Chereads / Against racist laws / Chapter 5 - kemunculan seseorang

Chapter 5 - kemunculan seseorang

Ridwan: Raka, apakah kau ingin ikut aku berlatih?

Raka: Berlatih apa?

Ridwan: Berlatih bela diri, pencak silat.

Raka: Apa? Berlatih bela diri? T-tapi aku takut.

Ridwan: Buat apa takut? Kita berlatih untuk berjaga-jaga.

Raka: T-tapi...

Ridwan: Ah sudahlah, kalau tidak, aku tidak akan ikut ke event.

Raka: Ah, baiklah.

Ridwan: Ya, begitulah.

Sistem: Quest baru, buatlah crew dan rekrut Raka.

Reward: 500 koin dan teknik langka.

Ridwan: (Wah, quest baru.)

Ridwan: Oh iya, bagaimana kita membuat crew?

Raka: Apa? Membuat crew? Tapi kita kan hanya 2 orang, dan aku masih lemah.

Ridwan: Tenang, aku bisa merekrut seseorang.

Raka: Hmmm, siapa?

Ridwan: Tunggu dulu, nanti kamu akan tahu.

Raka: Oke, oke. Jadi kapan kita latihan?

Ridwan: Besok, setelah pulang sekolah.

Raka: Baiklah.

Sistem: Selamat, anda berhasil membuat sebuah crew. Apakah anda ingin menamai crew tersebut sekarang atau nanti?

Ridwan: Nanti.

Sistem: Oke.

Raka: Hmm, aku sudah mulai merasa lebih baik. Kalau begitu, mendingan kita ke kelas lagi.

Ridwan: Ah, baiklah. Padahal kalau bisa kita di sini dulu biar gak belajar.

Raka: Ah, gak lah, aku butuh nilai.

Ridwan: Ah, ayo lah.

Di kelas...

Ridwan: Ah, males banget sih.

Sistem: Side quest, kalahkan preman yang mem-bully di belakang sekolah dan selamatkan seorang murid setelah pulang sekolah. Reward: 500 koin dan teknik langka.

Ridwan: Wow, ini sangat bagus. Hahaha.

Raka: Kamu kenapa?

Ridwan: Ah, gak papa.

Pak Asep: Ridwan!! Kau sangat berisik! Keluar kau dari kelas dan bawa ember berisi air dua.

Ridwan: Hiks, nasib.

Ridwan pun membawa ember berisi air lalu...

Ridwan melihat seorang anak yang dipaksa oleh seseorang...

??? : Sini, kau ikut kami.

Anak tersebut: Ah, baik.

Anak tersebut terlihat meminta tolong.

Ridwan: Ah, sudahlah, jika aku terlibat, nanti kena masalah lagi.

Ridwan pun pergi ke depan pintu kelas.

Ridwan: Cih, dasar guru tidak adil.

Saat istirahat...

Ridwan memasuki kelas. *Ini udah dikembangkan.

Ridwan: Ka, ayo kita ke kantin.

Raka: Ah, ayo.

Lily: Apakah aku boleh ikut?

Ridwan: Ah, tentu saja.

Lily: Hahaha, ayo.

Di kantin...

Ridwan: Ah, ayo kita memesan.

Lily: Ayo.

Setelah memesan...

Ridwan: Ah, enak banget.

Raka: Ya, betul.

Tiba-tiba ada yang datang...

??? : Ah, apakah aku bisa duduk di sini?

Raka: Ah, bentar, apakah boleh... *sambil bisik-bisik kepada Ridwan.

Ridwan: Ah, tentu, silahkan. (Tunggu, dia seperti yang tadi di toilet)

??? : Terima kasih, nama ku Udin.

Ridwan: Oh, kalau aku Ridwan, ini Raka, ini Lily.

Udin: Oh. (Cih, mengganggu saja dua orang culun ini)

Ridwan: (Cih, aku tahu niatmu, Udin)

Setelah itu, Udin terus menanyakan hal-hal tentang Lily. Lily pun merasa risih, lalu...

Udin: Hmm, Lily, apakah aku boleh meminta nomormu? Lily?

Lily: Hmm...

Udin: Kenapa? Padahal kupikir kita dekat.

Lalu, Ridwan menepuk pundak Udin dan mencengkramnya...

Udin: Aaaaa, sakit, apa-apaan kau?!

Ridwan: Aku tahu niatmu, Udin, dasar Udin. Tadi aku bertemu di toilet.

Ridwan: Ah, sudahlah, jika aku terlibat, nanti kena masalah lagi. Tapi aku penasaran, aku ikuti saja deh.

Udin: Apakah kau tahu murid kelas 10-1?

??? : T-tidak.

Udin: Dia sangat cantik, imut. Ah, dia tipeku banget. Apakah kau tahu namanya?

??? : Nama nya Lily.

Udin: Oh, apakah aku pantas buat dia?

??? : Ah, tentu saja, kau sangat cocok. Kau tampan dan berani. Aku ingin dekat dan mer... (Ridwan datang)

Ridwan: (cih, mereka ingin mendekati Lily. Tampangnya kaya kuda Renggong aja)

Ridwan: (ah, sudahlah).

Saat ini...

Ridwan: Cih, dasar bajingan. Pergi kau!

Udin: Ahh!

Udin pun kabur sambil menangis...

Lily: Terima kasih, Ridwan.

Ridwan: Ah, ya, sama-sama.

Raka: Siapa sangka, Udin seperti itu.

Ridwan: Ah, iya, kalau saja aku tidak kesana mungkin...

Raka: Iya, benar ah, ayo kita ke kelas lagi.

Ridwan: Ayo.

Lily: (Kenapa dia keren banget ya? Kenapa sih aku...)

Ridwan: Lily, oyy, Lily!

Lily: Ah, apa?

Raka: Ayo kita ke kelas lagi.

Lily: A-ah, ayo.

Mereka pun pergi ke kelas...

???: Bagaimana, dia menarik, bukan?

??? : Ya, benar, dia menarik.

Setelah di kelas...

Ridwan: Zacky!

Zacky: Ya, Ridwan?

Ridwan: Apakah kau tahu Udin?

Zacky: Ah, aku tahu, dia dari kelas 10-2.

Ridwan: Oh.

Zacky: Kenapa, memangnya?

Ridwan: Tidak,Ridwan: Tidak, hanya ingin tahu saja. Sudahlah, pergi kau sana.

Zacky: Baik.

Para murid: Lihat Zacky sekarang, dia menjadi pencundang, hahaha. Bagaimana jika kita bully dia?

Ridwan: Kalian sekarang harus dengar aku. Aku membuat peraturan di kelas ini, dilarang rasis dan membully. Jika ada yang melanggar, aku akan mencari tahu siapa yang melakukannya.

Para murid: Baik.

Ridwan: (Apakah mereka yang di quest tadi? Entahlah).

Raka: Kenapa kau terus berpikir?

Ridwan: Ah, tidak apa-apa.

Setelah pulang sekolah...

Di belakang sekolah...

Udin memukuli murid itu...

Udin: Kenapa dia gak mau ama gw? Padahal gw itu ganteng.

??? : Mungkin dia merasa tidak pantas untukmu.

Udin: Mana ada, dia itu can-

(Tiba-tiba, Udin terpental. Ternyata...)

Ridwan: Cih, baru pukulan segitu, mental.

Kroco1: Siapa kau, hiaaa?

Ridwan: Cih, pukulanmu kemana?

Kroco1: Apa pukulanmu tidak kena?

Ridwan: Pukulan itu seperti gin, jab+cross+uppercut.

Kroco1: Ahk!

Kroco2: Apa, apaan kau?

Ridwan: Apalah kalian ini.

Krocogendut: Apakah kalian kalah oleh kurus ini?

Ridwan: Wah, kau besar sekali, berapa kali kau makan sekali? Mending kau cutting agar tidak seperti babi hutan. Wkwkwk.

Krocogendut: Dasar kau!

Ridwan: Cih, untung saja tidak kena. Kalo kena, damage-mu sakit, jadi...

Krocogendut: Ahk, sakit sekali.

Ridwan melayangkan half moon kick...

Krocogendut pun pingsan.

Ridwan: Cih, dasar lemah. Sekarang tinggal kau.

Kroco5: Ahk, aku kabur saja.

Kroco6: Tunggu, aku ahk!

Ridwan: Hei, kau jangan kabur!

Kroco5: Ah, wakil ketua datang juga.

Ridwan: Siapa kalian?

??? : Mari kita berkelahi, suku campuran.

Ridwan: Ah, baiklah, ayo kita mulai.

???:hmmm, bolehlah.jangan buat aku bosan ya

Ridwan:Mungkin, kau akan kalah sebelum bosan hahaha dasar pencundang

??? :Benarkah?

Ridwan: iya benar

(Bab 4 selesai)

author:makasih yang udah baca semoga suka ya chap ini, btw apakah akankah mereka bertarung?