Meluncur satu peluru cukup untuk menghancurkan jendela kaca langit-langit lantai. Suara memekakkan telinga dari kaca pecah dan jatuh ke lantai berlapis ubin memecahkan keheningan malam yang menyesakkan.
Melompat dari jendela adalah pilihan terakhirnya….
Tidak ada cara lain untuk selamat….
Meskipun ia berlari keluar pintu, ledakan pastinya akan menghampirinya dan ia akan terbakar sebelum ia menyadarinya.
Dan begitu….Dia melakukan satu-satunya hal yang bisa dia lakukan untuk bertahan hidup. Dia melompat keluar dari jendela dengan mata tertutup sebelum seluruh ruangan mulai dilalap api neraka.
Saat tubuhnya hancur ke bawah, ledakan yang memekakkan telinga memecahkan langit malam yang damai. Suara itu sangat keras sehingga nyaris merusak gendang telinganya. Sementara waktu, ia menjadi tuli.
Api mencapai langit, menyinari cakrawala seperti langit pada empat Juli kecuali itu bukan perayaan melainkan ledakan berbahaya yang disebabkan oleh bom.