"Saya tidak menyangka bahwa orang tua itu harus menderita begitu banyak demi menyempurnakan Pil Membudidayakan Esensi untuk saya. Tampaknya saya salah paham terhadapnya waktu itu..."
Connor menghela napas perlahan dan kemudian berkata kepada Josiah, "Jika ahli saya mampu bertahan dari rasa sakit tersebut, saya seharusnya juga bisa bertahan. Apalagi, saya tidak tahu kapan ahli saya akan kembali. Saya tidak bisa menunggu begitu lama."
"Bapak McDonald, Anda hanya punya satu kesempatan," ujar Josiah dengan hati-hati.
"Saya sudah memikirkannya matang-matang. Demi Freya, saya bersedia menanggung segala rasa sakit!" ucap Connor tanpa emosi.