Vernon merasa darahnya mengalir cepat menuju kontolnya. Begitu Chloe menyentuh kontolnya yang keras, dia merasakan euforia yang membuat tubuhnya hampir bereaksi secara instingtif.
Insting ganasnya hampir mengalahkan akal sehatnya. Kalau bukan lantaran duri yang menusuk hatinya saat ini, dia pasti akan menggendong Chloe ke kamarnya dan menidurinya keras-keras sampai pagi tiba.
Tapi dia tidak ingin Chloe mengira bahwa dia mudah untuk dilayani. Dia tidak akan tunduk hanya karena dia menyentuh kontolnya dan membisikkan kata-kata manis.
Maka, ketika Chloe ingin membuka ikat pinggangnya, dia segera menangkap pergelangan tangannya dan berkata, "Aku tidak sedang ingin."
"Eh? T—Tapi—" Chloe melihat wajah Vernon dan kemudian ke arah selangkangannya secara bersamaan. "Um… y—yang kamu bawa itu masih keras. Kamu yakin tidak ingin…"
"Aku hanya akan mandi air dingin," jawab Vernon. "Kamu harus bangun dan tidur. Harusnya hari ini melelahkan."