Emily Taylor menggenggam teleponnya, matanya terpaku pada layar.
Melihat Ethan Smith dipukuli dan meludahkan darah dari mulutnya, hatinya terasa sakit seolah-olah dipotong oleh pisau.
Wajahnya langsung memucat.
Bahkan tangan yang memegang teleponnya mulai sedikit bergetar.
Pemandangan ini sangat menyenangkan Kylan Taylor.
Dia menghisap cerutunya dan berkata acuh tak acuh, "Sekarang, Ethan Smith telah menjadi aib di dunia seni bela diri, dan semua orang ingin membunuhnya."
"Emily, apakah kamu rela melihat dia mati diserang oleh massa?"
Emily tiba-tiba menatap ke atas.
Pupilnya yang menyempit menatap Kylan Taylor tanpa berkedip.
"Apa yang sebenarnya kamu inginkan!" kata Emily dingin.
Kylan Taylor tertawa terbahak-bahak, "Saya tidak menginginkan apa-apa, saya hanya memberitahu kamu."
"Sekarang, Ethan tidak menimbulkan ancaman bagi siapa pun dan tidak bisa mengubah apa pun."
"Emily, berhenti berpikir seperti itu, haha!"