"Ayo, Berlian. Apa yang membuatmu ragu? Aku hanya perlu cerita lengkap sebelum membuat... penilaian yang adil!" desak Vernon.
Berlian menutup mulutnya rapat sambil memberi isyarat kepada Vernon untuk masuk ke kantor CEO.
Dia takut kalau Sahabatnya itu tiba-tiba muncul dari lift dan mendengar apa yang mereka bicarakan.
Dia tidak akan bisa memaafkan diri sendiri jika dia melihat ekspresi dikhianati di mata sahabatnya itu.
Vernon sudah tidak sabar. Dia menggerakan lidahnya sebagai tanda ketidakpuasan tetapi mengerti maksud isyarat tersebut, "Baiklah, masuklah, dan mari kita bicarakan mas ini di kantorku."
Vernon dan Berlian masuk ke kantor CEO, dan Vernon meminta Berlian untuk menguncinya, jika saja Chloe bisa secara tidak sengaja masuk.
Vernon duduk di kursi bosnya dan meletakkan tangannya di atas meja. Dia menatap Berlian, yang berdiri tegak di depannya, "Baik, kamu bisa bicara sekarang."
Berlian menghela nafas lega.