Setelah selesai belanja, aku dan Caroline berencana makan di luar karena kita sudah sangat lapar semenjak belum makan sejak berangkat
"Kau mau makan apa? pilih saja" Kata ku
" _Tch maafkan aku ibu.. ayah... aku malah menggunakan uang kalian untuk ini_ "
"aku akan memilih hal yang sama seperti yang Okta san makan!" jawabnya dengan tampang gembira
"hmm baiklah bagaimana kalau kita makan ini.... dan minum..."
setelah kami selesai makan karena hari sudah mulai gelap, aku berencana langsung pulang karena cuacanya yang terlihat buruk... dan benar saja dugaan ku, hujan mulai turun di tengah perjalanan kami menuju rumah
karena biasanya aku hidup sendiri, aku selalu menggunakan bus umum untuk pergi ke mana mana.. itu salah satu alasan aku memilih apartemen yang dekat dengan halte bus, dan harga sewanya yang rendah
tinggal beberapa langkah lagi kami bisa berteduh di halte bus tempat aku menemukan Caroline, tapi tiba tiba mata kiri ku terkena 1 tetesan air hujan.. tidak rasanya sangat menyakitkan dan lebih seperti terkena batu yang sengaja di lempar ke arah muka mu dari pada tetesan air
setelah sampai di halte aku langsung duduk karena aku mulai merasa pusing, kami memang sempat berteduh di halte sebelum basah kuyup.. tapi kabar buruknya hujan makin deras dan dari rasa pusing berubah menjadi sakit kepala yang sangat menyakitkan, karena hal itu aku jadi tertidur
" _Huh.. kenapa wajah Okta san terlihat merah_ " pikir Caroline sambil mengusap pipi ku
" _sepertinya Okta san sangat kelelahan, mungkin aku akan membiarkan nya tidur sebentar_ " pikir nya sambil menaruh kepalaku di atas paha nya
setelah itu Caroline menulis sesuatu di buku catatan nya lagi
beberapa saat kemudian, aku terbangun karena suara hujan yang mulai mereda.. sekilas aku melihat muka seorang gadis dari bawah, aku merasa kalau aku sedang tidur di atas pahanya.. tapi karena sakit kepala ku yang masih ada, aku merasa tidak ingin bangun..
. . . . .
"Gehh- sampai kapan kau akan pura pura tidur seperti itu di atas ku huh?!"
itu lah yang ku dengar sesaat setelah aku tertidur lagi
"Ku bilang BANGUN!" Teriaknya sambil tiba tiba berdiri yang menyebabkan aku terjatuh
"ARRG- sakit! guu- kepalaku" teriak ku sambil terkejut
"Apa apaan kau ini, bisa tidak membangun kan ku dengan cara yang lebih baik?! kau ini sangat aneh!" tanya ku sambil marah
"ahh- aku tidak peduli!" jawabnya sambil berlari menuju rumah ku
karena beberapa alasan aku tidak langsung pulang ke rumah, aku kembali duduk di kursi halte sambil menenangkan pikiran ku
aku bertanya tanya di dalam pikiran ku
" _Tch.. aneh sekali ada apa dengan dia sih, apa dia benar benar punya penyakit mental?_ "
" _Lagian kenapa aku harus mengurus gadis yang bahkan tidak ku kenal? ada apa dengan ku aneh sekali.. tapi tidak akan *adil* kalau aku mengusirnya padahal dia sudah ku beri kesepakatan_ " pikir ku
setelah memikirkan nya aku merasa lebih baik kalau aku pulang dan meminta maaf saja, aku juga merasa kalau aku yang kurang ajar karena tetap tidur padahal sudah sadar akan hal itu
"aku pulang, huh..." kata ku dengan perasaan suram
"Caroline? kau di mana? dengarkan. aku minta maaf soal tadi, jadi bisa kah kau muncul sekarang?" kata ku
lalu tiba tiba Caroline muncul dan langsung memeluk ku
"O- Okta san.. Okta san... a-aku minta maaf" katanya sambil memeluk ku dan menangis
"W-woah, ada apa ini tiba tiba?" tanya ku sambil kebingungan
aku sangat bertanya tanya dengan sikap nya yang sering berubah di dalam pikiran ku, tapi akhirnya aku akan menanyakan nya langsung
"hei.. Caroline, ada apa dengan mu.. kenapa sikap mu berubah ubah? uhh dan maaf karena memanggil mu aneh tadi" tanya ku sambil memeluk kembali dan mengusap kepalanya
"tidak apa apa Okta, aku ini memang aneh" jawabnya
"Sebenarnya aku ini...."
. . . . .
AN: Gila, ada yg baca cerita ini ternyata, cerita ini bakal aku up sampai chapter 10 sebelum akan di rework sama author aslinya.