hal. 6
Kami memulai pendakian dari basecamp pukul 19.30 lebih tepatnya setelah sholat isya'.
Posisiku di urutan ke 4 dari total 11 orang termasuk senior-senior pendamping kami.
Paling depan ada kak Badrul, dia sebagai penunjuk jalan. Sekaligus ketua rombongan.
Di urutan ke 2 ada kak Eko, dia sebagai pengganti penunjuk jalan jika kak Badrul diharuskan untuk membackup kami.
Yang ke 3 ada Oliv. karena dia salah satu cewek dirombongan, dia di taruh didepan.
Ke 4 dan 5 ada aku dan Bima. Kami diberi tugas. Kalau Oliv kenapa-kenapa, kami yang bertanggung jawab untuk membackup.
Ke 6 ada Clara.
Ke 7 dan 8 ada Alif dan Arhan. Peranan Alif dan Arhan sama seperti aku dan Bima. Membackup Clara kalau ada apa-apa.
Ke 9 ada kak Fathia. Kakak-kakak senior yang cowok bilang kalau kak Fathia ini juru masak di setiap pendakian. Jadi kak Fathia dapat keistimewaan untuk tidak membawa barang apapun.
Ke 10 dan 11 ada kak Junior dan kak Joko. Duo kocak yang gak ada habis obrolannya kalau jadi 1.
Saat kami mulai pendakian pada jam 19.30 malam, suasana basecamp masih ramai, banyak pendaki yang mulai bersiap-siap.
Butuh waktu sekitar 10 menit untuk sampai ke candi kethek, perasaanku tiba-tiba tidak enak ketika sampai disana, seperti ada sesuatu yang besar mendekat.
Reflex aku lihat kanan kiri atas bawah. Aku tidak melihat apapun, tapi saat aku melihat keatas lagi tiba-tiba, *geplaaaak* suara Bima memukul bekalang kepalaku. Aku pun nengok kearah Bima dan tanya.
Aku "apa-apaan kau Bim, sakit wooii".
Bima "gak tau kenapa Don. pengen nggetok pala kau aja Don, hahaha".
Aku "kalau gak digunung. Dah baku hantam kita Bim".
Clara "eleh leeeeh... Kalian ini, masih bercanda aja.. Fokus tuh sama jalan.. fokus tuh jalan.. jatuh tau rasa kalian".
Bima dan aku secara bersamaan "siap ndoro".
Yang lainpun tertawa terbahak-bahak.
Lanjut perjalanan menuju pos 1, kami berjalan sambi bersenda gurau, kadang diam-diaman. karena kehabisan bahan obrolan.
Ditengah perjalanan kami. Tiba-tiba Alif nyeletuk "eeeh.. guys. Kita inikan mendaki malam ya.. kalau tersesat gimana, kira-kira orang basecamp nyariin nggk ya??".
Bima "sibangkeee.... Malah losss... Sikon sluuur ..."
Alif "kan tanya doang Bim".
Badrul "sudah-sudah.. Lif lain kali tahan yaa.. yang dipikirin jangan langsung dikluarin.. kan kemaren dah dibriefing, besok pagi satu set ya".
Bima "mampus koen.. hahahaha"
Aku dan anak-anak yang lain pun tertawa.
Jalan yang kami lewati sangat kecil. Hanya cukup untuk 1 orang. Jika ada orang dari arah berlawanan, terpaksa salah 1 harus mengalah untuk berhenti.
Yaah. Begitulah kondisi jalan Via Candi Cetho.
Perjalanan yang seharusnya kurang lebih 45 menitan jadi 1 jam karena kami banyak istirahat diperjalanan. Maklum beberapa dari kami baru pertama kali mendaki.
Apalagi si Oliv. Sepanjang perjalanan minta istirahat terus, untung cewek.
Meski begitu, barisan tetap berurutan sesuai plot masing-masing.
Kami sampai di pos 1 jam 20.40 malam. Kami istirahat 10 menit di pos 1. Tidak lupa para perokok berat mengeluarkan amunisi masing-masing.
Kebetulan aku juga membawa kopi dari basecamp. Cocok dengan sebatang rokok Magnum hitam yang tiada duanya bagiku.
Ku bagi-bagikan kopi yang sudah siap diminum itu keteman - teman ku. Beberapa menolak karena tidak suka minum kopi.
"Sungguh rugi sekali kalian wahai anak muda yang tidak suka kopi hitam" Pikirku.
Selesai kami istirahat. Kami mulai packing beberapa barang yang sepat dikeluarkan dan melanjutkan perjalanan kami menuju pos 2 pada pukul 20.55 malam.
Mulai dari pos 1 ke atas adalah area hutan. Kanan kiri kami banyak pohon-pohon besar. Beberapa sudah tumbang karena sudah tua. Ada yang bekas terbakar.
Singkat cerita kami sampai di pos 2 pada jam 23.12 malam. Karena jalan yang lumayan menanjak dan basah membuat kami sering tergelincir karena salah menginjak.
Dipos 2 kami bongkar beberapa barang alat masak untuk memasak menu favorit para pendaki. Sudah pasti mie yang paling cepat tersaji sekaligus menghangatkan tubuh.
Kami istirahat setengah jam lebih. Kakak-kakak pendamping menceritakan beberapa cerita mereka sewaktu masih jadi junior agar suasana tidak hening, tidak lupa kak Joko menyetel lagu-lagu raggae dengan sedikit pelan agar suasana tetap terjaga.
Clara " kak.. dari sini ke pos 3 jauh gak ya kak?".
Junior " yaaah.. dibil..."
Belum selesai kak Junio ngomong. Bima nyahut "nggk kok dek.. palingan sekitar 5 jam lagi..".
Clara "bukan kau yang kutanya babi.."
Seketika suasana pun pecah, Semuanya tertawa.
Selang beberapa menit ada rombongan lain yang datang. Mereka berjumlah 5 orang. 3 cowok dan 2 cewek.
"Permisi mas. Numpang istirahat bentar"
Joko "lama juga gak apa-apa looh mas. Rombongan mana mas mbknya sekalian?".
"Magetan mas"
Bima "weeh... Deket dong mas"
"Iya mas, lumayan deket"
Sedikit formalitas obrolan-obrolan yang dilontarkan anak-anak pendaki dan selang beberapa menit rombongan itu melanjutkan perjalanan mereka. Ternyata mereka hanya ingin istirahat sebentar dan langsung melanjutkan perjalanan.
Yaah walau begitu kami tetap lanjut bikin mie dan kopi tidak lupa amunisi.
Tiba-tiba disaat kami sedang bersenda gurau sambil makan dan minum. Seperti ada yang mengatakan sesuatu padaku.
"Cepat.. Cepat... Cepaaat.."
Aku "haah... Gimana.." tanyaku ke Oliv yang ada disamping ku.
Oliv "apanya yang gimana Don??"
Aku "ooh.. nggak.. tak kirain ngomong apa kamu tadi Liv.."
Oliv "iihh... Kagak jelas banget sih lu.."
Aku "hahahaha.. maklumin lah Liv.. capek niih.."
Oliv "laah.. kau kira aku disini berjemur Don.. aku juga capek.. makannya kita istirahat..."
Aku merasa heran. "Kok cuma masalah canda tensinya si Oliv jadi tinggi. Dah gak bener ini" pikirku.
Tau-tau Bimo nyeletuk "kak.. gasss yuuk.. dah kelamaan nih kita istirahat kak.. dah kenyang juga ini... Yaa nggk Don.." sambil memainkan alis matanya ke arahku seolah-olah dia tau apa yang terjadi dari awal.
Aku "saaaap.. gaasss ngeeeeng kalo aku mah..., Yok Liv siap-siap".
Kamipun packing-packing barang yang tadi dikeluarkan untuk alat-alat masak.
Setelah selesai packing. Kami siap-siap dan sedikit berdoa agar lancar dalam perjalanan.
Kami berangkat menuju pos 3 pukul 00.08 dini hari. Dengan formasi yang sama seperti sebelumnya.
Saat kami meninggalkan pos 2. Aku merasa ada sesuatu yang mengikuti kami. Ntahlah apa itu.. aku kembali fokus kejalanan yang akan kami lewati.
Sepanjang perjalanan menuju pos 3. Kami semua diam kecuali kak Junior dan kak Joko. Mereka selalu ngobrol tidak jelas dan ketawa terbahak-bahak disepanjang perjalanan kami.
Singkat cerita kami sampai dipos 3 atau banyak orang lebih taunya pos air. Aku sendiri juga kaget dengan sumber air yang begitu deras disana.
Sesampainya dipos 3 kami langsung istirahat sejenak lalu mendirikan tenda. Kami berencana bermalam dipos 3 untuk malam pertama kami.
Setelah tenda berdiri. Kami mengeluarkan bahan-bahan utama untuk dimasak. Kak Junior dan Arhan turun kebawah untuk mengisi ulang persediaan air.
Sementara para cewek-cewek membantu memasak. Sisa cowok-cowok menyiapkan segala hal yang diperlukan sambil merokok santai.
Malam itu ada sedikit tambahan pembekalan untuk perjalanan esok hari. Selesai pembekalan ada waktu dimana kami ngobrol-ngobrol santai dengan yang lain. Ooh ya, dipos 3 tidak hanya kami yang mendirikan tenda disana. Ternyata lumayan padat juga di pos 3.
****