Semasa umur saya 5 tahun, ibu selalu membacakan saya buku cerita yang saya sukai. Perpustakaan besar selalu kami berdua kunjungi ,saya berharap kami meluangkan masa kami hingga akhir hidup. Suatu saat ,ketika guru mengajar mengenai orang tua yang kita perlu hargai . Hal tersebut membuat saya berfikir mengenai ibu ....
"Bu!"
"Ya"? Ibu membalas dengan nada suara yang lembut.
"Boleh saya bertanya?" Saya menjawab.
"Mmm, kenapa?" kata ibu.
"Bu, ayah tu macam mana?"
Ibu melihat dengan tatapan yang maksud yang kurang difahami..
"kenapa ,bu?"
"Tidak lah, ayah tu adalah kepala keluarga, kenapa ica tanya ?" tanya ibu.. pada ku yang masih tidak tahu apa - apa.
" Tidak, ica nak tau ja.. hehehe" ketawa kecil..
'ibu senyum kecil padaku'
Waktu demi waktu menelan usia ibuku, kini hanya meninggalkan memori yang selalu kukenang, . Ibu memberi pesan emas padaku ,
"Ecca.. kalau tiada bu..jangan nangis ,nanti bu pun sedih kalau ica sedih .Juga jangan nakal-nakal ya kalau dah ada bu baru..Bu cubit ica kalau nakal. Dan paling penting belajar bagus-bagus ya.. dah ada duit sendiri yang senang."
Pesan demikian telah pun menjadi salah sebuah hal yang berharga bagiku, kini aku sudah semakin dewasa berumur 23 tahun . Tapi... bagaimana bagiku yang masih tidak dapat menjadi seorang yang lebih baik seperti pesan ibu??. Pasti mengesalkan ibu jika dia tahu keadaan ku seperti ini...
Apakah harus kuakhiri saja ?
Atau kuserahkan pada Tuhan?
..... aku pun tidak tahu.
ttps://inkstone.webnovel.com dan buat di PC.