Abigail merentangkan lengannya di dada dan menengok ke samping, hatinya berat. Dia mempercayainya, tetapi dia tidak bisa menghilangkan kesan bahwa seseorang mencoba mendekati dia. Dia merasa terancam.
"Hei, Abi…" Christopher mendekatinya dan memegang bahunya. Suaranya lembut dan membujuk. "Aku tak pernah berpikir untuk mengkhianatimu, oke? Aku tidak melakukan sesuatu yang di luar batas. Percayalah padaku."
Tatapan Abigail menyempit, matanya menyapu wajahnya untuk mencari tanda penipuan. Dia bisa melihat kejujuran dalam matanya, tetapi hatinya masih pedih. Kegomalan hati dan kemarahan belum sepenuhnya hilang, tetapi dia memutuskan untuk tidak mendesak masalah lebih lanjut.
"Jangan minum terlalu banyak," dia memperingatkan.
"Aku tidak akan, aku tidak akan…" Christopher memeluknya. Pelukannya erat, menenangkan, dan akrab.
"Jangan pernah melakukan ini lagi padaku," bisiknya, suaranya nyaris tak terdengar.