Dia meraih tangannya dan menyentuhnya dengan ringan.
George melihat domino yang telah dia susun sepanjang sore itu jatuh satu demi satu, membentuk sebuah bunga.
George memalingkan kepalanya dan menatap Nox.
Namun, Nox sama sekali tidak minta maaf. "Ups. Tanganku terpeleset."
"Kanak-kanak." George menaruh domino di tangannya, berdiri dari tanah, dan pergi.
Nox memandangi kaki pendek George yang berlari ke atas tangga.
Setelah sekian lama, baru terpikir olehnya bahwa George menyebut dia kanak-kanak.
Dia berteriak ke arah tangga, "Siapa yang kamu sebut kanak-kanak? Kamu kentut, kamu yang kanak-kanak!"
Teddy, yang tidak jauh darinya, terdiam mendengar Nox.
Apakah George kanak-kanak atau tidak, itu tidak ada hubungannya dengan Nox!
"Ada apa? George mengganggu kamu?" Suara cemooh seorang wanita tiba-tiba terdengar di samping telinganya.
Nox memalingkan kepalanya untuk melihat Monica di depannya dan merasa seolah-olah matanya dikerjai.