Dia melihat ke jendela, lalu teringat bahwa ini adalah lantai sepuluh. Dia akan mati jika melompat.
"Kami sudah mendapatkan semua bukti perbuatan Anda, Tuan Davis. Melawan tak akan ada gunanya," kata salah satu polisi. Dia berjalan menuju Tommy dan mengeluarkan borgol. "Anda di bawah arrest karena pemerkosaan anak di bawah umur dan tuduhan lainnya terhadap anak di bawah umur," tambah polisi itu.
"T—Tunggu, ada kesalahpahaman! Saya bukan pedofil! Saya tidak melakukan apapun pada gadis itu!" Tommy mencoba melawan arrest. Dia bergelut saat hendak diborgol. "LEPASKAN! LEPASKAN SAYA!!!"
Polisi itu mendengus dan kemudian mendorongnya ke lantai. Tommy jatuh dengan muka pertama ke lantai, dan dia bisa merasakan dua gigi depannya patah.
"ARGH! LEPASKAN SAYA! ARGHHH!" Tommy berteriak sambil mulai meronta untuk melarikan diri.