"PERGI KAU DARI RUMAHKU DASAR PEMBUNUH! ANAK TAK TAU DIRI!" teriak Nyonya Marina
"Gak mau Ma, Ina gak mau pergi," rengek Aina seorang bocah 5 tahun.
"PERGI!" bentak Nyonya Marina
"Gamau," rengek Aina
Karena tak tahan lagi, dengan kejam Ny.Marina menyeret Aina keluar dari pekarangan rumah.
"JANGAN PERNAH KAU KEMBALI LAGI KERUMAH INI DASAR PEMBUNUH!!!" teriak Ny.Marina sebelum berlalu masuk kedalam rumah.
"Hiks,,hiks,, Mama jahat ngusir Ina," tangis Aina pun pecah.
"Sekarang Ina harus kemana," ujar Aina kebingungan.
Dimalam yang gelap itu, Aina terus berjalan menyusuri jalanan sampai...
Tin tin tin
"AAAAAAAAAA," teriak Aina
Cittttt
Bunyi ban mobil yang berhenti mendadak.
Sepasang suami istri keluar dari dalam mobil
"Ya Allah Nak, kamu gapapa?" tanya sang istri
"Hiks Ina gapapa Buk," ujar Aina
"Syukurlahhh," lega sang suami
"Kamu kenapa jalan sendirian ditengah malam gini sayang, rumah kamu dimana biar Om dan Tante anter kamu pulang ya," ucap sang istri dengan penuh kelembutan sambil mengelus rambut Aina
"Ina gak punya rumah lagi Tante, Ina diusir Mama," ucap Aina dengan wajah sembab. Sepasang suami-isteri itu tentu saja kaget mendengarnya, kenapa bisa seorang Ibu mengusir anaknya sekecil ini.
"Kalau Om boleh tau, kenapa kamu bisa diusir sayang?" tanya sang suami
"Tadi Ina lagi main lari-larian sama Kakak, terus Kakak gak sengaja kakinya kekilir dan jatuh dari tangga," cerita Aina sambil mengusap air matanya, "Ina teriak habis itu Mama dateng malah marah-marah sama Ina, katanya Ina nakal karena udah ajak Kakak main lari-larian didalam rumah," . Sepasang suami-isteri itu pun tak tega mendengar cerita Aina
"Emmm Mas," panggil sang istri
"Iya?," jawab sang suami
"Gimana kalau kita adopsi anak ini, kasian dia Mas," ucap sang istri. Sang suami nampak sedang berfikir. Sampai akhirnya ia menjawab
"Boleh, apalagi Mas juga gak bisa punya anak, jadi gak ada salahnya kita mengadopsi anak ini," jawab sang suami
"Aaaaaa makasihhh sayang," ujar sang istri dengan bahagia.
"Om dan Tante lagi bicara apa?" tanya Aina dengan wajah polosnya
"Ina, nama kamu Ina apa sayang?" tanya sang istri
"Sa'datul Aina Khalifah Tante," jawab Aina
"Ohhhh, Ina sayang," panggil sang istri
"Iya Tante ada apa?" tanya Aina
"Ina mau gak jadi anak Tante sama Om?" tanya sang istri
"Jadi anak Om dan Tante?" tanya Aina
"Iya sayang," jawab sang suami sambil mengelus kepala Aina dengan sayang
"Emang gakpapa Tante? gak ngerepotin Tante?" tanya Aina dengan hati-hati.
Sambil tersenyum sang istri menjawab "Gakpapa dong sayang, malahan Tante jadi senang karna dirumah Tante jadi ada teman," jawab sang Istri. Aina tak menjawab, ia hanya tersenyum lebar sangat lebar.
"Oh iya kenalin Ina, nama Om Sebastian Bintoro dan nama istri Om Diana Septiani. Sekarang kamu panggil kami Ayah dan Bunda ya," pinta Tian
"Oke, Ayah Tian, Bunda Diana," jawab Aina sambil tersenyum