Ella merasakan pipinya memerah saat Jasper mendekat kepadanya, nafas panasnya membelai telinganya. Pencahayaan ambient klub memberikan cahaya lembut pada wajahnya, menonjolkan sudut tajam rahangnya dan kedalaman mata abu-abunya. Walaupun di sekeliling mereka ramai dan penuh aktivitas, Ella hanya fokus pada Jasper, indranya terpacu oleh kedekatannya.
Ella sangat menyadari kedekatan di antara mereka, panas yang dipancarkan tubuhnya, dan bagaimana matanya tampak menembus matanya. Keteguhan pikirannya terancam untuk hilang; emosinya sedang dalam kekacauan.
"Senyum," dorong Jasper, suaranya penuh bujukan.
Tanpa berpikir, Ella menurut, bibirnya melengkung ke atas dalam senyum ragu. Sudut mulut Jasper mencengkeram dalam respon, matanya mengkerut di sudut-sudutnya saat ia membalas dengan senyum licik dan penuh arti.