"Slamat pagi bibi" "Slamat pagi juga nak Satrio kalo sudah cuci muka nya segera duduk di meja makan, makanya akan segera siap" "Baik bibi" "Oh slamat pagi nak Satrio gimana apa kamu betah tinggal di sini oh iya tadi malam amel ingin tidur dengan mu" "Slamat pagi juga paman Paul ehh iya tadi malam amelia memaksa diriku maap ya paman takut nya paman salah faham" "Hahaha santay saja nak tadi malam amel sudah meminta izin katanya dia ingin lebih mengenalmu,kalo begitu ayok duduk makanannya sudah hampir siap" "Amel bantu ibu membawa sarapan ini" "Siap buk". Kami pun sarapan sambil bercanda tawa aku harus mencari cara kembali ke masaku dulu aku tidak ingin merepotkan keluarga ini lagi tapi bagaimana caranya.?
" Waktu nya sudah tiba, nak Satrio untuk 3 hari ke depan tolong jaga keluarga ku ya, oh iya amel maaf ayah tidak memberi tahu amel jika ayah mau pergi, ayah ada urusan pekerjaan mendadak jadi jaga rumah ya." "Tapi ayah pergi nya tidak lama kan ayah tidak lupa dengan janji kita kan?" "Tentu saja amel ayah tidak lupa" "Janji ya ayah, ayah pokoknya harus pulang saat ulang tahun amel jika ayah tidak tepat waktu amel tidak mau berbicara dengan ayah 1 minggu hemm" "Whahah du imutnya anakku tenang saja ayah berjanji akan pulang tepat waktu kalo begitu dada" "Paul jangan lupa bekal nya di makan kami akan menunggu kepulangan mu" "Tentu saja istri ku, tolong jaga amel ya aku pergi dulu! ." "Rumah ini sepi jika tidak ada ayah di sini,oh iya kak Satrio maukah kakak ikut dengan amelia?" "Haa memang nya amelia ingin pergi ke mana?. " " Biasanya ibuk akan pergi belanja sesudah sarapan pagi, berhubungan kak Satrio masih tidak tau dengan desa ini amelia akan mengajak kakak jalan-jalan sambil berbelanja " "Boleh saja sih tapi amelia harus meminta izin ke mama nya dulu!" "Tenang saja kak ibuk akan mengizinkan nya terkadang amelia berbelanja sendiri loh" "Emang nya amelia tidak takut tanpa harus di temenin orang dewasa?" "Tidak kak orang desa isinya orang baik semua mereka baik pada amelia terkadang amelia di berikan permen oleh penduduk desa" "Baiklah kalo begitu amelia izin dulu ke mama nya kakak akan menunggu di depan rumah". " Yosh ayok kak aku sudah meninta izin ke ibuk, oh iya kak apakah liontin kemarin slalu di bawa oleh kakak?" "Tentu saja ini barang berharga bagi kakak meskipun kakak ini hilang ingatan tapi kakak masih ingat itu pemberian ayah kakak." "Ah desa nya sudah kelihatan kak nanti kita akan di tanyai oleh penjaga pintu desa tenang saja amel sudah akrab dengan penjaga pintu desa"
"Slamat pagi paman johan" "Oho ternyata nak amel, slamat pagi juga tumben berbelanja tidak dengan ibumu? Oh iya pria muda di samping mu itu siapa? Paman baru melihatnya di desa ini?" "Oh kakak ini adalah pasien ibu, ayah menolong nya saat tak sadar kan diri di hutan" "Maaf jika paman merasa terganggu seperti yang amel bilang aku hanya orang asing yang di selamat kan oleh keluarga amel namaku bagus satrio paman salam kenal!." "Salam kenal juga nak satrio tolong panggil paman johan saja kalo begitu lewat saja, jka dirimu itu orang yang dipercayai oleh keluarga watson pasti dirimu itu orang baik" "Terima kasih paman kalo begitu permisi paman" "Tuh kan paman johan baik sekali kan kakak tenang saja amelia akan mengenalkan kakak dengan penduduk desa yang amelia kenal hehe". Kami pun berbelanja dengan normal dan amel mengajakku berkeliling desa, orang desa pun ramah ramah mereka menyambut ku dengan ceria sayang nya kelak desa ini akan hancur mengingat kembali ini adalah masa perang Dunia ke II aku ingin melindungi desa ini dan juga keluarga amelia tapi diriku tak mempunyai kekuatan. "Oh berbelanja sudah nak amel kalo begitu hati hati saat pulang tadi subuh paman melihat beberapa tentara yang lewat di pegunungan" "Haa beneran paman kalo begitu amel harus berhati-hati dada paman!".
Di dalam luas nya semesta satrio tidak tau eksistensi- eksistensi yang menunggu nya kelak,di saat perjalanan pulang mereka berdua di cegat oleh tentara uni Soviet yang di mana itu adalah musuh nazi. "Berhenti di situ apakah kamu mata-mata?" "Mundurlah amelia tetap di belakang kakak, maaf tuan kami hanya penduduk desa ini kami hanya ingin pulang!" Tiba-tiba saja amelia jatuh di tanah satrio yang terlambat menyadari bahwa amelia sudah tertembak di bagian kepala mulai berkeringat dingin dan tak ia sadari air matanya jatuh berlinang. "Ameliaa, tuan apa yang Anda lakukan kepada adik saya" "Hahay maaf nak kami harus tetap waspada mengingat ini adalah wilayah musuh kami harus membunuh orang yang mengetahui keberadaan kami dan giliran mu sekarang!" Satrio yang sudah di kuasai berbagai emosi tiba-tiba saja langsung menyerang sekelompok tentara itu namun dia yang maju hanya bermodal emosi saja tidak akan menang melawan tentara yang bersenjata lengkap hingga dia tertembak di sekujur tubuhnya dia masih berdiri dan memasang muka yang membuat sekelompok tentara itu takut di saat saat tubuh nya tumbang tiba tiba saja arloji(liontin) yang dia bawa bersinar terang waktu pun terhenti seketika, peluru-peluru yang di tembakan itu terlihat terhenti dalam posisi hampir jatuh satrio melihat di depan matanya arloji yang melayang se akan akan melindunginya dia menatap arloji itu dan seketika dia masuk ke dalam dimensi yang ia tak ketahui.
"Sungguh menyedihkan melihat orang yang dirimu sayangi mati di dapan matamu, apakah kau marah? Apakah kau sedih, sekarang tunjukkanlah wajah aslimu buka topengmu bunuh mereka yang mengusik kedamaian dirimu" "Kau lagi yaa aku tidak tau apa yang harus aku ucapkan kepada bibi calia dan paman Paul aku muak dengan semua ini biarkan lah diriku tidur sebentar mungkin ini hanya mimpi" "Hahah lagi-lagi kau berkata seperti itu sadarilah ini adalah kenyataan" "Siapa dirimu yang sebenarnya?" "Aku adalah dirimu dan dirimu adalah aku, aku adalah masa lalu masa depan dan masa kini dirimu".
Waktu pun bergerak lagi peluru-peluru yang akan menuju satrio tiba-tiba saja jatuh tanpa sebab, tentara itu pun sontak kaget dan mencoba menembak lagi,namun satrio yang berada di posisi hampir tumbang mengangkat tangan nya yang di penuhi darah seraya mengucapkan berhenti seketika itu peluru itu terhenti se akan akan waktu yang ada di sekitar peluru itu berhenti, sekelompok tentara yang melihat kejadian itu hanya terdiam dan mencoba memahami apa yang sedang terjadi, dengan cepat satrio mengambil sebuah ranting pohon runcing dan mulai bergerak satu persatu tentara itu terbunuh yang hanya menyisahkan luka tusuk di tubuhnya tentara yang berada di barisan paling belakang mulai menembak dari segala arah namun itu sia sia ujung-ujungnya tentara itu mati, sampailah tersisa satu tentara satrio muncul di depan tentara itu wajahnya yang bermandikan darah membuat tentara itu ketakutan. "Arggg tolong ampuni diriku aku masih mempunyai keluarga" "Lantas bagaimana dengan gadis kecil yang kalian bunuh tadi apakah kalian tidak mempunyai hati? Dirimu akan mati dengan cara terburuk" "Dasar monster" "Hahahaha ada apa dengan diriku aku tertawa tapi mengapa aku merasa sedih bahkan air mata ku menetes, haa Amelia di mana dirimu" "Sialan andai saja diriku menyadari orang tadi pasti Amelia bisa kabur haa apa yang harus aku lakukan, tolong bangun lah Amelia kakak tidak tau harus berbicara apa kepada ayah dan ibumu, arloji itu pasti ada sesuatu yang bisa ku lakukan". Satrio yang fikiran nya mulai kacau hampir putus asa dia hanya bisa berharap ada sebuah keajaiban,benar saja ketika arloji di pegang satrio tubuh yang terkena tembakan tadi seakan akan mundur menjadi sebelum tertembak, satrio yang sudah menemukan secercah harapan itu mencoba untuk menyembuhkan Amelia,ketika arloji itu
bersentuhan dengan Amelia satrio melihat masa lalu gadis yang ada di mimpi nya di mana dia mencari keberadaan satrio di berbagai time line bercabang sekarang satrio sudah mengetahui siapa dirinya, dirinya adalah sebuah rengkarnasi yang sudah berrengkarnasi berkali kali bahkan dia sudah mati miliyaran kali di berbagai time line dan dunia berbeda satrio yang juga melihat kematian gadis itu di berbagai time line dan dunia yang berbeda, mulai meneteskan air mata, gadis yang ada di mimpi nya rela melakukan time travel dan masuk ke dunia lain hanya untuk mencari pecahan-pecahan jiwanya dia berusaha mengubah takdir satrio di berbagai waktu dan dunia saat-saat berakhirnya masa lalu yang di lihat satrio ada sebuah kenangan di mana dirinya menikah dengan gadis yang ada di mimpinya gadis itu mengucapkan "aku Amelia Watson bersedia menjadi pasangan nya dan mencintai nya se umur hidup ku" Satrio yang menyadari bahwa gadis yang ia cari adalah Amelia Watson anak dari orang yang menyelamatkan nya,satrio tak kuasa menahan emosi nya di ahir kesadaran nya satrio melihat Amelia yang perlahan pulih dia menggenggam tangan Amelia saraya mengucapkan "aku juga mencintaimu Amelia" Kesadaran satrio pun menghilang perlahan lahan, salju kala itu turun dengan lebat penduduk desa yang berburu di hutan itu, melihat salju yang berwarna merah, hingga penduduk desa itu pun terkejut dia menemukan sekelompok tentara yang terbantai tak bersisa dengan luka tusukan tak jauh dari situ dia melihat Amelia dan satrio, segeralah dia mencari bantuan secepatnya.
"Aww badanku sakit sekali, ha Amelia? Amelia di mana dirimu" "Ada apa nak satrio jangan bergerak dulu dirimu pasti kelelahan, kamu di temukan penduduk desa di tengah hutan bajumu compang-camping apa yang sebenarnya terjadi nak" "Bibi calia? Di mana amel?" "Tenang saja amel ada di kamarnya sekarang ia sudah sadar, amel menangis saat dirimu koma dalam satu bulan dia terus menjaga dirimu saat kamu tak sadarkan diri" "Bibi calia bisakah aku bertemu dengan amel aku hanya ingin memastikannya dan berbicara pribadi dengan nya" "Tentu saja nak satrio". Satrio bangun dari tempat tidur nya meskipun ia terjatuh karena kelelahan dia perlahan lahan pergi ke kamar Amelia dan mulai mengetok pintunya " Amelia ini kakak apakah dirimu ada di dalam" Greekkk(suara pintu)Amelia membuka pintu nya dan mulai menangis dia memeluk satrio dengan erat se akan akan Amelia tidak memperbolehkan satrio pergi. "Kakak jangan tinggalkan Amelia, maafkan Amelia karena Amelia kakak jadi terluka" "Apa yang kamu bicarakan Amelia justru jika kakak gagal melindungi Amelia apa yang harus kakak ucapkan kepada ayah dan ibu Amelia".
Saat itu Amelia merasakan perasaan yang aneh emosi nya bercampur marah,sedih,bahagia dia merasakan sesuatu yang bernostalgia 2 hari pun berlalu sekarang satrio sudah mulai pulih dan membantu keluarga Amelia satrio bertanya ke pada Amelia "paman Paul di mana karena paman Paul pasti sudah pulang" Amelia yang mendengar nya mulai menangis ia berkata bahwa ayahnya sudah mati, ayahnya di temukan mati tertembak pasukan uni Soviet mayat nya di temukan di hutan oleh warga, satrio yang mendengar itu tidak percaya dengan perkataan Amelia tapi Amelia sekali lagi mengucapkan bahwa ayahnya sudah mati, Amelia menarik tangan satrio dan menuju keluar rumah, satrio bertanya ke manakah kita akan pergi namun tak ada jawaban satu kata pun dari Amelia hingga tibalah di sebuah pemakan tak jauh dari rumah nya, Amelia berkata "ini adalah makam ayah sekarang kakak percaya kan", satrio yang mendengar fakta itu terguncang karena dia mengingat kembali waktu pertama kali bertemu dengan ayah Amelia, satrio mulai mendekat dan memegang nisa kuburan paman Paul dia berjanji akan menjaga Amelia sampai ahir hayatnya karena dia sangat mencintai nya,seharusnya kedatangan paman Paul akan membuat Amelia bahagia namun takdir berkata lain, "aku akan berjanji akan mengubah takdir Amelia dan kelak akan menikahi nya",satrio masih terdiam di kuburan paman Paul hingga hujan salju pun turun satrio berdiri dan memegang tangan Amelia sambil mengatakan maafkan diriku,Amelia langsung memeluk satrio dia ingin satrio jangan pergi dari diri nya karena dirinya tidak ingin kehilangan seseorang lagi.
6 tahun pun berlalu kini Amelia Watson berumur 15 tahun dia menjadi gadis cantik dan suka menolong orang lain, sekarang umur satrio sudah 24 tahun dia masih terjebak di masa lalu ibu Amelia/bibi calia menyadari bahwa anaknya mulai jatuh cinta dengan satrio, satrio sudah di anggap anggota keluarga oleh bibi calia dan dia sangat setuju jika suatu saat Amelia akan menikah dengan satrio. "Haa lelah sekali hari ini stok kayu sedang naik di desa para warga desa itu tak membuat ku beristirahat" "Hahaha bener juga kamu satr untung saja hari ini cuacanya cerah(doni teman satrio)" "Ngomong-ngomong se pulang kerja mau mampir ke rumah amel gak don?" "Maaf ya satr tapi istri ku hari ini akan membuat kan ku makan malam di rumah" "Cie cie Romantis sekali kamu ini ya" "Diam lu satr mentang-mentang kamu bakal nikah sama amel" "Huuss jangan bawak bawak amel lah aku malu don" "Nah itu amel nya datang membawa bekal cie-cie sekarang siapa yang romantis" "Selamat siang paman doni amel membawakan bekal makan siang jika tidak keberatan bisakah paman doni bergabung makan dengan kami" "Hehehy mana ada paman menolak makanan gratis, tuh lihat calon suami kamu malu malu kucing hahahaha amel juga tersipu yaa".
6 tahun berlalu sangat cepat bibi calia dan Amelia masih belum tau tentang kekuatan diriku aku hanya mengatakan bahwa diriku dan Amelia sudah tertembak oleh sekelompok tentara itu bahkan bibi calia waktu itu se akan akan tak percaya padaku diriku dan Amelia yang terkena tembakan tapi mengapa kami masih hidup bahkan tak ada luka sama sekali, aku mengarang tentang adanya sesosok mahluk penjaga hutan yang menyelamatkan kami bahkan menyembuhkan kami, setelah itu bibi calia sontak kaget cerita yang aku karang adalah sebuah mitos/Legenda rakyat yang tak sengaja terhubung, di dalam mitos itu di ceritakan bahwa 'alam' mengambil wujud manusia sejak dahulu dia slalu di sembah sebagai dewi penjaga hutan dia memberkahi hasil panen dan memberikan kebutuhan untuk manusia, itu yang hanya di katakan bibi calia tapi untung nya bibi calia percaya dengan cerita karanganku sendiri meskipun secara tak sengaja terhubung dengan mitos yang ada di sini, sejak kejadian 6 tahun yang lalu kekuatan manipulasi waktu yang aku dapatkan tiba-tiba saja menghilang bahkan kekuatan arloji itu juga menghilang, masa lalu yang aku lihat masih lah menjadi misteri Amelia yang aku lihat dari masa lalu itu mati ber ulang kali namun dia tak sepenuhnya mati karena arloji yang di bawa tidak mengizinkan nya untuk mati(menua) dia akan slalu bangkit di waktu yang berbeda jika di teori kan apabila Amelia mati dia akan mengalami Time Loop di mana waktu terus berputar-putar tapi dari mimpi yang aku dapatkan saat pertama kali aku bertemu dengan dirinya dia akan mati di tangan Warden of time siapakah Warden of time itu dan benda apakah arloji itu siapa kah yang membuat nya arloji itu?.
Di desa Bamberg umur 15 tahun sudah di anggap dewasa waktu yang di nanti sudah tiba kini satrio dan Amelia akan menikah mereka menyewa tempat dekat gereja di desa untuk menyelenggarakan pernikahannya kini gadis yang dulu di anggap adik oleh satrio akan menikah dengan nya bahkan para lelaki/teman satrio kala itu sangat iri padanya, sebelum pernikahan nya di gelar pada saat itu Amelia yang sedang di dandanin oleh wanita-wanita desa,tampak gugup wajahnya memerah seperti tomat ibunya yang melihatnya memberikan semangat kepada Amelia, Ameliapun berdiri dan sontak memeluk ibunya dia berterima kasih karena telah merawat nya dan memberikan kasih sayang bahkan Amelia menyerukan kerinduannya pada ayahnya dia sangat ingin ayahnya menemani nya pada saat momen kebahagiaan nya kala itu Amelia menangis di pelukan ibunya.
3 Oktober 1942 adalah hari pernikahan satrio dan Amelia kala itu hari sangat cerah satrio sangat gugup di kala itu dia terus menunggu mempelai wanita nya tak lama kemudian pintu gereja terbuka satrio melihat Amelia yang se akan akan seperti putri kerajaan baju nya yang putih rambut nya yang si silau emas matanya yang se biru langit mulai berjalan dan mendekati satrio dia di dampingi oleh ibunya tiba saatnya mereka mengucapkan sumpah setia, sang pendeta pun berkata "apakah kau bagus satrio bersedia menemani melia Watson sampai ahir hayatnya" "Aku bagus satrio bersedia menemani Amelia Watson sampai ajal menjemput ku" "Dan apakah Amelia Watson bersedia untuk menemani bagus satrio sampai ahir hayatnya" "Aku Amelia watson bersedia menjadi pasangan nya dan mencintai nya se umur hidup ku" "Kalo begitu mempelai laki-laki boleh memasangkan cincinnya dan mencium nya".
Pada saat satrio hendak mencium Amelia dia mendapatkan ingatan masa lalu Amelia yang di mana dia mengucapkan sumpah setia yang sangat mirip tadi ucapkan, Tiba-tiba saja suara ledakan terdengar para tamu yang ada di dalam gereja mulai panik dan berusaha untuk keluar, belum sampai para tamu keluar gereja yang di gunakan untuk menyelenggarakan pernikahan tiba tiba saja hancur semua orang kala itu mati tubuhnya hancur bahkan untuk ibunya Amelia, satrio yang kala itu tak sadarkan diri mulai membuka matanya dia tak percaya apa yang sedang dia lihat semua orang mati di depan matanya, satrio menoleh ke arah Amelia dan mencoba untuk membangunkannya, ledakan pun semakin terdengar di mana mana di dalam kepanikan satrio dia membawa Amelia pergi ke luar dia lari terbirit-birit dan tak memahami apa yang sedang terjadi tiba-tiba saja satrio terjatuh dan mulai menangis dia menatap ke arah langit dan melihat puluhan pesawat perang terbang di atas desa, ternyata dia sadar bahwa desa ini akan menjadi medan perang bagi uni Soviet dan nazi, dia menangis se kencang-kencang nya dan mulai berdoa ada sebuah keajaiban Amelia yang tak sadarkan diri mulai bangun dan mendengar tangisan satrio dia bertanya apa yang sedang terjadi, berat hati satrio memberi tahu bahwa ibu Amelia dan orang-orang desa mati, Amelia yang mendengar nya sontak tidak percaya dengan perkataan satrio, bom pun jatuh tak jauh dari tempat mereka Amelia yang menyadari bahwa perkataan satrio itu adalah sebuah kebenaran mulai menatap langit dan melihat puluhan pesawat perang milik uni Soviet yang menjatuhkan bom di mana mana, Amelia kala itu menangis dan ingin kembali ke tempat di mana ibunya berada namun satrio langsung memeluk Amelia dan mengatakan bahwa ibunya sudah mati, tak Terima dengan kenyataan itu Amelia menangis di pelukan satrio.
tak jauh dari tempat mereka berada datanglah ratusan tentara Uni Soviet dan mulai mengepung mereka berdua. "Larilah Amelia aku akan menahan mereka bagiku dirimu adalah hal yang paling penting" Amelia pun terjatuh karena di dorong oleh satrio " Tidak satrio jika diriku harus hidup tanpa mu maka aku akan memilih mati bersama mu" "Wah wah hey kawan ada sebuah pasangan muda ini sepertinya kita malam ini akan bersenang-senang tangkap wanita itu dan bunuh pasangan nya" "Baik kapten" "Menjauhlah dari kami, tidak Amelia jangan bawa dia, sialan mengapa ini harus terjadi padaku lagi, Lagi-lagi aku tidak bisa menepati janji ku kepada paman paul" Dalam keputusasaan satrio dia berharap kekuatan nya kembali namun tentara itu tak memberikan kesempatan padanya tentara itu mulai menembak satrio di bagian kepala seketika itu satrio mati Amelia yang melihat orang yang di cintai nya mati di depan matanya beretriak dan menangis se kencang kencangnya dia mencoba melawan para tentara namun percuma saja,dalam keputusasaannya Amelia berdoa kepada sang penjaga hutan yang menyelamatkan nya dulu, tentara yang mendengar doa dari Amelia tertawa terbahak bahak dan mengatakan itu percuma saja tak akan ada keajaiban.
Satrio terbangun di sebuah dimensi yang dulu pernah ia masuki, tepat di depan matanya dia melihat sesosok yang sangat mirip dengannya dia melihat satrio dengan tatapan kosong dan mulai meneteskan air mata dia meraih tangan satrio dan memeluk nya sontak sesosok mahluk yang mirip dengan nya telah menyatu dengan nya dan ia mulai kembali tak sadarkan diri.
Tiba-tiba saja pada saat itu arloji yang di bawa satrio mulai bersinar terang dan menyatu ke dalam tubuhnya luka yang satrio dapatkan mundur menjadi sebelum tertembak dia tiba-tiba saja bangkit tentara yang melihat itu sontak kaget dan mencoba memahami apa yang sedang terjadi tanpa berfikir panjang tentara itu menembakkan peluru lagi secara bersama sama namun itu sia-sia peluru yang akan menuju satrio tiba-tiba saja berhenti tentara yang melihat itu terus menembakan senjata nya hingga satrio mengucapkan berhenti benar saja peluru peluru itu terhenti seketika dan mulai berbelok menuju kepada tentara itu satrio kala itu memanipulasi ruang dan waktu se akan akan peluru yang menuju dirinya di belokan melalui ruang-waktu, tentara itu pun mati, tentara yang lainnya kaget dan mencoba memahami apa yang sedang terjadi se saat tentara itu ingin mencoba menembak lagi tiba-tiba saja pasukan tentara itu menua dengan cepat dan ahirnya mati. Amelia yang melihat kejadian itu sontak kaget dan menghubungkan nya ke dalam tragedi di 6tahun yang lalu sekarang Amelia tau bahwa yang membunuh para tentara itu dulu adalah satrio, lantas Amelia pun berlari sekuat tenaga dan melompat ke dalam pelukan satrio dia mengatakan bahwa dia sangat bersyukur jika dia tidak mati satrio pun kala itu juga menangis namun peperangan masih lah belum usai satrio mengatakan kepada Amelia jika dia akan membunuh para pasukan unisoviet itu dan mencoba mengubah takdir sekali lagi dia langsung terbang ke atas langit dengan cara meniadakan gravitasi di mana itu adalah hukum ruang-waktu Amelia yang tak bisa menahan satrio menangis dan mencoba untuk membujuk nya untuk kabur saja namun itu adalah hal yang sia sia satrio mulai memanipulasi waktu dan tiba-tiba saja beberapa pesawat jatuh dia membuat awak pesawat menjadi tua dan mati terkikis waktu, pesawat lain yang menyadari nya mulai menembakkan rudal dan senapan tapi itu sia sia senapan dan rudal itu terhenti dan berbelok kepada pesawat yang menyerang nya kala itu pasukan uni Soviet di buat kaget karena sebagian pasukan nya sudah mati tanpa sebab sampai lah di ujung titik di mana satrio membuat sebuah lingkaran berbentuk waktu(jam) dan mengatakan
"I am the destiny" puluhan ribu tentara uni Soviet yang ada di desa maupun yang akan datang tiba-tiba saja menua/menjadi bayi dan menghilang menjadi ketiadaan bumi berguncang kala itu ruang dan waktu mulai tak stabil langit se akan akan pecah seperti kaca, tubuh satrio perlahan lahan jatuh ke tanah, Amelia yang melihat nya mulai berlari dan menangis menghampiri satrio dia berada di pangkuan Amelia keberadaan satrio perlahan lahan menghilang tubuh nya ter urai menjadi sebuah partikel, satrio dengan susah payah mengatakan bahwa dia akan kembali kepada sisi Amelia. "ameee l jangan menangis aku berjanji akan kembali ke sisimu aku" "jangan berbicara seperti itu satrio kau tidak akan mati aku akan menyembuhkan mu jadi jangan pernah tutup matamu" "haha aku tidak akan mati ame li a aku akan slalu hidup di hatimu maafkan diriku yang tidak bisa menyelamatkan semua nya, Amelia aku akan menitipkan benda berharga ku kepadamu ambilah arloji(liontin) ini kelak dia akan menjaga mu dan akan memberi tahu kan di mana diriku" "tidak tidak satrio jangan tinggalkan diriku seorang dunia tanpamu tidak akan ada artinya" "jangan berbicara seperti itu Amelia berjanjilah kau akan mencari ku dan menemukan ku" satrio pun mati sebelum tubuh nya ter urai Amelia mencium satrio dan mengatakan aku berjanji suamiku aku akan menemukan mu dan akan slalu mencintaimu, saat saat terakhir itu tubuh satrio berubah menjadi sebuah partikel cahaya dan menghilang karena efek dari ketidak stabilan ruang waktu keberadaan satrio menghilang dari dimensi ini namun jiwa nya terpecah-pecah karena arloji itu tidak mengizinkan satrio benar-benar hilang, tubuh nya menghilang dan hanya menyisahkan arloji itu Amelia pun mengambil nya dan langsung memeluk erat erat arloji itu