"Apakah Anda mencurigai saya?" suara marah dan frustrasi Christopher meledak dari ujung telepon.
Abigail mengencangkan cengkeramannya pada telepon, ekspresinya terjepit, matanya terpejam. Dia sudah khawatir, dan pertanyaannya menambah kecemasannya. Dia mengambil nafas dalam-dalam dan mencoba menenangkan pikiran yang berpacu, mencari kejelasan di tengah kekacauan emosinya.
"Tidak bisakah kamu menjawab dengan 'ya' atau 'tidak' yang sederhana?"
"Abi ..." Christopher menggertakkan giginya. "Tidak ... Saya tidak menyakiti Lance dengan cara apa pun. Siapa yang akan melakukan sesuatu padanya, bagaimanapun? Dia adalah orang kepercayaan ayahmu yang kuat. Siapa yang akan berani menyakitinya? Mungkin dia menghilang dengan sengaja. Atau mungkin ayahmu yang membuatnya menghilang."
Ucapannya menusuk saraf Abigail, menambah keadaan tegangnya.