Saat Ye Chen hendak mencari ahli ranah Ciptaan lain untuk diserang, aura menakutkan tiba-tiba muncul di belakangnya!
Seorang lelaki tua menancapkan tombaknya ke perut Ye Chen.
Semua terjadi terlalu cepat.
Namun, ekspresi Ye Chen sama sekali tidak berubah. Tidak ada tanda-tanda kesakitan di wajahnya.
Sebaliknya, dia malah melemparkan senyum sinis. Dia meraih tombak yang menembus tubuhnya dan menggenggamnya kuat, membuat penyerangnya tercengang. Ye Chen tampak sama sekali tidak peduli dengan luka-lukanya.
Ye Chen kemudian menikam pedangnya ke dada lelaki tua itu, yang dengan cepat menendang Ye Chen dan menggunakan kekuatan untuk menjauh dan menghilang ke dalam ruang sekitar.
Namun, sosok Ye Chen tiba-tiba muncul di belakangnya. Ye Chen meraih kerah bajunya dan menikamkan pedang ke jantungnya.
Para murid dan ahli yang menyaksikan semuanya terkejut. Semua orang yang hadir bisa menyadari bahwa pertarungan itu merupakan pembantaian satu sisi.
