```
"Pasti!" Rachel mengangguk lembut dan melanjutkan, "Jadi, jika kamu bisa mengajak Luna dan mendatangkan pamannya ke upacara pembukaanmu, efeknya pasti akan jauh lebih baik dari orang yang sudah kutemukan untukmu!"
"Apakah dia sehebat itu?" Connor tak bisa menahan napas dalam-dalam dan terlihat sangat kaget.
Dia selalu mengira bahwa keluarga Luna berbisnis, tetapi dia tidak tahu bahwa pamannya memiliki pengaruh yang begitu besar!
Jika dia benar-benar bisa membujuk Luna dan mengundang pamannya, efeknya pasti akan luar biasa.
"Terima kasih atas informasi ini!" dia berseru dengan gembira, lalu bergegas masuk ke kamarnya.
Di dalam kamar, dia berniat menelepon Luna tetapi menyadari dia tidak memiliki informasi kontaknya. Dengan tidak rela dia memutar nomor telepon Justin.
"Ring, ring..."
Setelah dua dering, Justin menjawab telepon.
"Connor, apa yang telah kamu lakukan belakangan ini? Kenapa kamu tidak datang ke sekolah untuk mengikuti kelas?" Justin berteriak dengan semangat.