Pintu gerbang besar besi dari perkebunan mewah terbuka. Dentang logam dan suara suara membangunkan saya dari tidur yang ringan dan mata saya berkedip terbuka.
Van dengan mulus memasuki jalan yang lebar hingga tergelincir berhenti di depan rumah.
"Vien?" Saya berbalik ke arah putriku tepat waktu melihat mata biru yang menawannya terbuka. "Kami di sini… Kamu akan segera melihat adik bayimu, Faith." Kata saya dengan lembut dan menyaksikan matanya yang mengantuk menyala dengan sebutan adik perempuannya.
Dia menyeka matanya dengan jarinya sampai rasa kantuknya hilang. Lalu duduk tegak di kursinya. Leher memanjang saat ia melihat ke arah jendela.
Matanya terbelalak lebih lebar saat melihat halaman lebar di mana ornamennya sangat terorganisir dengan baik. Vien boleh tidak mengatakan sepatah kata pun tetapi matanya dengan jelas menunjukkan kegembiraannya.
Milton, pelayan sekaligus pengemudi Lady Ravenwood, keluar dari kursi pengemudi dan membuka pintu dan membantunya keluar dari van.