"Baiklah, karena kau begitu ingin mati, aku akan mengabulkan keinginanmu!"
Alexander mengaum pada Connor lalu berlari ke arah Connor lagi.
Connor berdiri di tempat, agak linglung. Dia belum pulih dari rasa sakit yang hebat barusan.
Detik berikutnya, Alexander sudah menghambur ke arah Connor.
Kemudian, dia mengulurkan tangannya dan memukul dada Connor.
"Pfft..."
Connor menyemburkan seteguk darah dan terpental ke belakang.
Semua orang melihat Connor dan menghela nafas.
Setelah semua, jika posisi mereka, mereka sudah menyerah lama lalu dalam menghadapi situasi seperti itu. Mustahil bagi mereka untuk bertahan selama itu.
Karena mereka tahu jika mereka terus bersikukuh seperti ini, hanya kematian yang akan mereka dapat.
Namun, Connor bertahan dan tidak berubah pikiran.
Connor berlutut di tanah dan berjuang sebentar, kemudian perlahan berdiri lagi.
Ketika Alexander melihat Connor berdiri lagi, sebuah emosi aneh melintas di matanya.