Chapter 1522 - Muntah Darah

```

"Boom!"

Suara gemuruh yang memekakkan telinga bergema.

Tinju Connor menghantam Pedang Naga Langit dengan keras.

Wadi terhuyung dua langkah sebelum menstabilkan dirinya.

Pedang Naga Langit di tangan Wadi bergetar tak henti-hentinya, seolah-olah telah menahan dampak yang intens.

Wadi merasa tinju Connor sangat misterius. Terkadang sangat cepat, kali lain luar biasa kuat. Dia kesulitan menemukan cara yang tepat untuk menghadapi gaya Connor yang tak terduga.

Maka dari itu, ia hanya bisa mengandalkan Pedang Naga Langit untuk menahan serangan Connor.

Namun, ia tidak tahu berapa lama Pedang Naga Langit dapat bertahan.

"Tinju Besar Tujuh Bintang, Naga Menurun!"

Connor mengaum, menyerang Wadi sekali lagi. Tinjunya menghantam Pedang Naga Langit dengan ganas.

Wadi mundur lagi.

"Tinju Besar Tujuh Bintang, Taklukkan Harimau!"

Menyusul gerakan sebelumnya, Connor menyerang lagi.

Tinjunya menumbuk Pedang Naga Langit sekali lagi, dan Wadi melangkah mundur.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS