Ini adalah kisah hidupku, kisah dimana orang payah, menyedihkan dan tidak memiliki motivasi ini bisa mendapatkan kembali masa-masa dimana ia merasakan arti hidupnya. Mungkin ini benar-benar terasa konyol tapi ini adalah awal mulanya, kisahku dimulai pada saat aku masih bekerja sebagai pekerja kantoran pada umumnya.
*klik *klik *klik *klik, Menatap layar, mengetik pada keyboard, berkedip. *Klik *klik *klik suara keyboard ini membuatku mual, seolah olah semuanya selalu diulangi terus menerus. Bekerja hari demi hari dengan gaji yang dibawah UMR, "Aku benci menjadi budak korporat!" "Aku ingin puulaaanggggg...."
bosku yang entah darimana datangnya tiba-tiba berada dibelakangku dan berkata, "Ehhh.... Kau mau pulang?? Mana boleh~ SEBELUM KAU MENGERJAKAN SEMUA TUMPUKAN KERTAS INI DASAR SIA***!" "Ya ampun mengapa kantorku isinya orang-orang tidak berguna semua!" aku menatap bosku yang sudah pergi jauh dengan tatapan sinis, "Kuharap perusahaanmu yang kau bangun akan melarat hingga kau jatuh miskin!" Beberapa jam kemudian, "Sudah jam 16.58, ya.... Sudah hampir waktunya pulang ke apartemenku.... Lagi..." setelah itu aku mengambil mobilku ditempat parkir dan bergegas pulang. Tidak lama setelah aku menaiki mobilku, aku tersadar bahwa aku terjebak dikemacetan lagi.
"Huftt.... keren." aku pun pulang pada pukul 20.47 malam dini hari, "Duh, mengapa ini semua selalu terjadi padaku? Atau hanya aku yang berpikiran seperti ini? Semua orang yang kukenal selalu berkata 'kamu tuh enak hidupnya! Kerjaan cuman duduk-duduk doang didalem ruangan ber-AC, pekerjaan kami jauh lebih berat darapada pekerjaanmu!' Palalu anj***."
Aku masuk ke kamar apartemenku yang suram, kotor, dan bau. Aku pun bergegas mandi dan merenungi masa-masa kehidupanku, "huft..... Padahal dulu aku tidak menyedihkan ini... Dulu aku selalu mengikuti ekstrakurikuler lari, selalu mendapatkan peringkat pertama setiap lomba lari... Tapi sekarang malah jadi orang yang kerjaannya duduk-duduk saja seharian dan menatap layar." "aku ingin berlari lagi dan mengejar mimpiku" Setelah mandi aku makan malam dan berbaring dikasurku. "Aku benci hidupku...." "aku pengen mati.." Aku pun pergi ke balkon apartemenku dan mulai berimajinasi "Bagaimana jika tiba-tiba besok kantor itu diledakkan oleh sekelompok teroris" jari telunjukku kubuat seperti pistol mengarah kearah kantorku "bang" "...." "atau terjadi kiamat zombie saja supaya aku tidak perlu bekerja lagi" Setelah berandai-andai beberapa saat aku pun berbaring di kasurku dan tertidur pulas.
Tit tit *tit *tit *tit *bruak "alarm breng***! Setidaknya aku ingin dihari liburku aku bisa tidur sepuasku!!" Aku pun bergegas kembali tidur. Selang beberapa jam kemudian aku terbangun kembali, ternyata ini sudah malam hari. Aku tidak menyangka aku tidur seharian dan tidak melakukan apa-apa. Aku pun ingin membuat makan malam tetapi kulkas kosong, aku berencana membeli bahan-bahan makanan di supermarket dekat apartemenku.
Aku kemudian bergegas pergi ke supermarket, "Mungkin aku akan membeli beberapa telur lagi, lalu bawang, dan nasi." Sekilas setelah melihat beberapa daging aku tergiur untuk membelinya. Jadi aku memutuskan untuk membeli 1 kg daging. "Totalnya 138 Rb Rupiah!" "Terima kasih! Ini kembaliannya!" Setelah itu aku kembali pulang menuju apartemenku, tetapi aku melihat sesuatu seperti seseorang. Orang tersebut seperti merayap dan memakan sesuatu "mungkin itu hanya mabuk." *Cruch *cruch *kroak, sebaiknya aku bergegas pulang dan tidak memikirkannya, batin ku.
Aku telah sampai di apartemenku, tanpa berpikir panjang aku segera membuat makan malam, "Mungkin aku masak dagingnya besok, untuk sekarang aku makan telur saja" Ujarku. Aku pun tertidur lelap setelah makan malam. Keesokan harinya aku pun bangun kesiangan, alarm yang ku pukul kemarin rusak. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, "Sudah terlambat bagiku untuk menyesalinya, nasi sudah menjadi bubur, aku sudah tidak peduli lagi jika bos tua itu memarahiku lagi. Huft...."
Aku segera turun dari apartemen ku dan ingin mengambil mobilku. Namun ketika aku sampai di tempat parkir, aku sama sekali tidak melihat mobilku, bahkan yang lebih buruknya lagi banyak mobil yang bertabrakan dan hancur, serta beberapa bercak darah yang berceceran dimana-mana. "Paling cuman terjadi kecelakaan disekitar sini" pikirku. Tidak ada cara lain, aku terpaksa berjalan ke kantorku dengan cara berjalan kaki.
Kenapa sepi sekali? Bukannya ini hari senin? Atau karena aku datang terlambat?, batinku ketika melihat keadaan kota yang sepi ini. "Bahkan beberapa toko ikut tutup, mungkin aku seharusnya tidak bekerja untuk 1 hari ya....? Bos tua sial** itu tidak mungkin membiarkanku mendapatkan libur untuk 1 hari. Kemungkinan terburuknya gajiku bisa dipotong. Huft.... Aku tidak ingin bekerja."
"Mobilku dicuri, aku bangun kesiangan, ugh..... Tujuan hidupku itu apa ya? huft... Aku ingin kembali menjadi muda lagi, menjadi diriku yang masih berambisi untuk mencapai cita-cita ku." "..." "Akhir-akhir ini aku sering mengeluh ya? Apa aku benar benar menyesali perbuatanku? Atau aku hanya menyalahkan orang lain saja? Aku sudah tidak tahu lagi." Dan tibalah aku didepan kantor kerjaku, aku memasuki kantorku namun rasanya aneh, mengapa tempat ini sangat berantakan. Mulai dari ventilasi yang rusak, lantai yang jebol, beberapa hiasan tanaman yang rusak, dan beberapa cat merah yang ada ditembok, apakah ada semacam prank? atau ini adalah cara bos untuk memecat karyawannya?, ujarku dalam hati.
"aneh, kenapa hanya aku yang berada di dalam kantor? Huft... mungkin ini benar-benar hari libur namun bos tidak mengabariku karena aku membuatnya kesal kemarin." Beberapa saat kemudian terdengar suara seperti sesorang manatapkan sesuatu ke meja, suara itu berbunyi *buk *buk *buk *buk *buk, suara itu berasal dari ruangan bos. Aku berjalan perlahan-lahan kearah ruangan tersebut, ruangan tersebut terasa sangat dingin seolah-olah menyuruhku untuk pergi dari situ, namun itu tak menghentikanku dari sebuah rasa penasaran ini. Aku memegang gagang pintunya, itu terasa sangat dingin hingga membuat bulu kuduk ku berdiri semua, akupun membuka pintu dan melihat bos ku yang sedang memukul-mukul kepalanya sendiri. Wajahnya nampak sangat pucat, beberapa kulitnya sudah robek, dan banyak sekali bercak darah dibajunya.
"Bos...?? Apa yang sedang kau lakukan?" "Wlueegghhhh...?" "Bos? Apa ini sebuah semacam prank terbaru? Atau memang sedang ada perayaan?" "WLEEUGHHH WLAAAAA UUGHHHHEEEEE!!!" Sang bos menerjang kearahku dan ingin mencengkramku namun ia terjatuh, "Bos, ini tidaaak luu..-" "BOS KEDUA KAKIMU PATAH SEMUA! INI SDUDAH TIDAK LUCU!!", ujarku sambil merasa penuh ketakutan. Sang bos kembali menerjangku dan ingin menggigitku, beruntungnya aku ia hanya menggigit sepatuku saja. Tanpa penuh keraguaan aku menendangnya berulang kali, tapi ia mencengkram kakiku, "AARRRGGHHH!!! KENAPA CENGKRAMAN TANGANNYA KUAT SEKALI?!!"
Aku menarik kakiku sekuat tenaga hingga sepatuku lepas, aku berlari dari ruangan itu. Aku terus berlari, berlari, dan berlari keluar dari kantorku. Saat aku berada diluar aku menyadari bahwa semua orang telah menjadi zombie, mereka semua berkulit pucat hingga ada bagian tubuhnya yang terobek. Entah mengapa jantungku merasa berdebar-debar, seperti ini adalah momen yang kutunggu tunggu dalam hidupku, aku tersenyum berlari masuk kembali kedalam kantorku. Detak jantungku semakin terasa cepat seolah-olah aku merasa hidup kembali, andrenalin yang sudah tidak pernah kurasakan sejak aku masih SMA kini sudah kudapatkan kembali.
"AKU MERASA HIDUP LAGI!! PERSET** DENGAN PEKERJAAN INI! AKU AKAN KEMBALI MENGEJAR IMPIANKU! UNTUK MENJADI PELARI NOMOR 1" sementara itu aku masih diekjar-kejar oleh sekumpulan zombie yang sangat agresif, aku berlari menaiki anak tangga satu persatu untuk mecapai atap kantor. Setibanya aku di atap kantor aku tertawa terbahak-bahak "AHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!!! AKU MERASA SANGAT HIDUP SEKARANG!" Aku berlari hingga ke ujung atap dan melompat. Aku melompat! Apakah aku akan mati? Tapi setidaknya aku tidak mempunyai peyesalan sama sekali diakhir hidupku! *Bruak "Huh? mimpi toh?" Aku melihat apartemenku masih sama seperti dulu, aku melihat kebawah dan mobilku masih ada. Cih, mengapa aku harus bangun dari mimpi indah itu sih! batinku, "Mungkin..... Mungkin.. Aku bisa memulai hidupku dari awal dan menjadi pelari nomor 1!" Mulai saat itulah aku bertekad mengejar impianku.
2 tahun kemudian, semenjak aku mendapat mimpi itu aku mengingat kembali impian masa kecilku, aku mengambil langkah pertama yaitu dengan keluar dari pekerjaanku lalu aku pergi joging setiap hari, suatu hari ada seorang pelatih yang tertarik padaku. Ia menawariku untuk menjadi atlit pelari, tanpa pikir panjang aku setuju dengan beliau. Kini aku sedang berada di lomba kejuaraan internasional, singkat cerita aku berhasil memenangkan lomba tersebut dan meraih gelar sebagai atlit lari nomor 1 di dunia. Ini adalah kisahku!! Bagaimana dengan kisahmu?.
~Fin~