"Bosan?" kening Vernon mengerut semakin dalam, alisnya mengerut bersama hingga hampir membentuk garis lurus. Dia hendak mengatakan, 'itu omong kosong,' tapi Mackie bersamanya, jadi dia harus menahan diri untuk tidak berkata kasar.
Dia tidak puas dengan jawaban itu, tetapi Mackie hanyalah anak kecil, jadi dia akan percaya pada semua kebohongan ibunya.
'Kemana dia pergi? Tidak mungkin dia bisa mengendarai mobil hanya dengan satu tangan,' pikir Vernon. Dia tidak ingin curiga terhadap Chloe. Tapi dia tak bisa menahan diri, terutama ketika dia tahu bahwa hidup Chloe selalu dalam bahaya.
'Aku akan bertanya nanti,' pikirnya.
Chloe selesai mandi dan berjalan menuju tangga. Dia mendengar suara piring dan perkakas logam berdenting dan juga tawa putrinya.
Bibirnya mengulum saat dia menyadari bahwa Vernon pasti pulang lebih awal hari ini, 'Itu bagus, dia memang membutuhkan istirahat,' pikirnya.