```
Tidak lama kemudian.
Penatua Agung Keluarga Dugu muncul di panggung.
Ia meletakkan tangan di belakang punggung dan memandang pria muda bertopeng yang telah menawar Ginseng Seribu Iblis. Kemudian, pandangannya berpindah ke kerumunan.
"Cough cough!"
"Penatua Agung dari berbagai sekte, tuan muda, kultivator yang tidak terafiliasi, dan monster-monster tua yang bersembunyi, saya memutuskan untuk keluar dan mengatakan beberapa kata, jika itu tidak masalah."
Aura yang dipancarkan Penatua Agung seperti ombak samudra, menekan semua orang hingga sulit bernapas.
Pria muda bertopeng mengerutkan kening. Ia sengaja menirukan suara yang kasar. "Saya sudah menawar sesuatu. Bukankah seharusnya kau memberikannya padaku terlebih dahulu?"
"Tidak perlu terburu-buru. Masih ada pertunjukkan yang harus ditonton dalam lelang ini. Anggap saja sebagai hadiah untuk semua orang."
Walaupun pria muda bertopeng itu sedikit tidak senang, ia masih menunggu Penatua Agung Keluarga Dugu melanjutkan.
