"ini mungkin sedikit susah untuk dipercaya, tetapi sejujurnya aku kehilangan ingatanku." Orang tersebut menyerah untuk membuat nama dengan tiba-tiba. Dia akhirnya memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya dan memutuskan untuk langsung mengeksekusi langkah nomor 5 dari daftar percakapan.
"Jadi karena hal tersebut aku tidak tahu siapa namaku" lanjutnya.
"..."
Semua yang mendengarnya tidak dapat berkata apa-apa. Hal tersebut bukanlah hal yang bisa terjadi, atau bisa dikatakan tidak pernah terjadi pada siapapun.
"Aku ingin mencari cara untuk mengembalikan ingatanku, karena itulah aku meminta kalian untuk mengajariku bagaimana cara kerja dunia ini." Orang tersebut menjelaskan lagi maksud dia.
"Hilang ingatan?" Salah satu dari mereka bertanya.
"Iya, jadi ingatan sebelum aku berada disini itu hilang" balasnya.
"Maksudnya disini itu, di tempat ini?"
"Betul, terakhir yang aku ingat itu hanya jus jeruk yang aku pesan dan minum tadi"
"tadi?" salah satu dari mereka memastikan.
"Meskipun sulit dipercaya tetapi aku juga baru sadar aku kehilangan ingatanku itu beberapa waktu yang lalu saat diajak ngobrol sama salah satu pelayan disini."
Orang tersebut berusaha untuk menjelaskan hal yang sulit dipercaya ini.
"woah! aku tidak pernah bertemu langsung dengan orang yang baru kehilangan ingatannya." salah satu dari mereka merasa kagum.
"hal seperti ini memang tidak pernah terjadi di siang bolong di tempat yang penuh orang. Tapi sebentar, sebelum melanjutkan ini alangkah baiknya jika kita memberi tahu nama kita terlebih dahulu, aku Koko" dia memberitahu namanya dan menunjuk ke dirinya sendiri.
"Aku Deni"
"Dan aku Ben"
Masing-masing dari mereka menyebut nama mereka.
"Terima kasih, dan maaf karena aku belum menentukan siapa namaku.."
Terlihat orang tersebut merasa tidak enak.
"Bagaimana untuk namamu kita gunakan 'Je' saja karena hanya jus Jeruk yang kau minum tadi yang hanya kau ingat"
Salah satu dari mereka memasang wajah serius. K
"Ide bagus Koko. Salam kenal, J"
Ben menyaut dengan wajah ceria dan mengulurkan tangan untuk bersalaman.
Dengan ragu-ragu dia bersalaman dengan Ben.
"Baiklah mulai sekarang kalian boleh memanggilku J"
Dengan senyum yang canggung J menerima nama panggilan tersebut.