Kami hampir lengkap sekarang kecuali Ace yang tidak ada di sini. Betapa saya berharap dia ada di sini sekarang sehingga dia bisa melihat Vien dan Faith bersama. Pemandangan ini akan sangat menyentuh hatinya seperti yang dia lakukan padaku.
Saya menelan ludah dan memaksakan senyum di bibir saya. Air mata mengaburkan penglihatan saya dan saya membalikkan kembali air mata yang akan jatuh. Andai saja Ace ada di sini, dia akan melihat adegan emosional ini. Dia pasti akan menangis juga.
Vien mengangkat jari-jarinya yang anggun dan lembut menyentuh tangan kecil adiknya. Keajaiban memenuhi matanya sementara bibirnya tidak berhenti tersenyum.
Saya tidak pernah berpikir bahwa hari seperti ini akan datang. Menonton adegan ini yang secara ajaib terbungkus di hadapan mata saya mengisi hati saya dengan hujan emosi.
Momen itu saya merasa seolah-olah saya berada di surga. Surga yang tak pernah saya rasakan dalam waktu lama setelah saya berpikir bahwa Vien meninggal dalam kecelakaan karena saya.