Mobil berhenti dan saya mendorong pintu terbuka. Bangunan tiga lantai besar menyambut pandangan saya saat saya keluar dari mobil.
"Ayo masuk?" kata Catherine Grace dengan lembut, matanya menatap ekspresi saya dengan seksama.
Melirik dari pemandangan itu, saya menatapnya dan mengangguk. Saya mengambil napas dalam-dalam dan melangkah maju. Catherine mengikutiku di sampingku.
Kaki saya terasa semakin berat setiap langkah yang saya buat. Rasanya seolah-olah lutut saya akan ambruk kapan saja. Saya tidak sabar untuk bertemu Ace dan namun semakin dekat saya melangkah semakin sesak dada saya.
Pria tinggi besar dengan jas hitam cerdas menyambut kami saat kami memasuki bangunan. Mata saya teralih ke plat nama yang tertancap di bajunya, tertulis Ted Andersen, dan di bawah namanya tertulis kata-kata Crime Investigator Officer.
Lalu dia berbalik ke arah Catherine dan matanya berkilat mengenali. "Miss Emir," ia mulai. Menyadari siapa dia, dia melepas topinya dan menundukkan kepalanya sedikit.