Connor kemudian membantu Vanessa ke ruang rawat. Karena dia memiliki nomor terbaik di rumah sakit, ruang rawat itu juga sangat mewah. Bukan ruang rawat biasa.
Setelah masuk ke ruang rawat, perawat mulai memberikan infus kepada Vanessa.
Beberapa menit kemudian, perawat itu pergi.
Connor duduk di sebelah Vanessa dan mulai menunggu dengan tenang.
Saat itu, Vanessa sudah tertidur, jadi Connor mengeluarkan telepon genggamnya untuk bermain-main dengannya.
Setelah waktu yang tidak diketahui, Vanessa akhirnya membuka matanya pelan-pelan. Dia merasa bahwa kondisinya jauh lebih baik.
Vanessa pelan-pelan menoleh untuk melihat Connor. Mungkin karena dia terlalu bosan, Connor sudah tertidur.
Saat ini, perasaan aneh tiba-tiba muncul di hati Vanessa. Dia sendiri adalah seorang yatim piatu. Orang tuanya meninggal saat dia masih sangat muda. Vanessa dibesarkan oleh neneknya. Ketika Vanessa berusia delapan belas tahun, neneknya juga meninggal.