" Ayolah rin,nanti bapak kasih uang berapa pun kamu minta.Bapak suka banget sama kamu " Kata pak teguh pemilik rumah makan tempat ririn sekarang bekerja.Ini sudah kesekian kalinya pak teguh merayu ririn agar mau ikut bersamanya ke hotel.
" Pak teguh,sudah berulang kali saya bilang kalau saya bukan wanita yang seperti itu,permisi pak saya mau menyelesikan pekerjaan saya " sahut ririn pada pak teguh yang sudah kali ririn tolak keinginannya.
Pak teguh yang sudah lama memendam hasrat pada ririn pun mulai tak sabar lalu langsung memeluk ririn dari belakang.
" Jangan sok suci lah rin,bapak tau kamu juga bukan perawan lagi " ucap pak teguh sambil mengeratkan pelukannya pada ririn.
Buuukkk!!!
" Aauuuuuwwww " teriak pak teguh karena kakinya di injak ririn.
Ririn yang sudah sangat kesal dengan pak teguh yang mulai berani melecehkan nya pun menjadi geram dan menginjak kaki pak teguh.
" Berani nya kamu,mau saya pecat ya " ucap pak teguh dengan mata melotot karena marah.
" Lo!! Bapak yang kurang ajar sama saya,wajar kalau saya menginjak kaki bapak,lagian peluk-peluk sembarangan.Sudah berulang kali saya bilang kalau saya tidak mau ya tidak mau.Silahkan kalau bapak mau pecat saya.Saya juga ogah kerja sama bos mesum kaya bapak! " Sahut ririn yang tak terima dengan perlakuan pak teguh yang semakin berani itu.
Ririn pun langsung melepaskan celemek yang di pakainya dan melemparkan nya pada pak teguh.Ririn yang kesal pun langsung meninggalkan rumah makan tempat dia bekerja dan langsung pulang ke kontrakannya dengan mengendarai vario putih kesayangan nya.
Pak teguh yang awalnya marah pun menjadi terdiam karena perkiraannya salah, dia mengira kalau ririn akan minta maaf karena takut dengan ancamannya.Sekarang malah pak teguh yang takut karena istrinya pasti mencari ririn,karena ririn pelayan kepercayaan istrinya.
****
Siang hari itu di rumah makan bu wati terlihat sangat marah saat mendengarkan pak teguh menceritakan fitnahnya pada ririn.Pak teguh memutar balikan fakta dan mengatakan kalau ririn menggodanya.
Namun bu wati masih ragu dan tidak langsung percaya cerita dari pak teguh,karena selama setahun ririn bekerja dengannya ririn sangat telaten dalam bekerja,dan sifatnya pun tidak seperti yang pak teguh katakan.Lama bu wati mencerna dari cerita pak teguh.
" Masa sih pak,selama setahun dia bekerja di sini saya liat anak nya tidak seperti yang bapak katakan!! " Bela bu wati pada ririn awalnya.
" Ibuuu ibuuuu!! Terus maksud ibu yang bapak katakan ini bohong gitu,ibu sebagai istri kok tidak percaya sama suami sih bu " dan blablablaaa panjang lebar pak teguh berusaha meyakinkan istrinya agar percaya padanya.
Namun tak sia-sia pak teguh membuang-buang air liurnya karena pada akhirnya bu wati percaya pada pak teguh.
" Kalau gitu biar ibu telp,ibu omelin ririnnya.Berani sekali dia begitu di belakang ibu " kata bu wati dengan marahnya.namun pak teguh langsung menghasut bu wati lagi agar memblokir dan menghapus saja no ririn dari hp nya.
" Haalllaahhh ngapain nelpon cewe tidak bener gitu bu,tadi udah bapak marahin habis-habisan dia.langsung bapak pecat lagi.lebih baik blokir saja nomor hp nya trus langsung hapus saja bu " pak teguh terus membujuk istrinya agar tidak menghubungi ririn,takut juga pak teguh kalau-kalau ririn menceritakan yang sebenarnya pada istrinya.
" Ya sudah lah pak,bener juga kata bapak.Tapi aku sedikit gak menyangka aja pak kalau dia begitu,memangnya kurang baik apa ibu ini padanya " pada akhirnya bu wati pun memblokir nomor hp ririn di hp nya dan langsung menghapus nomornya dengan kesal.
****
Sedangkan malam itu di rumah ririn yang merasa tidak enak dengan bu wati karena pagi tadi dia langsung pulang tanpa berpamitan pada bu wati pun memberanikan diri ingin menelpon bu wati,namun sudah berapa kali ririn menekan tombol telpon ke nomor bu wati tetap saja telpon itu tidak tersambung.Akhirnya ririn pun menyerah.
" (Kok tidak tersambung terus ya,ya sudah lah nanti saja aku menjelaskan pada bu wati,mudah-mudahan saja nanti bisa bertemu bu wati dan berbicara pada bu wati,enggak enak juga aku kalau enggak menjelaskan pada bu wati ) " pikir ririn.
Sambil berbaring di tempat tidurnya ririn pun memikirkan bagaimana dia kedepannya kalau dia tidak bekerja.Sedangkan mencari pekerjaan saat susah sekarang ini.tidak mungkin dia bisa langsung mendapat pekerjaan baru.Tabungan nya pun kalau di pakai untuk kebutuhan sehari-hari lama kelamaan akan menyusut.Sayang juga kalau tabungan yang sudah lama dia kumpulkan malah menipis.
Malam itu ririn sulit untuk tertidur,pikirannya menerawang memikirkan nasibnya ke depannya.
Ririn yang merasa bingung pun menghubungi temannya yang dia kenal saat dulu dia baru datang ke kota ini.Mereka biasanya bertemu hanya saat ririn libur bekerja.Tapi ririn yang saat ini sudah tidak bekerja lagi pun akhirnya mengirim pesan WhatsApp pada temannya itu.
Ririn : [ Sus,pengen curhat neh ]
Susi : [ Tumben ngeWA jam segini,jangan-jangan udah punya gebetan baru neh ]
Ririn : [ ihh kamu neh sus ngeledek ya,perihnya luka bekas yang kemaren masih terasa sus ]
Mereka pun berbalas pesan sampai ririn akhirnya tertidur.Ririn dan susi sudah janjian besok sore ketemuan di cafe biasanya mereka nongkrong saat ririn biasanya libur kerja.