Ekspresi Finn menggelap.
Pintu yang seharusnya menutup di belakang Monica berhenti sejenak.
"Apakah kamu salah pintu?" tanya Finn padanya.
Monica memeluk Finn erat seperti gurita. "Tepat sekali."
"Lepaskan aku." Suara Finn terdengar dingin.
Meskipun dia tidak bisa melihat ekspresinya, dia tahu itu menakutkan.
Namun, daripada melepaskan, Monica memeluknya semakin erat.
"Aku akan menghitung sampai tiga." Suara Finn terdengar mengerikan. "Satu, dua..."
Tiba-tiba Monica melepaskan Finn tapi tidak meninggalkan rumahnya. Alih-alih, dia berjalan terpincang-pincang langsung ke ruang tamunya.
Ekspresi Finn sangat buruk.
Dia menahannya selama satu detik, tetapi selanjutnya, dia berbalik dan meraih lengan Monica, ingin melemparnya keluar.
"Bluarrg..." Tiba-tiba Monica muntah di seluruh tubuh Finn.
Finn semakin mengerahkan tenaga pada lengan Monica yang ditariknya
Namun, Monica tampaknya tidak merasa sakit sama sekali.