Christopher masuk ke dalam mobil, diam dan muram. Saat mobilnya melaju di jalan-jalan, pikirannya terus memutar ulang pertemuannya dengan pemilik tanah. Dia bisa dengan jelas melihat betapa ragu dan tidak nyaman pria itu. Dia yakin itu adalah Abigail yang telah mengancam dan memaksa pria itu untuk menyerahkan diri ke polisi.
Mungkin dia takut bahwa Abigail akan menyakiti keluarganya jika dia menyebutkan namanya. Itulah sebabnya dia ragu untuk mengatakan namanya.
Knuckle Christopher putih saat dia memegang kemudi dengan erat. Amarah yang memendam di dalam dirinya mengancam akan meletus, dan jantungnya berdetak keras karena campuran frustrasi dan sakit hati. Dia marah karena memikirkan bahwa Abigail bersikap sama seperti ayah dan kakak perempuannya.
Mengancam, memberi suap, dan membunuh seseorang sangat mudah bagi mereka. Christopher tidak bisa memahami bagaimana Abigail bisa menggunakan taktik yang kejam seperti ayah dan kakaknya.