"Phoenix, ada yang salah?"
Catherine Grace memanggil dari belakangku. Aku terkejut, tidak menyangka bahwa dia ada di sana. Aku bahkan tidak menyadari dia masuk ke kamarku.
Aku mengedipkan mata beberapa kali dan menarik diri dari trance yang sedang kualami
sebelum mengalihkan pandanganku dari jendela di mana aku hanya bisa melihat kejauhan cakrawala yang gelap.
Langit terlihat sepi. Tidak ada bintang atau bulan yang membuatnya hidup. Entah mengapa, ketika aku masih menatap jendela, terutama ke langit yang hitam pekat, Ace tiba-tiba muncul dalam pikiranku. Lalu hatiku mulai berdetak seperti gila—cara berdetaknya ketika aku sedang berlari dalam lomba. Tiba-tiba aku bertanya-tanya apakah dia baik-baik saja.
Aku menghela napas. Aku menemukan diriku berjalan menjauh dari jendela.
