Sebuah keheningan berat bergema melalui telepon, ekspresi Jasper tidak terbaca ketika dia menyerap pengakuan tidak sengaja Britney. Pada saat itu, jelas baginya bahwa Britney sudah mengembalikan ingatannya.
"Kamu ingat Abigail." Nada bicara Jasper menjadi dingin. "Kamu pasti ingat apa yang telah kau lakukan padanya. Namun kamu berpura-pura seolah-olah tidak ingat apa-apa." Dia tersenyum licik. "Kamu cukup pandai berakting. Sama liciknya seperti biasanya. Kamu sama sekali tidak berubah."
Genggaman Britney memperketat di sekitar telepon, mendidih dengan frustrasi atas kesalahannya sendiri. Meski menyadari, dia menolak untuk mengakui kesalahannya. Sebaliknya, gelombang tekad untuk membalas mengalir melalui dirinya.