"Lihat, benda apa itu?" Ucap salah satu penjaga kerajaan
7 pesawat itu menembakkan misil ke arah benteng pertahanan pertama, sang raja dan ratu berlari ke ruang laboratorium, mengaktifkan kapsul darurat dan menerbangkan kedua anak nya.
" kalian harus tetap hidup" pesan sang ibu
Guren yang masih berusia 5 th syok karna dia tau ibu nya sang penyihir ruang waktu menjadi incaran sang penjajah,
"Kalian juga ikut, kenapa cuma kami yang masuk kapsul" ucap Guren
"Percaya pada kami Guren"
Dengan senyum tulus dari ayah, kapsul itu terlontar menuju ke desa dekat dengan hutan labirin, kapsul meledak mengeluarkan Guren dan Shiya, warga desa yang mendengar ledakat kapsul itu pun pergi menunggangi kuda ke arah hutan.
Seorang kakek menemukan Guren dan Shiya pingsan membawa kerumahnya bersama warga desa yang lain.
Sesampainya di rumah sang nenek sadar 2 anak kembar tersebut yang ada dalam ramalan bersama dengan 5 anak lain nya.
2 Minggu setelah kejadian itu. Guren pulang dari hutan sambil membawa buruan yang ia tangkap
"Aku pulang"
"Ouh, selamat datang. Bagai mana dengan perburuan hari ini?"
"Hehehehe"
"Ouhh, 3 ayam dan 1 sapi liar"
"Terlalu banyak berburu itu tidak bagus, sih"
"Luar biasa, baiklah coba hidupkan api dengan sihir mu!!"
"Oke."
Guren merapal mantra dan mulai memanggang sapi, sambil memotang ayam.
"Oh, sihir baru? Apaaa???? Warna api nya hitammmm???"
"Emang kenapa kek?"
"Enggak, kakek cuma sedikit terkejuttt"
Nenek pulang bersama Shiya dari akademi sihir.
"Wah nenek datang"
"Guren jangan cuma sihirku saja, tapi kamu harus bisa membuat peralatan sihir dan teknik beladiri."
"Ya"
"Memburu sapi hutan? Guren kenapa kamu melakukan hal yang berbahaya?" Ucap nenek
"Itu tidak berbahaya, kok. Masih ada perlengkapan sihir yang kubuat bersama nenek kemarin."
"Astaga, mana ada anak 8 tahun yang bisa membunuh sapi liar seperti itu?"
"Aku lah"
"Bodoh."
"Seharusnya kamu sudah mengetahui kemampuan sihir Guren, kan? Bagi Guren hutan ini sama seperti taman." Kata kakek
"Tapi sampai bisa menghabisi sapi liar, mungkin aku akan menikatkan kemampuan mu"
"Ehhh? Ogah..."
2 tahun berlalu, Guren keluar untuk pertama kalinya berkeliling desa sendiri, dia bertemu dengan anak penjaga pohon suci
"Apa yang kmu lakukan kawan?"
"Apa aku mengenal mu?"
"Sepertinya tidak, jadi ayo berteman"
"Apa untung nya untuk pohon suci ku?"
"Ehhhhhh, kamu suka ya dengan pohon nya?"
"Tentu... Aku di percaya oleh Archon bumi untuk merawat sampai pohon suci pulih, ngomong ngomong... Apa yang membuat mu ke sini"
"Aku ingin mengajak mu untuk pergi ke hutan labirin"
"Kenapa??"
"Untuk membawa pedang pahlawan pertama"
"Kau seriuss??"
"Tentu.."
"Oke aku akan mengantarmu saja"
"Apa kau yakin enggak mau masuk ke dalam??"
Anak itu bingung, dalam hati nya ia penasaran tapi, ia juga berpikir tidak mau tersesat di hutan labirin.
"Aku mengantar mu saja"
"Oke" ucap Guren
Mereka berjalan kurang lebih 7 menit sampai di hutan labirin.
Guren memejamkan mata nya sambil merapal mantra.
Back hole kecil muncul di telunjuk Guren, Guren meniup black hole tersebut..
Black hole itu menyerap dan merusak semua pepohonan dan semak sema Hutan labirin, Guren melempar black hole itu, untuk membuat jalan lurus menuju jantung dari hutan labirin.
Namun sayang jantung hutan itu mempunyai perisai yang tidak dapat di tembus oleh black hole Guren.
"Apa apaan itu??.. kau merusak hutan nya" tegur anak itu
"Aku merasakan samar samar sihir bumi dalam diri mu, jadi mungkin kamu bisa mengembalikan nya seperti semula." Ucap Guren dengan santai
" kamu mau ikut ke perisai itu?" Tanya Guren.
"Aku penasaran"
"Ayo lah"
Mereka berdua berjalan terus dan sampai di perisai jantung hutan.
"Aku tidak merasakan pedang itu" ucap Guren.
"Aku tidak yakin pedang itu bisa memancarkan aura" jawab anak itu
"Bagai mana kita masuk ke dalam?"
"Aku gak tau"
"Cape gua deket ni anak" ucap Guren dalam hati
Guren mencoba memasukan tangan nya ke dalam perisai itu... Dan kemudian mereka pun tertarik ke dalam nya"
"Kita akan di bawa ke mana"
"Mana gua tau!!!" Jawab Guren
Mereka tertarik ke dalam inti dari hutan labirin dan ternyata, pedang pahlawan itu tertancap pada sebuh pohon besar tua.
"Oke, aku akan mencabut nya."
"Semangat" jawab anak itu
Pedang dengan mudah nya tercabut dari pohon itu, pedang itu masuk ke dalam tangan kiri Guren.
"Sakit kah?" Tanya anak itu
"Sedikit sakit, ini masuk nya dari pori pori kali ya??"
"Lah?? Mana gua tau.."
"Nama lu siapa??" Tanya Guren
"Erick"
"Oke Eri, aku menemukan 1 kandidat pahlawan, ikut lah Denganku mencari pahlawan lain, aku berjanji akan menemukan cara untuk menyembuhkan pohon suci itu." Ajak Guren
Erick terdiam dan berpikir
"Gua kalo ikut gua punya temen, dari pada desa gua cuma sebatang kara." Ucap Eric
"Jika perjalanan mu untuk menyembuhkan pohon suci, aku akan ikut" jawab Erik
Guren tersenyum kepada Eric.
Kisah Merekapun dimulai...