Setiap kata yang Grace Floss ucapkan bagai pedang tajam, mengukir dalam hati Emilia.
Ini adalah pertama kali Emilia membunuh seseorang, dan meskipun korbannya adalah musuh, rasa takut yang luar biasa itu tak bisa ia tahan!
"Huff huff huff... huff huff..."
Emilia terengah-engah mencari nafas, matanya menjadi sayu saat ia melihat mayat Lin Hai, jantungnya hancur oleh Pedang Pelangi.
Mengapa dia merasa sakit hati untuk seorang musuh?
Bagaimana bisa dia begitu lemah?
Orang-orang ini, mereka membunuh Aiden!
Dia...
Bagaimana bisa dia...
Sebenarnya, ini adalah reaksi yang normal. Bahkan banyak prajurit baru, di hari pertama mereka di medan pertempuran, sudah bagus hanya bisa menarik pelatuk, apalagi menghadapi kebiadaban berbagai mayat tanpa menjadi gila.
Oleh karena itu, ini bukan tentang ketidakberanian; ini tentang kebaikan bawaan umat manusia, dan ketidakrelaan untuk membunuh sesama, sebuah tabu yang tertanam dalam tulang manusia!
