Terlepas dari teriakan putus asa Marc Fraley, Ethan Smith mulai mengabaikannya.
Dia kembali ke Paviliun Alkemis Ilahi.
Saat itu, Paviliun Alkemis Ilahi telah berubah menjadi puing-puing runtuh.
Ethan Smith mengangkat mayat Star dan menuju gunung belakang.
Dia membangun sebuah makam untuk Star di sana, dengan mengukir namanya pada nisan.
Gunung belakang nampak sepi. Memandang makam Star, Ethan Smith dipenuhi dengan berbagai emosi.
Dia bertanya-tanya berapa lagi orang di sampingnya yang akan pergi dalam perjalanan ini, dan berapa banyak yang akan bertahan hingga akhir.
"Star tidak pernah melakukan hal buruk dalam hidupnya," gumam Pemilik Paviliun di dekatnya.
Ethan Smith tetap diam.
Dunia ini tidak pernah memutuskan hasil berdasarkan benar atau salah. Banyak pelaku kejahatan yang menikmati hidup bebas di atas awan kesembilan, sementara tak terhitung orang baik hati meninggal dengan cara yang tidak wajar.