Chereads / Aftermagic : Ryuto / Chapter 1 - Chapter 1 : Pahlawan Masa Lalu

Aftermagic : Ryuto

DaoistBJU7QO
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 1k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Chapter 1 : Pahlawan Masa Lalu

"Huhhhh, membosankan rasanya setiap hari seperti sama saja tidak ada hal menarik apapun yang menarik bagi ku" ucap Ryuto ketika bangun tidur.

"Membosankan rasanya jika hanya berdiam diri di sini, mungkin aku akan mencoba jalan-jalan keluar sejenak" ucap Ryuto.

Ryuto pun berjalan keluar dari apartemen nya, saat berjalan keluar dia di datangi oleh anak muda "Oy Ryuto aku sangat mengidolakan mu apakah aku boleh meminta tanda tangan mu" ucap anak muda itu kepada Ryuto.

"Ya boleh saja, sebelumnya siapa namamu?, aku Ryuto" ucap Ryuto menjawab pertanyaan anak muda itu.

"Aku Shiwa orang yang sangat mengidolakan mu, bahkan ingin menjadi seperti mu" ucap anak muda itu kepada Ryuto.

"Sebelum nya, mengapa kau sangat ingin menjadi seperti ku?" ucap Ryuto kepada Shiwa.

"Kau adalah pahlawan masa lalu, kau ibarat pahlawan dunia ini bagiku, itu lah yang membuatku ingin sekali menjadi seperti mu" ucap Shiwa kepada Ryuto.

Ryuto tiba tiba mencekik Shiwa "Sekali lagi kau menyebut pekerjaan itu, kan ku bunuh diri mu" Ucap Ryuto dengan marah.

"Maaf, sungguh maaf sekali, aku berjanji tak akan pernah menyebut pekerjaan itu di hadapan mu lagi" Ucap Shiwa dengan ketakutan.

Lalu Shiwa pun berlari sangat kencang karna takut serta dendam kepada Ryuto karna telah mencekik nya "Lihat saja aku akan membunuh mu"

"Kenapa ketika ada orang yang menghampiri ku mereka selalu saja akan mengatakan Pahlawan masalalu, padahal aku ingin sekali melupakan pekerjaan itu dan menghilangkan status ku sebagai pahlawan masa lalu" ucap Ryuto dengan kesal.

Lalu Ryuto pun pergi berjalan jalan keluar untuk mencari hiburan, Ketika ia berjalan ke sebuah supermarket untuk membeli sebuah minuman "Halo pak, berapa harganya minuman ini" ucap Ryuto yang bertanya kepada kasir supermarket itu.

"Pahhhhlawan masa lalu?" Ucap kasir toko itu dengan kebingungan.

"Sialan! Sekali lagi kau sebut pekerjaan itu kan ku hancurkan toko mu ini" ucap Ryuto dengan kesal.

"Maaf, aku sungguh minta maaf aku tak berniat mengatakan itu untuk membuat mu kesal" ucap kasir supermarket itu kepada Ryuto.

"Tcih! jangan harap aku akan memaafkan mu, aku sudah sangat jengkel hari ini karna banyak yang mengatakan aku pahlawan masa lalu, padahal aku sangat tidak suka julukan itu!" ucap Ryuto dengan kesal.

"Maaf, sungguh maaf aku tak tau kamu sangat tidak menyukai julukan itu" ucap kasir supermarket kepada Ryuto.

"Ah sudahlah, jadi berapa total minuman ku ini" ucap Ryuto kepada kasir supermarket itu.

"Untuk mu gratis saja tuan" ucap kasir supermarket itu kepada Ryuto.

"Lagi-lagi, sialan! apakah kau mempermainkan diri ku hah?" ucap Ryuto dengan sangat kesal.

"Tiiidak aku tidak berniat mempermainkan mu, aku hanya ingin memberikan itu gratis kepada mu, sebagai permintaan maaf ku tadi" ucap kasir supermarket itu kepada Ryuto.

"Ahh, sialan! yasudah kalau begitu akan ku ambil gratis minuman ini" ucap Ryuto dengan kesal.

"Bababaiklah, terimakasih sudah berkunjung ke supermarket ini tuan" ucap kasir supermarket itu dengan gembira.

"Ya" ucap Ryuto kepada kasir supermarket itu.

"Huhhh baru siang begini saja sudah sangat membuat ku kesal, niat mencari hiburan malah begini, ada-ada saja" ucap Ryuto dengan sedikit kesal.

Ryuto pun kembali ke apartemen nya karena dia merasa kalau dia melanjutkan jalan-jalannya dia hanya akan menemui masalah serupa secara terus menerus. "Huhh lelah juga berjalan-jalan di luar, rasanya hidup ini sangat tidak adil, mereka menganggap ku sangat bahagia dengan julukan pahlawan masa lalu ini, padahal itu adalah julukan yang paling ku benci selama hidup ku, dan juga sebagai pekerjaan, mungkin kalau aku tak pernah menerima tawaran itu mungkin saja aku tidak akan pernah semenderita ini" ucap Ryuto dengan sedih.

Ryuto pun memilih untuk tidur daripada berdiam diri dengan bosan. tiba saatnya malam Ryuto pun terbangun dari tidurnya yang nyenyak "Ahhhh, apaaa! sudah malam? sialan aku terlambat pergi kerumah Eni, aku harus segera bersiap siap atau tidak dia akan marah kepada ku karna tidak datang kerumahnya" Ucap Ryuto sambil tergesa-gesa.

Ryuto pun berangkat ke rumah Eni "Sialan sepertinya aku akan terlambat" Ucap Ryuto saat mengendarai mobil.

Tiba di rumah Eni, Ryuto aga sedikit resah karna takut di marahi Eni karna sudah telat datang kerumahnya " Apaaakah ku ketok saja pintu ini? tapi aku marasa sediri takut, aku seperti merasakan amarah yang besar di balik pintu ini" ucap Ryuto dengan sedikit ketakutan.

"Aaa sakit tau! kau ini asal main menjewer saja" ucap Ryuto dengan kesakitan.

"Kau bilang asal main menjewer saja? kau telat datang kerumah ku! jadi mengapa aku tidak menjewer mu saja!" ucap Eni dengan marah.

"Lagian kenapa kau bisa telat datang kerumah ku? padahal kau sudah berjanji untuk tidak telat kan?" ucap Eni dengan kesal.

"Eee soal itu aku terlalu pulas tidur jadi aku telat bangun dan terlambat pergi kerumah mu, hehe" ucap Ryuto kepada Eni.

"Huh lain kali jangan begitu, itu sangatlah tidak di siplin dan memiliki adab yang buruk tau!" ucap Eni dengan sedikit kesal.

"Hehe maaf, aku berjanji lain kali takan pernah mengulangi nya lagi" ucap Ryuto kepada Eni.

"Ah sudahlah tidak ada gunanya juga kita membahas hal ini terus menerus" ucap Eni kepada Ryuto.

"Eee baik lah" ucap Ryuto kepada Eni.

"Kalau begitu ayo kita masuk kerumah ku" ucap Eni kepada Ryuto.

"baik lah" ucap Ryuto kepada Eni.

Saat masuk kedalam rumah Eni Ryuto pun duduk dan mengobrol dengan Eni. "Eni aku ingin bertanya kepada mu, bagaimana kita bisa menghadapi masa lalu yang sangat kejam dan sangat kita benci" ucap Ryuto kepada Eni.

"Huh, pasti ada yang menyebut mu pahlawan masa lalu lagi" ucap Eni kepada Ryuto.

"Eee begitulah, dan pun kau tau, kau salah satu orang yang boleh menyebut ku pahlawan masa lalu" ucap Ryuto kepada Eni.

"Coba kau pikirkan kan mengapa kau di juluki sebagai pahlawan masa lalu, mengapa kau bisa menjadi pahlawan masa lalu, dan mengapa kau membenci julukan pahlawan masa lalu" ucap eni dengan lembut.

"Kalau di bilang lumayan berat bagiku untuk menjawab pertanyaan dari mu" ucap Ryuto kepada Eni.

"Mungkin bagi dirimu sekarang lumayan berat untuk menjawab pertanyaan itu sekarang, tapi coba kau pikirkan, apa yang terjadi jika kau menjawab pertanyaan itu" ucap Eni kepada Ryuto.

"Kedepannya yah" ucap Ryuto dengan bingung.

Ryuto pun mencoba melihat sedikit masa depan, apa yang terjadi jika dia menjawab pertanyaan itu "Hah? aneh mengapa aku tak bisa melihat masa depan" ucap Ryuto dalam hatinya.

Ryuto pun mencoba sekali lagi melihat masa depan dengan peningkatan energi "Aneh aku masih tak bisa melihat masa depan, sepertinya memang aku harus menjawab pertanyaan dari Eni" ucap Ryuto dalam hatinya.

"jadi bagaimana mana? apakah kau mau menjawab pertanyaan dari ku?" ucap Eni kepada Ryuto.

"Yah aku pun penasaran, tapi sepertinya ini cukup sedikit menggunakan mental, jadi aku tak akan menjelaskan nya secara keseluruhan" ucap Ryuto kepada Eni dengan sedikit tegang.

"Baik lah kalau itu keputusan mu, akan ku dengarkan semua cerita yang engkau katakan" ucap Eni kepada Ryuto.