"Benarkah? Aku pikir kau bilang ini tidak perlu dikhawatirkan ..."
"Y-Ya, tapi sekarang aku benar-benar sakit! Aku merasa sangat sakit! Sangat, sangat sakit!" Vernon tiba-tiba menjadi dramatis. "Oh, aku rasa aku akan pingsan, kepala ini berputar... ugh, aku rasa aku akan mati sebentar lagi, Chloe."
"Tapi kau bisa tidur sendirian, 'kan?" Chloe terus berusaha melakukan kompromi.
"Batuk, Batuk, ugh, rasanya sangat menyakitkan," ucap Vernon sambil pura-pura batuk.
'Itu bukan suara batuk yang sebenarnya....' Chloe berfikir. Dia tidak tahu mengapa Vernon menjadi begitu manja padanya. 'Apakah ini efek sakit? Dia seharusnya melakukan ini pada pacarnya kemudian....'
"Aku pikir—"
"Batuk."
"Vernon, kau sudah dewasa—"
"Batuk. Batuk!"
"Kau bisa tidur sendiri—"
"Batuk. Batuk. Batuk!"
"Ak—"
"Batuk. Batuk. Batuk. Batuk!"
Chloe diam setelah diganggu oleh banyak batuk palsu. Semakin dia mencoba berbicara, semakin Vernon memalsukan batuknya untuk mencari perhatian.