Kasih melarikan diri dari Penjara Kenyataan. Namun tidak semudah yang dibayangkan, Ada 99 terowongan besar yang harus dipilih Kasih
"bagaimana ini..."
Berjalan antara terowongan yang mirip semua, tidak memiliki perbedaan di semua sisi, dilihat dari luar disana sangat gelap dan mengeluarkan Aura tidak menyenangkan yang seharusnya jika seseorang merasakannya akan ketakutan namun Kasih mengabaikan terhadap hal itu seolah-olah tidak ada yang aneh.
"Aneh sekali tempat ini."
Kasih terus berjalan hingga beberapa jam kemudian dia ingin mencoba memasuki salah satu terowongan, itu gelap gulita seperti hampa. Kasih berpikir membuat bola es yang bisa menerangi jalan dan itu langsung terbuat di ujung telunjuk tangannya.
"Emosi, keinginan dan pikiran, lalu kekuatan akan tercipta ketika tiga aspek tadi menjadi satu. Begitu rupanya..."
Tiga puluh menit berjalan menelusuri terowongan yang panjang sangat, di depan terlihat sangat bersinar cerah berkemungkinan itu adalah jalan keluarnya. Kasih bergegas ke sana.
Tidaklah seperti yang diharapkan, Tiba di tempat yang luasnya 4 kilo meter persegi, dinding-dinding berwarna abu-abu lalu dihiasi jutaan roh-roh manusia, lantainya terbuat dari jutaan tulang belulang manusia. Suasananya yang mengerikan hingga membuat Kasih berhenti untuk berlari lalu muntah akibat bau busuk yang dihasilkan oleh tempat ini.
Dipertengahan Ruang, ada dua pinguin raksasa berdiri, ukuran pinguin yng sebelah kiri tingginya 5meter dan kanan tingginya 3,7meter, keduanya mengeluarkan Aura tidak menyenangkan, menutupi seluruh ruangan. Satu memiliki bekas luka di matanya dan satunya memiliki luka bakar yang lumayan besar di kepalanya, mereka adalah Krico dan Cago
—Pinguin Penjaga Penjara Kenyataan.—
di pinggang Cago ada Pedang dan dibawahnya ada pisau kecil, Sama seperti Krico namun bedanya dia pengguna tombak hijau di kedua ujungnya mempunyai mata pisau yang tajam sekali.
"Besar sekali..!!"
Aura tidak menyenangkan dirasakan oleh Kasih karena Aura mereka saling melawan satu sama lain, tapi begitu pula dengan Aura Dingin yang berasal dari Kasih muncul tiba-tiba dibelakang mereka. Mereka berbalik badan dan menyambut kedatangan Kasih yang begitu Dingin sekali.
"Manusia?"
Ujar Krico sambil mengambil tombak.
"Jarang sekali seekor Manusia bisa kabur dari penjara Kenyataan, Apa lagi masih ada di depan kami berdua."
Cago mengambil kuda-kuda dengan tangannya bersiap mengambil pedang dari sarung.
"Apa...?!"
Keduanya memancarkan Aura yang memiliki efek tak lazim, Krico Aura bisa meniadakan harapan seseorang hanya dengan merasakan Auranya saja. Aura Cago membuat seseorang ketakutan hingga Rohnya terangkat ketika berada di puncak ketakutan orang tersebut jika berada di dalam Auranya.
Di masalalu, Aura Krico dan Cago adalah kombinasi terbaik dari mereka berdua, ketika tahanan kabur dari penjara dan menemukan mereka, Aura Krico berkerja terlebih dahulu untuk menghilangkan harapan dari tahanan lalu Aura Cago tinggal mengeksekusinya dan ketika Rohnya terangkat, Roh itu akan menyatu di dinding.
Kemampuan Aura Krico dan Cago juga memiliki keunggulan dimana kemampuan mereka menolak imunitas seseorang terhadap kemampuan mereka. Berkat keunggulan itulah mereka digelar sebagai "Penjaga Penjara Kenyataan"
Tetapi Kasih mengabaikan Aura mereka seperti Kasih mengabaikan Aura Aeryn waktu itu.
Kurasa ada benarnya, pikiran akan menjadi kenyataan ketika menginginkan sesuatu dan emosiku terhadap musuh selalu apatis yang membuat ku mengabaikan kemampuan musuh. Akhirnya aku mengerti bagaimana cara menggunakan Sihir didalam permainan ini.
"Kalian ini, tidak sopan sekali menyambut tamu seperti itu."
Kasih memamerkan Pedangnya didepan mereka, disaat yang bersamaan mereka terkejut kalau didepannya ialah Sepek Anjay, Vyy.
Mereka berdua menggunakan telepati untuk berdiskusi dan berbincang.
"Hati-hati, dia adalah Vyy."
"Aku mengerti."
Beginilah cara mereka, menggunakan telepati saat bertarung untuk saling bertukar informasi dan pikiran sehingga musuh tidak bisa mengetahui apa yang mereka pikirkan.
Kasih memasang kuda-kuda, memegang gagang. bersikap siap untuk serangan tiba-tiba.
Pinguin penjaga menekan Auranya dengan penuh, mata Kasih berubah menjadi Dingin dan inilah...
Kasih VS Pinguin Penjaga Penjara Kenyataan
Pertempuran pun dimulai dengan Kasih langsung berteleport di depan Mata Cago namun di tahan dengan tombak Krico, tanpa lama Cago mengeluarkan pedang di pinggang lalu mengayun pada Kasih.
Terciptanya Hembusan angin berakibat Kasih tepental duluan sebelum itu sampai pada Kasih.
Kasih berusaha mengontrol dirinya.
Mata Pedang dari Cago tiba di depannya, bahkan jika Kasih mengenainya akan langsung mati karena lebar mata pedangnya 5x lipat dari tubuh Kasih.
tapi dengan momentum yang pas, Kasih bisa menahannya menggunakan Pedang
Bagaimana caranya aku melawan mereka dengan tubuh besar seperti itu?
Tunggu, tubuh besar?
Kasih memikirkan Rencana dengan berlogika pada berat badan dan tinggi badan mereka.
Saat-saat serangan tercepat yang bisa dilepaskan Cago, tetapi sayangnya, itu ditahan oleh Kasih. Itu tidak bisa dihindari karena pedang yang lebih besar cenderung mengorbankan kecepatan, tetapi sebagai gantinya, kekuatannya luar biasa.
"Kalau begitu, < Ice Absolute Zero!! >"
Kasih berteriak, Terciptalah Area yang dingin luas sehingga hampir seluruh ruangan terbeku dalam 0000,1milidetik.
Para Penguin pun terbeku menjadi Kristal.
"Apa aku berhasil?"
Beberapa saat kemudian Kristal Es itu retak dan mereka melepaskan diri.
"Kau bodoh sekali Vyy."
Kasih Tak menyadari, bahwa Krico telah berada di belakangnya dan langsung menusuknya, itu meleset dan menghancurkan lantai. Itu Menciptakan gempa dahsyat di dalam ruangan, Kasih mencoba melompat dari batu ke batu lainnya yang berterbangan untuk pijakannya. Saat salah satu pijakan itu membuat ketidak seimbangan Tubuh Kasih, kesempatan ini diambil langsung oleh Cago dan mendaratkan serangannya.
Namun hal yang sama terulang, Kasih menemukan Strategi yang bagus untuk mereka.
Pola serangan mereka selalu bergantian disaat Krico menyerang disitu serangan tiba-tiba datang dan begitulah cara mereka bertarung.
Pikir Kasih dengan bangganya, Mereka yang melihatnya berkomentar didalam telepati.
"Kenapa dengan dia?"
"Mungkin dia senang karena kamu terlalu lambat untuk menyerangnya."
"Apa kamu bodoh? Aku selalu memberi celah namun kamu lambat hingga serangan mu selalu ia tahan."
Setelahnya, Cago tidak memperdulikan Krico dan fokus pada Kasih, Cago tiba-tiba menghilang.
Kasih disaat kesenangannya langsung menyadari kalau Aura Cago hilang dan keberadaan nya pun tak di rasakan.
"Mereka mempunyai Strategi baru?"
Aku harus berhati hati untuk ini, Dia(Cago) akan muncul kapan saja.
Krico mengecilkan tubuhnya menjadi setara dengan Kasih.
"inikan yang kamu mau?"
Kasih terkejut mengeluarkan Peluh dingin.
"Aku tidak memikirkannya tapi aku berterimakasih karena sudah peka padaku."
Energi negatif yang entah dari mana, dihasilkan oleh Krico. Itu mempengaruhi pikiran Kasih, menyebabkan Kasih selalu teringat dengan Aeryn yang membunuh kedua orangtua nya, itu efektif. Kasih trauma Seperti halusinasi namun nyata.
Krico berjalan pelan maju ke Kasih namun Kasih disini seperti gila karena Pikirannya yang tidak karuanan, Kasih melangkah mundur dengan ketakutan yang tinggi.
Krico selalu terbayang-bayang menjadi Aeryn.
Ini juga berdampak besar bagi kecepatan mereka yang 8x lebih cepat dari bentuk aslinya.
Krico berjalan dengan pelan dan Kasih mundur, kakinya bergetaran tidak kuasa menahan trauma lalu salah satu kakinya bertabrakan dan jatuh.
Saat bangkit, Krico tiba didepannya, bukan. Dia bukan Krico tapi Aeryn yang berdarah-darah di wajahnya.
"Apa kamu baik-baik saja?"
Persis seperti di ingatannya, ini sangat mirip sekali, banjir darah di belakang Aeryn dengan kedua mayat ada disana.
Kasih tak dapat menahan ketakutannya, berteriak keras.
"TIDAK... HYAAAAAAAAAAAAA.....!!!!!!!!"
Disaat bersamaan, pedang misterius muncul di belakang Kasih, menusuk kepalanya tembus kedepan. Itu adalah Cago yang melakukannya.
Krico menusuk² jantung Kasih dan Cago menancapkan pisau di ubun-ubun kepala Kasih. Kasih mati tergeletak, banjir darah karena Kasih terluka sangat parah disana.
"Apa ini sudah berakhir?"
Tanya Krico.
"Tidak, ini belum berakhir sebelum mayatnya hilang. < Crese > "
keberadaan Kasih dilenyapkan, tidak hanya fisik tapi jiwa dan ingatannya dari dunia pun telah di hapus oleh Cago.
"Padahal aku berharap dia bisa menahan takutnya."
"Benar."
"Seperti ini kah yang kalian harapkan?"
Keduanya terkejut mendengar suara yang tidak asing, itulah suara Kasih.
Kasih telah beregenerasi, tak terhitung Partikel kecil biru muda bermunculan entah dari mana.
Kasih bangkit di belakang mereka, kerusakan fisiknya nol. Pedang
Mereka terheran-heran karena Kasih tetap ada meskipun di hapus fisik, jiwa, dan ingatannya.
"Bagaimana dia bisa?!"
"....."
"Kalian tidak perlu mengetahuinya, kalau kalian tau aku bakalan kalah."
Memasang kuda-kuda, Mereka tak lagi menahan diri.
"Ayo Cago!"
Senjata Cago teraliri listrik Ungu, Listrik Ungu memusnahkan lawannya jika mengenainya.
Senjata Krico dilapisi kabut hitam, Kabut hitam yang mampu meniadakan Regenerasi ketika terkena.
Cago menyerang Kasih tanpa basa-basi, kecepatan seperti listrik itu tak bisa di rasakan oleh Kasih.
"!?"
Cago tiba di belakang Kasih, menendang keras pinggang Kasih. Kasih terbang lurus, Krico tiba atas Kasih, Kasih menyadarinya langsung mengambil Posisi difensif menggunakan Pedang. Tapi itu memiliki banyak celah, menusuk tepat dipusar Kasih. Itu sangat dalam dan sempurna.
Kasih ter tanam di lantai, Cago dan Krico menjaga jarak. Tombak itu hilang lalu muncul ditangan Krico, Kasih bangkit dengan Perut bolongnya.
Tidak peduli rasa sakit seperti apa yang dirasakan, Kasih tetap bertekad maju.
Kasih berteleport di belakang Cago.
"Kena kau!"
Tapi itu percuma, serangan Kasih di blokir dengan santai.
!?
Kasih mengambil jarak dan Cago langsung menyerang, bertukar serangan terus berlanjut di kedua pihak.
Ketika Kasih lengah, Krico datang dan tanpa waktu panjang, Kasih membuat Pedang perak gelap yang diselimuti butiran es-es yang mutlak memblokir serangan Krico.
Krico terkejut sebentar dan mereka saling bertukar serangan dan luka di bagian tertentu.
Ini terus berlanjut sampai 23jam nonstop mereka bertarung.
Mereka berhenti sejenak, mereka mengambil jarak yang jauh diantaranya.
Terlihat Kasih berhasil melukai Krico tapi tidak sebanding Cago yang banyak sekali terkena serangan Kasih padahal dalam kecepatan Krico 3x lebih lambat dibanding Cago.
Tapi mereka bisa mengatasinya, meregenerasi tubuh mereka dengan waktu 1detik.
Kasih berdiri tegak tanpa ada rasa lelah, cuma menerima 8 luka saja.
"Kau hebat juga, Vyy."
Cago memberikan pujian pada Kasih dan berterimakasih.
Mereka ingin mengakhiri pertempuran, kali ini tidak menggunakan senjata melainkan Sihir.
Kabut hitam datang dari langit dan berkumpul membentuk seperti naga lalu Cago melempar pedangnya, itu menciptakan Listrik Ungu yang meriah.
Naga kabut Listrik
Pedang
Kasih Mengonsentrasikan dirinya pada pedangnya.
Ini seperti momen awal.
"RASAKAN INI!!
Dragovic Trixk dilepas mendatangi Kasih.
5sentimeter Serangan gabungan dari Kasih.
Kasih menebas tak terhitung jumlahnya sehingga dia tampak hanya menghunus dan menyarungkan kembali pedangnya. Distorsi berbentuk kerucut menonjol keluar dari Kasih dan distorsi hitam dan biru. Alih-alih langsung muncul di sekitar
Serangan itu di potong habis tanya sisa apapun oleh Kasih.
Cago dan Krico hanya tercengang melihat serangan gabungan mereka dipotong begitu saja.
"Apakah ada serangan lagi?"
Mereka tertawa.
"Sungguh hebat, dari semua yang telah di penjara kan cuma 1 orang ini saja yang sebanding dengan kami, yakan Cago?"
Kasih tersenyum tipis.
"Yah, walau begitu... Aku tadi tidak terlalu serius dengan kalian."
"Apa..?!"
"Tapi ada benarnya, tadi dia hanya mengunakan pedang nya saja."
Aku hanya menguji kemampuan berpedangku. Kalau aku serius maka...
Baginya, 50kalilipat itu hanya untuk kondisi tertentu saja, 50kalilipat itu terlalu over.
Memiliki kemampuan yang hebat itu memanglah menyenangkan tapi waktu bertarung hanya sebentar, aku ingin lebih lama bertarung karena aku ingin menikmatinya.
Mereka terkejut dengan Hawa dinginnya Teritori, hawanya saja mencapai suhu rendah 40000°C.
"Inilah yang terjadi jika aku Serius, yah tidak terlalu serius sih."
Kecepatan yang menyeimbangi Cago itu pun Tiba di depan mereka.
"Selamat tinggal."
Berada di Ujung Teritori, Mereka terbeku padahal mereka mempunyai ketahanan yang hebat terhadap Dingin apapun.
Serangan ini meniadakan Jarak ukur untuk mendarat, mengabaikan Ruang untuk mengenai target dan menyerang Jiwa dari target.
Sesaat kemudian, mereka berdua tergeletak dilantai. Tak mampu meregenerasinya. Kematian Mereka berdua berdampak pada 'Penjara Kenyataan' .
Mayat menghilang dari lantai, Tembok dan yang lainnya ikut menghilang.
Saat-saat Penjara Kenyataan telah tiada, Kasih berpindah tempat. Ini pemaksaan terhadap Kasih yang tiba-tiba muncul di depan Menteri Ferryan dan Raja Oni.
Ini adalah tarung ulang.
"Kau sungguh hebat, Kasih. HAHAHAHAHA....!!!!!!"
Kasih tanpa mengeluarkan satu parah katapun langsung mengambil kuda-kuda, ia beregenerasi karena luka dan lubang yang ada di perutnya.
"Ya... Menarik sekali, ayo tunjukkan Kemampuanmu wahai Vyy!!!!"
Kasih mendengar kalimat itu sama hal seperti Aeryn.
ini seperti Aeryn, apa mungkin dia merasuki Raja ini?