Rumah ini kini terasa asing bagi Ye Lingtian. Satu-satunya hal yang membuatnya merasa seperti di rumah adalah laki-laki di dalam peti mati, yang merupakan orang yang paling dia hormati dalam hidupnya.
Laki-laki itu pernah berkata padanya bahwa dia harus menanggung tanggung jawab dan melanjutkan misi keluarga, itulah sebabnya dia meninggalkan Pegunungan Kunlun untuk mencari Kepala Aula.
Ayahnya pernah berkata bahwa keberuntungan keluarga telah habis, dan hanya dengan menemukan Kepala Aula, keluarga dapat dilahirkan kembali dari abu.
Mungkin ayahnya telah mengetahui takdirnya sejak awal, tetapi tetap memilih untuk menerimanya. Sekarang, satu-satunya hal yang bisa Ye Lingtian lakukan adalah terus maju dan menyelesaikan misi keluarga untuk mengikuti dan melindungi Kepala Aula.