Ada saat hening sebelum Scarlett melanjutkan kalimatnya.
"Saat itu, saya mengalami luka parah dan dirawat inap selama beberapa bulan. Sejak saat itu, saya menyembunyikan diri dan mengambil cuti setahun dari aktivitas Rubah. Itulah sebabnya, setelah luka saya sembuh, saya kembali ke Pulau B..." Senyum bersemi melewati bibir Scarlett.
Xander perlahan mengangkat tangannya untuk mengelus pipinya tetapi tetap diam, mendengarkan kata-katanya.
Scarlett tersenyum pada sentuhannya yang tiba-tiba sebelum melanjutkan, "Nah, meski insiden itu hampir merenggut nyawa saya, saya ingat kalau berkat insiden itu saya bisa bertemu dengan anda. Jika saya tidak mengalami kecelakaan, mungkin saya tidak akan kembali ke Pulau B untuk liburan, dan kita tidak akan pernah bertemu."
Xander tidak bisa menahan diri lagi. Dia memeluknya dalam-dalam. Dia terkejut, mendengarkan seberapa kencang detak jantung Xander. Dia tahu pria ini sedang menahan amarahnya.
