Di Pulau kematian...
Su Ming nampak berbeda, raut wajahnya sangat terlihat terganggu dan marah, dia saat ini sedang mengamati sekitar nya, sambil melewati banyak pohon lebat, cuaca mendung seolah hujan badai, petir bisa datang kapan saja.
"Pulau ini, seperti hewan."
Sementara su ming mengawasi sekitar mu haiji nampak sangat tak senang dengan kehadiran Su ming, dia sangat menyukai xie Daoyun.
"Oh xie daoyun, bagaimana jika kita jalan bersama? Siapa tau nanti kamu akan dalam bahaya?" Modusnya jadul sekali.
Mu haiji terus menempel layaknya parasit, su ming bahkan nampak jijik, namun itu tak ia perlihatkan di luar, namun dia melakukan itu di dalam hatinya yang sedang tertawa.
"Bung, kamu serius menggombal seperti itu!?" Su ming benar benar tertawa dalam hatinya mengolok mu haiji.
Ekspresi 2 orang lainnya hendak ingin tertawa, kecuali xie daoyun yang tetap tenang, menganggap mu haiji angin lewat, baginya xie daoyun adalah peri hidup.
"Sigh, sekumpulan orang bodoh.." Dia langsung mempercepat langkahnya setelah mengatakan itu.
Mereka sampai pada sebuah Gua yang sangat besar, disana mereka terlihat takjub dengan besarnya mulut gua yang menjulang tinggi ke atas layaknya gujung di pulau kematian yang setara dengan 1 negara kecil.
"Ayo masuk," Lao Tzu sangat bersemangat mengucapkan hal itu, mereka berlima masuk dengan hati hati, gua yang gelap menghalangi penglihatan mereka, namun tidak untuk su ming, mata su ming anehnya bukannya melihat gelap, sebuah garis hijau layaknya pemerograman.
"Ini.. ho~" Su Ming tersenyum tipis, hatinya senang akan hal ini, ia bisa melihat walau gelapnya total.
Su Ming maju kebih depan dari mereka, kali ini su ming memimpin jalan.
"Hey bocah, kau sebaiknya jangan bertingkah sok berani disini." Ucap mu haiji kesal, ia merasa su ming ingin mencuri perhatian xie daoyun, namun kenyataannya su ming tak memperdulikannya, yang di kepalanya hanyalah sebuah potongan ingatan sedikit mengenai saat ia selesai membaca buku "Penguasa Langit dan Bumi".
Sebelumnya...
"Kamu membaca buku itu?" Seorang wanita cantik keluar, body yang sangat sexy, rambut ungu yang masih basah karena baru saja keluar setelah mandi, matanya yang berwarna ungu seperti kabut, mengenakan sebuah handuk menutupi tubuhnya, dia juga memiliki gunung yang besar.
"Yah, ini adalah buku yang kusukai dari semenjak aku kecil." Balas Su Ming singkat, membuat wanita itu terkekeh.
"Hahaha, menarik? Cerita kejam seperti itu? Sepertinya kamu mempunyai kelainan mental." Ucapnya tertawa, su ming hanya diam, tersenyum tipis.
Wanita itu berjalan menuju su ming, lalu duduk di sampingnay dengan tubuh yang menggoda, su ming menatap tak tertarik, baginya tubuh idealnya ada pada nyonya zhang!
"Kenapa kamu mempunyai buku ini?" Tanya Su Ming memecahkan suasana, wanita itu tersenyum, "Kamu tau, akhir akhir ini kebangkitan dewa iblis semakin dekat, buku penguasa Langit dan Bumi merupakan buku yang di buat dari kisah nyata, dunia ini adalah mimpi indah dari seseorang, alam semesta tak terbatas hanyalah lelucon bagi dewa iblis. Dalam legenda mengatakan, dulu ketika dewa iblis muncul, langit menjadi gelap, badai petir dimana mana, alam semesta bergetar ketakutan. Hanya dengan hembusan nafasnya banyak dunia yang hancur. Buku ini merupakan serpihan kesedihan dewa iblis, aku tak tau maksudnya kesedihan yang di alaminya itu apa, yabg pasti buku ini mempunyai beberapa bagian dan terpencar ke Seluruh dunia, jika buku ini berhasil disatukan, maka dewa iblis tak akan bisa bangkit, karena buku ini mengandung unsur energi dewa iblis."
Itu penjelasan yang panjang, namun su ming mencernanya dengan teliti hingga ia paham, dan mengangguk. "Jadi aku mengerti, tugas organisasi ini adalah mengumpulkan buku itu dan menghancurkannya."
Wanita itu mengangguk. Su ming hanya memikirkan tentang buku itu, dan misteri di dalamnya, "kesedihan apa yang di rasakan dewa iblis ini?" Pikirnya dalam hati. Wanita itu tiba tiba berbicara.
"Namaku Hongyan, kamu?" Ucapnya sambil tersenyum mengulurkan tangannya untuk salam perkenalan. Su Ming menjawab, "Su Ming." Su ming lalu meraih tangannya, hingga mereka bersalaman.
Hingga tiba tiba Hongyan menariknya hingga mendekat ke tubuhnya, bibir mereka tinggal 1cm untuk bersentuhan, handuk yang di pakainya jatuh, menunjukan tubuh telanjangnya, su ming terdiam.
Kembali ke masa sekarang, tim kali ini fokus dalam menelusuri gua yang mereka temukan. "Hei, kurasa ada makhluk hidup disini.." ucap su ming merasakan pergerakan dari getaran tanah. "Mana ada makhluk disini-" mu haiji tak percaya hingga sesosok ular besar bertanduk bilah pedang datang berwarna ungu, langsung memangsa kepala mu haiji, mu haiji mati dengan kepala yang putus.
"Mati konyol." Ucap xie daoyun sambil menghela nafas, kini 4 orang tersisa bersiap menghadapai ular mengerikan ini.
Lao Tzu melesat tanpa ada aba aba, tinjunya mengepal, sehingga ia meluncur dengan cepat meninju kepala ular itu, namun semuanya di luar prediksi, ular itu tak bergeming sama sekali. Sisiknya tebal bukan main.
Ekor ular itu terlihat bergerak menghempaskan tubuh Lao Tzu dengan keras bagian perutnya, "tak masuk akal." Dia adalah Long Jiu, anggota ke 4 dia terlihat kesal dengan ular itu, mengenakan jubah hitamnya ia melesat sangat cepat dengan pedangnya langsung menuju ular itu.
Muncratan darah tiba tiba keluar dari mulutnya, ternyata dia gagal, namun pedangnya tertancap di matanya. "KIEGH!!!!" Ular itu terlihat kesal, xie daoyun ikut membantu setelah terhempas nya long jiu, dia membawa pedang indah seperti es, dia mengayunkan pedangnya hingga membuat daerah sekitarnya membeku.
"Matu kau." Xie Daoyun melompat sangat tinggi di gua yabg gelap itu, hingga tebasan pedangnya mampu menyayat kulit ular tebal itu.
"KIEGH!" Ular itu nampak ingin melarikan diri, namun xie daoyun tak membiarkannya, ular itu memuntahkan racunnya berwarna ungu pekat, hampir mengenai wajahnya xie daoyun dengan cepat melepaskan seluruh pakaian nya dan bertelenjang bulat, kini ia tanpa busana.
"Ular bajingan, kamu membuatku malu." Xie Daoyun kesal, namun sekarang ia tak bisa apa apa, pedangnya ada di balik ular itu, namun Su Ming tiba tiba datang tersenyum tipis melihat tubuh xie daoyun yang indah.
"Senior tubuhmu indah.." Su Ming terkekeh, namun Xie Daoyun nampak tak peduli. "Daripada kamu mengoceh tentang tubuhku dengan tak berguna, alangkah baiknya kamu membantuku, jika kamu berhasil mengalahkan monster itu.." xie daoyun menjeda perkataannya, sesaat melihat kembali ke monster itu.
"Aku akan mengabulkan apapun permintaan mu."
Mendengar pernyataan itu, Su Ming menyeringai, ia nampak sangat licik, namun dengan cepat su ming mengangguk setuju.
Su Ming menjentikkan jarinya sebuah cahaya muncul di tangannya, perlahan bulatan cahaya yang muncul di tangannya perlahan menyusut menjadi sebuah pedang cahaya.
"Mati kau, monster tolol." Su Ming langsung mengayunkan pedang cahaya itu, dengan kekuatan luar biasa itu langsung memotong ular itu menjadi dua bagian dan membuat gua itu terbelah, bahkan langit juga.
Xie Daoyun terpukau, ia terpesona. Kekuatan yang tak masuk akal tak mungkin di miliki oleh seorang manusa..
"Dewa?"
BERSAMBUNG...