Arga, merasa kekalah tim di sebabkan oleh dirinya karena tidak baik bermain.

"Padahal kalo dipikir kak Arga, sudah melakukan yang terbaik. Kenapa juga dia harus keluar dari tim?" ucap Karina, merebahkan kepalanya di meja.

"Hah... Kak Arga, pergi. Siapa yang akan menjadi ketua tim kami selanjutnya? Ihh, tapi nih otak kok terus mikirin kak Zergan, ya. Akhh kalo gini caranya aku gak bisa pokus main game nanti." gerutuk Karina, sendrian di ruang rapat karena yang lainnya belum bangun.

Dari mulai pertama Karina, bertemu dengan Zergan, sampai dia berhasil menabrak dada bidang Zergan, hingga detik ini otak Karina, tidak bisa berpikir yang lain, otaknya terus saja pokus ke Zergan.

Membayangkan mencium bibir Zergan, mengelus lembut dada bidang Zergan, mencium setiap inci leher tegap Zergan, bahkan mungkin sampai membuat Kiss mark di leher Zergan, semua pokus Karina, kini hanya pada Zergan.

"Akhhh kenapa harus kedia" teriak Karina, sambil mengacak-acak rambutnya tanpa sadar semua rekan timnya sudah duduk manis di kursi rapat melihat Karina, aneh.

"Yak Karina, kenapa sih kamu?" tanya Raka.

"Wey, ngapain teriak-teriak di pagi buta seperti ini?" aneh Regan.

"Loh, kalian kapan sampai ke ruang meeting ini?" bingung Karina, melihat semuanya sudah ngumpul.

"Dari tadi, kamu ngapain bengong di panggil gak menyahut, eh malah berteriak bikin orang jantungan di pagi hari." Jawab Kian, membuat semuanya tersenyum mengejek.

Karina, hanya memutarkan kedua bola matanya sambil meminum seteguk susu putih, kemudian kembali otaknya mengingat Zergan.

"Ok, seperti yang kalian tau. Ketua tim kita sudah keluar dari tim, dan dengan pilihan dia juga kita telah menemukan seseorang untuk menggantikan Arga,"

Sang menejer yang bernama Aska, menjelaskan lalu menyalakan TV besar di ruangan itu menampilkan seorang lelaki berwajah tampan, hidung mancung, bibir tebal, mata belo, dan bola mata coklat, bulu alis tebal.

Semua orang yang melihat photonya saja sudah takjub melihat ketampanan dengan tubuh kekar berisi serta berotot, dan dengan tinggi 183cm.

"Nama dia Zergantara Argapura,"

"Uhuk uhuk." Karina, yang sedang meminum air tersedak kala melihat photo Zergan, terpampang jelas di sana, apa lagi setelah mendengar sang manajer menyebutkan namanya.

"Karina, kenapa?" tanya Raka.

"Abis lihat hantu kamu, ampe kesedak kaya gitu?" tanya Regan, mengambil tisu memberikannya pada Karina.

"Gak papa, tadi kata kak Aska, dia di pilih oleh ketua tim kami? Berarti kak Arga, kenal sama dia?" tanya Karina, serius.

"Arga, bukan hanya kenal dengan Zergan, tetapi keduanya ber saudara, karena itulah kenapa Arga, menunjuk Zergan, jadi ketua tim, karena sebelumnya Zergan, pernah menjadi ketua tim gamer di Korea Selatan." jelas Aska.

"Tapi kenapa semalam keduanya cuek? Bahkan tidak bertegur sapa?!" bingung Karina.

"Semalam?! Apa semalam Zergan, kesini?" tanya Askan, pada Karina.

"Iya dia semalam kesini mengantar Karina, pulang." jelas Raka, karena memang semalam dia melihat Karina.

"Bagus kalo kalian sudah tau. Entah hari ini atau besok dia akan datang ke club, aku sudah menghubunginya." jelas kembali Aska.

"Apa tingkat dia?" tanya Anandra.

"Sama seperti Arga, dia seorang Marksman," jawab Aska.

"Apa kita gak perlu pelatih? Sepertinya ketua aja gak cukup, kita perlu arahan dari pelatih, namun dia harus benar-benar mengerti game opl emojiarena." usul Regan.

"Sudah ada, aku sudah menemukan orang untuk pelatih kita." jawab Aska, kembali menampilkan seorang lelaki tampan di layar sana dan lagi lagi membuat Karina, tersedak air liurnya sendiri.

"Apa? Dia akan jadi pelatih kita?" teriak Karina, kaget.

"Apasih karin, dari tadi teriak-teriak mulu?" kesel Raka.

"Kaget aku liat dua orang tuh." jawab Karina, berbicara pelan.

"Ya benar. Dia adalah Drian Zhian Alexandria, tepatnya kakakmu Karina," ujar Aska, menunjuk Karina, menggunakan pulpen.

"Mampus gue, di satuin sama dua human ini. Yang satu bikin otak gue, mesum. Yang satu bikin darah tinggi, akhh lama-lama gue, mati konyol ini mah." rengek Karina, dalam hatinya.

"Baiklah semuanya sudah mengertikan, dan tidak ada yang tidak setujukan dengan keputusan ini?" final Aska, dan semuanya mengangguk mengerti.

"Satu tim sama kak Zergan, mah gak papa. Tiap hari gue, bisa ketemu dia, ngeliat dia, ngeliat bibirnya yang tebal itu, eh pengen deh gue isap tuh bibir, ngeliat dada bidang dia, akhh gila gue, bisa jadi kalo gini mah." racau Karina, dalam hatinya sambil tersenyum sendiri tidak jelas.

Membuat teman-temannya memandangi dia aneh, bahkan sampai ada yang merinding takut-takut jika Karina, gila beneran.

"Mulai aneh nih bocah." gerutu Anandra.

.

.

.

#tbc.